Senin, 25 Mei 2020

Kapan Anak Bisa Kembali Sekolah Saat Wabah Corona? Ini Kata WHO

Saat wabah virus Corona COVID-19 menyebar, sekolah-sekolah ditutup sebagai langkah pencegahan. Namun, belakangan beredar isu sekolah akan kembali dibuka.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan kabar murid kembali masuk sekolah pada bulan Juli tidak benar. Keputusan waktu dan metode belajar ke depannya seperti apa akan berlandaskan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengkoordinasikan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa hari lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan panduan terkait masalah penutupan dan pembukaan sekolah di masa pandemi virus Corona. Hal ini memang jadi masalah karena tidak semua anak memiliki kemampuan dan lingkungan yang sama bila terus dilakukan proses belajar dari luar sekolah.

Setidaknya ada tiga hal yang disarankan WHO benar-benar harus dipahami pemegang kebijakan bila memang ingin membuka atau menutup sekolah:

1. Kondisi terkini situasi penyebaran COVID-19 dan keparahannya di populasi anak-anak
2. Situasi lokal dan epidemiologi COVID-19 di daerah sekitar sekolah
3. Lingkungan sekolah dan kemampuannya untuk menerapkan upaya pencegahan serta pengendalian penyakit

"Sampai sekarang masih sedikit laporan institusi pendidikan terlibat dalam kemunculan wabah COVID-19. Hanya saja studi memang menunjukkan penyebaran penyakit utamanya terjadi pada aktivitas sosial terkait kehidupan sekolah," tulis WHO.

Update Corona di Indonesia 25 Mei: 22.750 Positif, 5.642 Sembuh, 1.391 Meninggal

Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia terus meningkat. Hingga Senin (25/5/2020), akumulasi kasus positif telah mencapai 22.750 orang.
Dikutip dari covid19.go.id, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh telah mencapai 5.642 dan yang meninggal menjadi 1.391.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona di Indonesia pada Senin (25/5/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 479 menjadi 22.750
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 240 menjadi 5.642
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 19 menjadi 1.391

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.

Sebelumnya pada Minggu (24/5/2020), jumlah akumulatif kasus positif berada di angka 22.271, dengan 5.402 di antaranya sembuh dan 1.3 meninggal.

Bagaimana Cara Startup Bertahan dan Berkembang di Tengah Pandemi?

Semua lini bisnis menghadapi kesulitan besar di tengah masa pandemi Corona. Salah satu kesulitan besarnya adalah untuk mendapatkan pendanaan, apalagi untuk bisnis startup.
Dilansir dari CNBC, Senin (25/5/2020), Direktur Pelaksana di Sequoia Capital India Rajan Anandan mengatakan, saat ini pengusaha sedang berusaha keras membangun bisnis. Mereka juga sedang memahami bagaimana pandemi mengubah perilaku para pengguna di masa depan dalam melakukan adaptasi.

Data dari CB Insights dan Crunchbase menunjukkan, di kuartal pertama 2020 telah terjadi penurunan aksi fundraising alias penggalangan dana untuk startup. Dari data tersebut menunjukkan bahwa perlambatan makin nyata dan terasa telah terjadi.

Pandemi pun telah mendorong ekonomi global ke melambat. Pasalnya, sebagian besar pemerintah menekan kegiatan bisnis demi mencegah pembentukan mata rantai virus yang baru.

Lalu bagaimana cara agar startup bisa mendapatkan peluang untuk tumbuh di tengah pandemi Corona?

Memastikan Adanya Cadangan Uang Tunai

Anandan mengatakan, perusahaan startup harus memastikan adanya cadangan uang tunai. Uang tersebut akan digunakan untuk menjadi landasan operasional perusahaan.

Dia menjelaskan, perusahaan startup juga perlu mengubah cara mereka menjual produknya. Bagaimana cara mereka menghabiskan uang pemasaran mereka dan di mana mereka dapat menemukan pelanggan baru.

"Setelah Anda memiliki landasan pacu yang memadai, fokuslah untuk menyusun kembali bisnis Anda. Jika bisnis Anda sangat terkena dampak, Anda dapat mempertimbangkan berputar ke segmen yang sama sekali berbeda," kata Anandan.

"Cobalah memahami bagaimana perilaku konsumen dan pembelian cenderung berubah dalam kaitannya dengan COVID-19 dan selaraskan strategi Anda sesuai dengan kemungkinan skenario baru yang akan terjadi," lanjutnya.
http://cinemamovie28.com/shoukoku-no-altair-episode-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar