Belum lama ini sistem kabel Google mengalami masalah yang mempengaruhi pusat data perusahaan. Tapi luar biasanya adalah penyebab insiden ini.
Bukan manusia atau pun alat berat yang kerap memutus koneksi kabel fiber optic. Tapi satu kawanan sapi, kok bisa?
Dalam postingannya di Twitter, Senior Vice President of Technical Infrastructure Google, Urs Hölzle menuturkan kabel optik super cepat mereka yang melewati negara bagian Oregon beberapa kali mengalami masalah kehilangan sinyal.
Kabel tersebut digantung di samping kabel listrik bertegangan tinggi. Biasanya jika terjadi kendala disebabkan karena badai, pohon tumbang, es dan pemburu yang kerap merusak kabel.
Urs Hölzle
@uhoelzle
· 21 Mei 2020
Membalas @uhoelzle
But this time we found something new: the fiber line had fallen to the ground yet continued to work just fine. But recently a farmer had started grazing a herd of cows nearby. And whenever they stepped on the fiber link, they bent it enough to cause a blip. 3/
Urs Hölzle
@uhoelzle
Don't believe me? Here's a picture capturing the situation: the power line, the fiber on the ground, and a cow in the background.
You heard it here first 😎
Lihat gambar di Twitter
1.084
11.58 - 21 Mei 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
101 orang memperbincangkan tentang ini
Tapi setelah diselidiki tidak ada satu pun dari skenario tadi yang terjadi. Setelah investigasi lebih lanjut ternyata terganggunya koneksi karena sapi yang sedang merumput menginjak dan menekuk kabel yang jatuh.
Hölzle tidak menyebutkan apakah masalah ini cukup serius. Sehingga berkontribusi pada tumbangnya layanan Google di pengguna.
Untuk diketahui pusat data Google di The Dalles, Oregon menjalankan Gmail, Drive dan lainnya. Saat ini Google punya 21 pusat data, 13 berada di AS, 8 tersebar di Amerika Selatan, Eropa dan Asia.
Setelah Kelas Dihapus, Begini Pengaturan Peserta BPJS Kesehatan
Kelas peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN) BPJS Kesehatan bakal ditiadakan. Nantinya, sistem kelas 1, 2, dan 3 untuk peserta mandiri bakal dihapus dan tergabung menjadi hanya satu kelas saja yang disebut kelas tunggal atau kelas standar JKN.
Kebijakan penghapusan kelas ini sudah disetujui dalam rapat tingkat menteri dan mengikuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 Tahun 2020 Pasal 54 A dan 54. Lalu, apa yang dimaksud dengan kelas standar JKN ini? Apa saja manfaat yang diterima peserta?
Kelas standar JKN adalah meniadakan pembagian kelas peserta mandiri yang selama ini berlaku. Tujuannya, agar nantinya setiap peserta BPJS Kesehatan bisa menikmati layanan kesehatan yang sama dan tidak dibedakan lagi berdasarkan kemampuan ekonomi peserta tersebut.
"Yang dimaksud kelas tunggal tidak ada lagi kelas peserta di kelas 1, 2 dan 3. Jadi hanya ada kelas JKN. Manfaat secara medis dan non medis akan sama semua, tidak ada perbedaan antar peserta," ungkap Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien kepada detikcom, Rabu (20/5/2020).
Kelas standar JKN ini merupakan upaya untuk menerapkan kembali prinsip ekuitas yang tertuang dalam amanat Undang-Undang (UU) nomor 40 tahun 2004 Pasal 23 Ayat (4).
Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa konsep kelas tunggal atau standar JKN ini akan disusun dengan tetap memperhatikan kualitas layanan kesehatan dan keterjangkauan pesertanya.
"Konsep Kelas standar JKN yang akan disusun tetap memperhatikan kualitas dan affordability dari peserta," terang Muttaqien.
Apabila ada peserta yang ingin mendapatkan layanan kesehatan yang lebih tinggi lagi, maka peserta bisa mengikuti asuransi kesehatan tambahan.
"Atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan tersebut," imbuhnya.
Rencananya penghapusan kartu peserta ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari 2021-2022 mendatang sembari menunggu kesiapan RS. Setelah itu, barulah kelas tunggal benar-benar bisa diterapkan seutuhnya pada 2024 mendatang.
http://nonton08.com/carrion/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar