Minggu, 17 Mei 2020

Sebaran Pasien Virus Corona di Indonesia, 4.129 Sembuh, 1.148 Meninggal

 Pemerintah mengumumkan jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Minggu (17/5/2020) telah mencapai 17.514 kasus. Sebanyak 4.129 pasien dinyatakan sembuh, 1.148 pasien meninggal.
"Kasus sembuh meningkat 218 orang, sehingga total menjadi 4.129 orang. Kasus meninggal 59 orang, sehingga totalnya menjadi 1.148 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Minggu (17/5/2020).

Berikut sebaran pasien yang sembuh dan meninggal hingga saat ini.

SEMBUH

Aceh 15
Bali 250
Banten 159
Bangka Belitung 23
Bengkulu 1
DI Yogyakarta 85
DKI Jakarta 1.306
Jambi 4
Jawa Barat 320
Jawa Tengah 247
Jawa Timur 312
Kalimantan Barat 24
Kalimantan Timur 66
Kalimantan Tengah 87
Kalimantan Selatan 73
Kalimantan Utara 41
Kepulauan Riau 80
Nusa Tenggara Barat 200
Sumatera Selatan 73
Sumatera Barat 95
Sulawesi Utara 31
Sumatera Utara 58
Sulawesi Tenggara 24
Sulawesi Selatan 319
Sulawesi Tengah 24
Lampung 26
Riau 60
Maluku Utara 12
Maluku 17
Papua Barat 5
Papua 48
Sulawesi Barat 23
Nusa Tenggara Timur 6
Gorontalo 15

MENINGGAL
Aceh 1
Bali 4
Banten 61
Bangka Belitung 1
Bengkulu 2
DI Yogyakarta 8
DKI Jakarta 463
Jawa Barat 110
Jawa Tengah 70
Jawa Timur 194
Kalimantan Barat 4
Kalimantan Timur 3
Kalimantan Tengah 11
Kalimantan Selatan 36
Kalimantan Utara 1
Kepulauan Riau 11
Nusa Tenggara Barat 7
Nusa Tenggara Timur 1
Sumatera Selatan 11
Sumatera Barat 22
Sumatera Utara 26
Sulawesi Utara 7
Sulawesi Tenggara 5
Sulawesi Selatan 53
Sulawesi Tengah 4
Sulawesi Barat 2
Lampung 5
Riau 6
Maluku Utara 4
Maluku 6
Papua 6
Papua Barat 1
Gorontalo 2

10 Wilayah Indonesia dengan Penambahan Kasus Corona Terbanyak 17 Mei

 Indonesia kembali mencatatkan pertumbuhan kasus baru virus Corona COVID-19 sebanyak 489 kasus. Persebarannya cukup bervariasi. Ada wilayah yang melaporkan banyak kasus baru, ada juga yang sama sekali tidak ada kasus.
Hingga Minggu (17/5/2020) setidaknya sudah ada 17.514 kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi. Berikut wilayah di Indonesia yang melaporkan peningkatan jumlah kasus terbanyak:

1. DKI Jakarta = 132 kasus

2. Sumatera Selatan = 63 kasus

3. Jawa Timur = 47 kasus

4. Sulawesi Selatan = 34 kasus

5. Papua = 33 kasus

6. Jawa Barat = 31 kasus

7. Banten = 24 kasus

8. Maluku = 22 kasus

9. Jawa Tengah = 17 kasus

10. Sumatera Utara = 16 kasus

Sedangkan wilayah yang melaporkan tidak adanya penambahan kasus baru pada 15 Mei adalah sebagai berikut:

1. Aceh

2. Bangka Belitung

3. Kalimantan Tengah

4. Kepulauan Riau

5. Sulawesi Utara

6. Sulawesi Barat

Kutip WHO, Jubir RI Ingatkan Corona Tak Akan Berakhir dengan Cepat

 Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan virus Corona butuh waktu lama untuk bisa teratasi. Bahkan disebutnya, tak menutup kemungkinan virus Corona akan berubah menjadi endemik dan tidak akan menghilang.
Juru bicara pemerintah dalam penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, pun menyoroti pernyataan WHO terkait hal tersebut. Ia pun mengajak publik kini harus memulai hidup normal yang baru.

"WHO mengatakan COVID-19 tidak akan berakhir dengan cepat, maka kita harus tetap memiliki sikap, kita harus tetap memiliki cara pikir yang mengacu pada protokol kesehatan, di dalam kehidupan kita, di hari-hari mendatang," ungkapnya dalam siaran pers di BNPB, Minggu (17/5/2020).

"Inilah yang kita sebut sebagai normal baru, oleh karena itu satu-satunya cara agar kita bisa produktif dan aman dari COVID-19 ini adalah hidup berdampingan dengan COVID-19, hidup berdampingan tidak dimaknai dengan menyerah, tetapi kita harus mengubah perilaku kita, kita harus merubah cara pandang kita," lanjutnya.

dr Yuri mengatakan aktivitas ke depan akan lebih banyak dihabiskan di rumah. Protokol kesehatan pun disebutnya harus tetap diperhatikan.

"Beberapa hal yang sudah dituntut telah kita lakukan bahkan dengan baik, seperti kebiasaan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun, kemudian menggunakan masker mana kala keluar rumah, kemudian tidak menempatkan alternatif keluar rumah sebagai alternatif pertama," kata dr Yuri.

"Kalau memang tidak memungkinkan dikerjakan dari rumah baru kita keluar rumah, artinya kita lebihbenyak berada di rumah, kita bisa produktif di rumah,"pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar