Minggu, 24 Mei 2020

Batuk Bisa Makin Parah Jika Konsumsi Makanan Ini

Saat batuk, kadang beberapa orang masih tetap mengonsumsi makanan dan minuman yang diinginkan karena menganggap batuk adalah penyakit sepele. Padahal, jika sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman malah bisa memperparah atau bahkan batuk yang berkepanjangan.
Dilansir dari dari laman Times of India, saat batuk perlu menghindari beragam makanan dan minuman di antaranya adalah makanan yang bersuhu ekstrem, digoreng, gula, produk dari susu, hingga kafein. Sebab semuanya itu bisa membuat batuk berkepanjangan.

Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan makanan dan minuman yang ekstrem dapat merangsang reseptor batuk dalam saluran napas, dan terjadi batuk. Selain itu, makan digoreng juga dapat memperparah batuk, terutama jika minyak untuk menggoreng sudah digunakan berulang kali.

"Hindari makanan atau minuman yang bersuhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin) atau habis konsumsi yang panas langsung konsumsi yang dingin. Hindari pula makanan yang digoreng, makanan dan minuman yang terlalu manis, dan buah yang merangsang batuk seperti rambutan," jelas dr Helmin kepada detikHealth baru-baru ini.

Asupan gula perlu dihindari karena dapat menurunkan reaktivitas dari sel darah sehingga daya tahan tubuh bisa berkurang. Sementara kafein, dapat menyebabkan pengeluaran cairan dalam tubuh meningkat. Selain dari makanan dan minuman, menurut dr Helmin, udara terlalu ekstrim baik panas atau dingin juga bisa menyebabkan iritasi tenggorokan dan merangsang batuk.

dr Helmin menyarankan untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman yang mengandung banyak vitamin dan antioksidan untuk membunuh kuman dan meningkatkan daya tahan tubuh.

"Makanan dan minuman hangat seperti sup dan teh jahe dapat melancarkan aliran darah, madu, buah dan sayur yang kaya akan vitamin dan antioksidan bisa membantu melawan kuman dan meningkatkan daya tahan tubuh, dan minum cairan yang cukup dapat berasal dari jus buah, teh atau air hangat," jelas dr Helmin.

Namun jika batuk sudah terlanjur melanda, atasi segera dengan obat batuk tapi pastikan kenali dulu jenis batuknya agar obat yang dipilih cocok dengan gejala yang muncul. Jika obatnya tepat, batuk pun bisa mereda lebih cepat.

Jika mengalami batuk berdahak, pilih obat batuk Woods' Cough Syrup Expectorant dan Woods' Cough Syrup Antitusive untuk batuk tidak berdahak. Tersedia pula Woods' Cough Syrup Herbal untuk membantu meredakan batuk berdahak yang dibuat dari bahan herbal. Obat batuk ini bisa meredakan batuk berdahak tanpa menyebabkan kantuk, tidak mengandung alkohol, dan mengandung 3DM (daun ivy, daun meniran, daun mint dan madu) sehingga dapat menjaga daya tahan tubuh saat batuk.

25 Meninggal dari Total 309 Kasus, Tingkat Kematian Corona RI 8 Persen

Pada hari Kamis (19/3/2020) pemerintah mengumumkan total pasien positif virus corona COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 309 kasus. Dari jumlah tersebut sekitar 25 di antaranya meninggal dunia.
Dengan data tersebut artinya per hari ini tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus corona di Indonesia ada di angka 8,09 persen. Angka tersebut lebih tinggi dua kali lipat dari rata-rata CFR dunia 4,02 persen yang dihimpun oleh Research Center Johns Hopkins University.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan data-data tersebut masih akan terus berubah.

"Ini angka dinamis meningkat cepat. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus meninggal. Setiap saat akan berubah," kata Achmad Yurianto pada Kamis (19/3/2020).

Italia yang kini jadi sorotan karena menjadi episentrum wabah corona di Eropa memiliki CFR virus corona di angka 8,33 persen. Sementara Iran yang juga disebut jadi episentrum corona di Timur Tengah memiliki angka CFR corona 6,53 persen.
http://nonton08.com/shoukoku-no-altair-episode-23/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar