Kamis, 21 Mei 2020

Ternyata Ini Sebabnya, Warna Kulit di Organ Vital Selalu Lebih Gelap

Perbedaan warna kulit pada tubuh seseorang merupakan hal yang sering menimbulkan pertanyaan. Perbedaan warna ini biasanya secara mencolok terjadi pada beberapa bagian tubuh terutama pada puting dan area vital.
Dikutip dari Daily Mail, dr Cameron Rokhsar dan dr Lindsey Bordone, pakar kesehatan kulit dari New York mengungkap hal ini. Mereka menjelaskan mengapa terjadinya perbedaan warna kulit ini. Hal ini disebut terjadi karena hormon seksual yang ada.

Tingkat hormon di tubuh kita seperti testosteron dan estrogen, mengatur aktivitas dari sel melanosit. Sel melanosit merupakan sel di kulit dan rambut yang melepaskan melanin, pigmen protein yang berhubungan dengan warna kulit.

Produksi sel ini meningkat ketika kamu puber. Hal ini menyebabkan mengapa daerah gelap ini hanya muncul ketika kamu bertambah tua.

"Hormon mengatur bagaimana cara melanosit memproduksi pigmen mereka. Hal ini bisa berdampak pada bagaimana kulit pada area pigmen, oleh karena itu secara umum hal ini menyebabkan area tersebut lebih gelap," kata dr Rokhsar.

Perubahan ini terjadi pada sejumlah daerah vital seiring usia bertambah seperti pada puting atau bagian kemaluan. Hal ini bisa terjadi baik pada pria maupun wanita.

"Ketika anak perempuan masih muda, warna puting mereka terang. Dan seiring bertambahnya usia, hormon menimbulkan dampak sehingga puting menjadi lebih gelap," jelas dr Bordone.

"Hal yang sama juga terjadi pada anak laki-laki," sambungnya.

Hal yang sama juga menyebabkan banyak anak memiliki warna rambut yang terang ketika masih anak-anak. Namun seiring waktu, rambut mereka bisa berubah menjadi lebih gelap.

Menurut dr Bordone, perubahan warna yang terjadi ini sesungguhnya cukup normal. Namun pada beberapa kasus, hal ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan seperti diabetes.

"Kulitmu bisa menjadi lebih gelap pada sejumlah bagian ketika gula dalam tubuhmu sangat tinggi dan kamu mengalami diabetes," terangnya.

Walau begitu, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah masalah ini serius atau tidak. Namun jika kamu merasa khawatir, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Tingkat Kematian Corona RI 8,4 Persen, Masih 2 Kali Lipat Rata-rata Dunia

Hingga hari Sabtu (21/3/2020) pemerintah Indonesia mengumumkan sudah ada 450 kasus positif virus corona COVID-19. Dari jumlah tersebut 38 di antaranya meninggal dunia dan 20 orang sembuh.
"Ada penambahan kematian 6, total jadi 38," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (21/3/2020).

Dengan data tersebut, artinya saat ini Indonesia memiliki tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus corona 8,44 persen. Sebagai perbandingan, menurut data yang dihimpun Research Center Johns Hopkins University, CFR wabah corona di dunia saat ini rata-rata 4,17 persen.

Achmad Yurianto beberapa waktu lalu mengatakan data-data tersebut bersifat dinamis, akan terus berubah seiring semakin luasnya pemeriksaan yang dilakukan.

Beberapa ahli menjelaskan angka CFR yang tinggi bisa menunjukkan beberapa hal. Salah satu kemungkinannya ada kasus infeksi corona yang tak terdeteksi.

Italia yang sering disebut jadi episentrum wabah corona di Eropa memiliki CFR 8,57 persen. Di lain sisi Iran yang disebut episentrum corona di Timur Tengah memiliki CFR 7,54 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar