Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Senin (18/5/2020) telah mencapai 18.010 kasus. Sebanyak 4.324 pasien dinyatakan sembuh sementara 1.191 pasien lainnya meninggal dunia.
"Sampai dengan hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 190.660 dari 143.035 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (18/5/2020).
Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.
SEMBUH
Aceh 15
Bali 257
Banten 162
Bangka Belitung 24
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 90
DKI Jakarta 1.307
Jambi 4
Jawa Barat 397
Jawa Tengah 252
Jawa Timur 337
Kalimantan Barat 32
Kalimantan Timur 76
Kalimantan Tengah 87
Kalimantan Selatan 73
Kalimantan Utara 41
Kepulauan Riau 83
Nusa Tenggara Barat 213
Sumatera Selatan 73
Sumatera Barat 107
Sulawesi Utara 31
Sumatera Utara 58
Sulawesi Tenggara 24
Sulawesi Selatan 337
Sulawesi Tengah 26
Lampung 26
Riau 61
Maluku Utara 12
Maluku 21
Papua Barat 5
Papua 48
Sulawesi Barat 23
Nusa Tenggara Timur 6
Gorontalo 15
MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 62
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 463
Jawa Barat 123
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 209
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 11
Kalimantan Selatan 44
Kalimantan Utara 1
Kepulauan Riau 11
Nusa Tenggara Barat 7
Sumatera Selatan 13
Sumatera Barat 22
Sulawesi Utara 7
Sumatera Utara 27
Sulawesi Tenggara 5
Sulawesi Selatan 55
Sulawesi Tengah 4
Lampung 6
Riau 6
Maluku Utara 4
Maluku 6
Papua Barat 1
Papua 6
Sulawesi Barat 2
Nusa Tenggara Timur 1
Gorontalo 2
Berdesakan di Pasar Tanah Abang, Awas Pulang-pulang Terpapar Corona!
Para pedagang khususnya pakaian, mulai berjualan di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. Mereka tidak menghiraukan larangan berjualan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"(Berdagang) di Blok G, di trotoar. Jadi pasar tutup semua, jadi pada dagang di trotoar. Di depan Blok G dan Blok F tepatnya di bawah Jembatan CTA, Jalan Kebon Jati. Itu yang rame hari ini," kata Camat Tanah Abang, Yassin Passaribu, Minggu (17/5/2020).
Berdasarkan pantauan dari tim detikcom, hingga Senin (18/5/2020), masih banyak pedagang yang berjualan di Pasar Tanah Abang. Bahkan jumlah pengunjung yang datang pun terbilang cukup banyak dan berdesak-desakan.
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof dr Ascobat Gani, MPH, DrPH, mengatakan apabila hal ini terjadi terus, risiko penularan virus Corona akan menjadi semakin besar, dan jumlah kasus pun bertambah banyak.
"Risikonya gede lah, sekarang ini jumlah dari hari ke hari statistiknya naik. Kedua, orang tanpa gejala (OTG) sekarang itu banyak dan bisa menyebarkan (virus Corona)," kata Prof Ascobat kepada detikcom, Senin (18/5/2020).
"Yang kita khawatirkan faskes (fasilitas kesehatan) nggak sanggup lagi. Sekarang saja kawan-kawan saya banyak yang kena (COVID-19). Mereka nggak mikir juga? Kalau masyarakat nggak mau sadar, kita juga ada batas kemampuan," lanjutnya.
Menurut Prof Ascobat, aparat pemerintah perlu semakin gencar untuk menangani kasus seperti ini, agar pencegahan penyebaran virus Corona dapat dikendalikan. Sehingga Indonesia bisa terbebas dari COVID-19 sesuai dengan waktu yang diharapkan.
"Harusnya menurut saya makin gencar ini aparat pemerintah. Nah itu harus menggerakan aparat di bawah, nggak bisa hanya lewat omongan dari atas. Tapi harus ada eksekutornya," jelasnya.
"Kita nggak ada cara lain, putuskan mata rantai. Obat nggak ada, vaksin nggak ada. Putuskan mata rantai sesuai dengan protokol kesehatan orang itu pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak satu meter, ini masalahnya mereka melanggar juga," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar