Protokol kesehatan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat sehingga bisa menjalani hidup normal baru di tengah pandemi Corona. Ahli jiwa berkomentar, dari situasi terakhir yang berkembang PSBB bisa dibilang gagal sebagai terapi perilaku.
dr Andri, SpKJ, FACLP, dari Omni Hospitals Alam Sutera mengatakan ramainya pemberitaan soal orang-orang yang mudik, berbelanja baju di pasar, hingga berkumpul jadi tanda masyarakat tidak begitu paham makna protokol kesehatan dalam PSBB.
Dalam ilmu psikologi dan psikiatri, terapi perilaku biasa dilakukan untuk menerapkan sebuah kebiasaan atau perilaku baru. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang.
"Hal ini sebenarnya sama dengan PSBB. Anjuran dan segala macam larangan telah diterapkan, namun sebagian besar masyarakat tidak paham mengapa harus pakai masker, menjaga jarak dan di rumah saja. Mereka mungkin berpikir apa sebenarnya untungnya buat mereka dengan melakukan semua itu. Maka ketika dilonggarkan, semua aturan PSBB dilanggar," kata dr Andri.
"Artinya dalam hal ini PSBB bagi sebagian masyarakat telah gagal menjadi suatu proses terapi perilaku," lanjutnya.
Mengapa PSBB gagal mengubah sebagian besar perilaku masyarakat? dr Andri menyebut ada beberapa kemungkinan, di antaranya bisa karena masih rendah tingkat kepedulian hingga rasa ingin menang sendiri.
Artinya dengan kondisi seperti ini ada kekhawatiran bisa terjadi peningkatan kasus infeksi ketika masa darurat Corona berakhir pada tanggal 29 Mei.
"Maka agak sulit sebenarnya untuk menghadapi new normal ke depannya. Bagaimana kita bisa new normal karena kalau kita pakai masker aja sembarangan... Ada yang hidungnya masih kelihatan, ada yang asal cantel, atau ada yang mulutnya masih terbuka cuma taruh di dagu. Ini saja belum bisa kita lakukan dengan benar," ungkap dr Andri di kanal Youtube-nya, Andri Psikosomatik.
Memang tidak semua abai terhadap protokol kesehatan. Untuk itu dr Andri mengajak agar masyarakat terus berupaya lebih serius lagi menjaga kesehatan demi diri sendiri dan orang-orang terdekat.
"Tentunya kita harus tetap berikhtiar. Bagaimanapun harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan baik dengan melakukan langkah-langkah yang memang sudah terbukti bisa membantu kita mengurangi kemungkinan terkena virus COVID-19 ini," pungkas dr Andri.
5 Tips untuk Atasi Masalah Pencernaan Usai Lebaran
Di Hari Raya Idul Fitri, biasanya banyak orang mengeluhkan sakit perut atau masalah pencernaan lain setelah menyantap berbagai macam hidangan lebaran.
Kondisi ini bisa terjadi ketika orang kalap mengkonsumsi makanan apapun di hari lebaran pertama dan kedua. Akibatnya, perut yang sudah terbiasa dengan pola puasa Ramadhan seolah terkejut ketika seseorang makan berlebih secara tiba-tiba.
Selain itu, mengkonsumsi makanan tinggi garam dan minyak selama Hari Raya Idul Fitri juga bisa menyebabkan perut kembung dan masalah pencernaan lainnya.
Dilansir dari Times New India, beberapa tips yang bisa mencegah masalah pencernaan saat lebaran.
1. Minum segelas jus buah segar
Minumlah segelas jus buah segar daripada mengonsumsi makanan tinggi garam dan berminyak. Anda juga bisa minum segelas air hangat dengan sedikit perasan lemon.
2. Konsumsi makanan sederhana
Kebanyakan orang seolah kalap mengonsumsi berbagai jenis makanan ketika lebaran, seperti daging kambing, ayam goreng dan lainnya dalam satu waktu. Seharusnya Anda menyambut lebaran dengan mengonsumsi makanan sederhana tetapi tetap bergizi, seperti sayuran, buah dan lainnya.
3. Konsumsi dalam jumlah sedang
Saat lebaran, kebiasaan buruk orang adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar setelah berpuasa selama sebulan penuh. Cara makan seperti ini justru menyebabkan masalah pencernaan. Karena itu, konsumsilah makanan dalam jumlah kecil tapi sering, supaya perut tidak terkejut.
4. Hindari makanan manis
Sebisa mungkin hindari makanan manis, seperti permen, cokelat dan lainnya ketika lebaran. Karena, makanan manis juga bisa menyebabkan gastritis, kecuali konsumsi kurma.
5. Hindari junk food
Hari Raya Idul Fitri bukan berarti Anda bebas mengkonsumsi makanan apapun yang sudah ditahan sejak bulan puasa. Sebaiknya hindari dulu konsumsi junk food yang bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung.
Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat, serat dan lemak dalam makanan ketika lebaran.
http://cinemamovie28.com/shoukoku-no-altair-episode-4/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar