New normal merujuk pada istilah pola hidup yang akan berubah di masa pandemi virus Corona. Adanya hal ini juga membuat aktivitas perkantoran mulai dibuka.
Tentunya ada kekhawatiran yang timbul saat mulai beraktivitas di luar ruangan dan berinteraksi dengan orang lain, terutama saat di kantor. Pakai masker, jaga jarak, dan selalu cuci tangan menjadi hal wajib yang harus dilakukan saat pekerja berada di kantor.
"Tempat kerja sebagai lokasi interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya," kata Menkes Terawan dikutip dari laman resmi Kemenkes dan ditulis Selasa (26/5/2020).
Lalu, bagaimana tata cara pencegahan dan pengendalian virus Corona sepulang dari kantor?
Merujuk dari Keputusan Menteri Kesehatan dan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jakpro, berikut panduan cegah penularan COVID-19 sepulang dari kantor dan saat tiba di rumah.
1. Lepas masker dari bagian belakang
2. Cuci tangan setelah melepas masker
3. Robek dan basahi sebelum membuang masker sekali pakai
4. Lepas dan simpan sepatu di luar rumah
5. Minta anggota keluarga untuk membuka pintu, jaga jarak, dan jangan sentuh mereka
6. Hindari menyentuh benda apapun, tidak bersandar di kursi atau tempat tidur
7. Letakkan kunci, dompet, dan tas di tempat yang telah disiapkan
8. Lepas jaket/baju, rendam dengan deterjen
9. Segera mandi dan bersihkan badan yang terpapar udara luar dengan sabun dan sampo
10. Jika dirasa perlu, bersihkan kacamata, tas atau handpone dengan disinfektan
Duterte Tak Akan Buka Sekolah Selama Belum Ada Vaksin Corona
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku akan terus menutup sekolah selama belum ada vaksin untuk virus Corona COVID-19. Alasannya karena ia ingin memastikan anak-anak aman dari penularan virus yang kini telah menginfeksi lebih dari 5 juta orang di seluruh dunia.
"Saya tidak akan mengizinkan sekolah dibuka saat murid harus duduk bersebelahan. Tidak ada yang ke sekolah sampai saya yakin mereka benar-benar aman. Harus ada vaksinnya dulu," kata Duterte seperti dikutip dari CNN Filipina, Selasa (26/5/2020).
"Tidak ada kelas, hanya waktu bermain. Kecuali saya yakin mereka aman," lanjutnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kegiatan pembukaan atau penutupan sekolah jadi masalah yang harus dipikirkan dengan matang oleh negara-negara. WHO menyebut tidak tiap anak di dunia memiliki akses, kemampuan, dan lingkungan yang sama bila proses belajar terus dilakukan lewat jarak jauh.
Setidaknya ada tiga hal yang disarankan WHO benar-benar harus dipahami pemegang kebijakan bila memang ingin membuka atau menutup sekolah:
1. Kondisi terkini situasi penyebaran COVID-19 dan keparahannya di populasi anak-anak
2. Situasi lokal dan epidemiologi COVID-19 di daerah sekitar sekolah
3. Lingkungan sekolah dan kemampuannya untuk menerapkan upaya pencegahan serta pengendalian penyakit
Di Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sempat meluruskan isu sekolah akan kembali buka di bulan Juli. Menurutnya itu tidak benar dan keputusan ada pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri. Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengkoordinasikan," ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa hari lalu.
https://kamumovie28.com/cast/vera-cook/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar