Sabtu, 23 Mei 2020

Inggris Mau Boikot Impor Alat Medis dari China

 Inggris berencana untuk menghentikan impor alat kesehatan dari China. Boikot ini direncanakan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melalui 'Project Defend'.

Mengutip Reuters, rencana ini dilakukan untuk melakukan identifikasi ketahanan ekonomi Inggris yang saat ini terganggu oleh negara lain.

Kemudian rencana tersebut juga dibuat untuk mendiversifikasi negara pemasok agar Inggris tak lagi bergantung pada satu negara.

Johnson menjelaskan kepada jajarannya bahwa ia akan mengambil langkah untuk melindungi sistem keamanan Inggris dari ancaman pihak asing.

Sebelumnya sudah ada Belanda yang melakukan penarikan masker medis buatan China. Hal ini karena masker tersebut tak bisa melindungi wajah dengan baik akibat filter yang tak dapat berfungsi dengan baik.

Selain itu Spanyol juga mengembalikan alat tes dari China. Namun pada pengiriman periode pertama alat tak dapat digunakan dan hasilnya tak akurat.

Sementara itu di Indonesia Kementerian Keuangan memberikan sejumlah insentif pada barang-barang impor yang ditujukan untuk penanggulangan virus corona (COVID-19).

Berdasarkan laporan yang diterima detikcom, Senin (23/2/2020), insentif yang diberikan berupa pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak Pertambangan Nilai dan Barang Mewah atau PPN dan/atau PPnBm, dikecualikan PPh Pasal 22 Impor, serta pengecualian ketentuan niaga impor.

Jika mengacu pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu, barang-barang impor yang bakal mendapat insentif ini adalah alat-alat kesehatan (alkes) yang dibutuhkan dalam penanganan virus corona. Seperti obat-obatan untuk, alat pelindung diri (APD), masker, alat kesehatan lainnya termasuk alat rapid test.

Menyulam Asa Menanti Vaksin Corona Buatan Indonesia

Berbagai alat kesehatan untuk menangani virus Corona (COVID-19) telah berhasil diciptakan anak Indonesia. Kini, Indonesia pun menanti diciptakannya vaksin Corona buatan anak bangsa.
Harapan diciptakannya vaksin Corona buatan anak bangsa itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi optimistis Indonesia mampu memproduksi vaksin sendiri.

Rasa percaya diri Jokowi itu muncul setelah secara langsung meluncurkan 9 alat kesehatan untuk menangani COVID-19 pada Rabu (20/5) kemarin. Kesembilan alat kesehatan itu adalah PCR test kit, rapid test kit, ventilator emergency, produk imunomodulator, plasma convalesence, mobile Lab BSL-2, artificial intelligence untuk deteksi COVID-19, autonomous UVC mobile robot (AUMR), serta purifying respirator.

"Kemarin saya sudah melihat sendiri ada rapid test yang waktu saya tanya bisa produksi berapa sudah kira-kira 100 ribu? Kalau diproduksi sudah langsung jalan, PCR test kit juga sama katanya apakah sudah berproduksi? Sudah Pak. Sudah uji dan sudah bisa berproduksi juga sama di atas 100 ribu. Kemudian ada ventilator, emergency ventilator yang ini kemarin yang saya lihat ada karya dari BPPT, ITB, UI, UGM dari PT Dharma dari PT Poly Jaya yang sudah mulai membuat ventilator dan ini tinggal produksinya," pamer Jokowi dalam peluncuran produk riset untuk penanganan COVID-19 yang disiarkan langsung lewat akun YouTube Sekretariat Presiden.

Keberhasilan atas hasil riset dan inovasi anak bangsa itu memupuk rasa percaya diri Jokowi. Dia berharap vaksin Corona akan menjadi salah satu inovasi yang diciptakan ke depannya.

"Saya sangat optimis bahwa hal-hal yang dulunya tidak pernah kita pikirkan, dan kita hanya impor, sekarang ini kita bisa mandiri, dan bisa produksinya sendiri, dan kita juga harus mampu hasilkan vaksin sendiri," kata Jokowi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar