Siapa yang menyangka kalau rasa sakit atau nyeri di bagian leher bisa jadi tanda adanya komplikasi serius dari virus Corona COVID-19. Tim medis dari Italia menyebut virus Corona bisa memicu terjadinya peradangan yang disebut tiroiditis subakut.
Menurut NHS, kondisi itu terjadi karena adanya pembengkakan kelenjar tiroid yang menyakitkan akibat infeksi virus, seperti gondong atau flu. Peradangan ini biasanya datang bersamaan dengan demam, nyeri leher, rahang hingga telinga.
Ini ditemukan saat dokter di Rumah Sakit Universitas Pisa, Italia, merawat seorang wanita usia 18 tahun yang terinfeksi virus Corona karena tertular ayahnya. Wanita tersebut dinyatakan negatif dan pulih, tapi ia mulai mengalami beberapa gejala lain.
Ia mengalami sakit leher, tiroid, demam, dan detak jantung yang meningkat. Wanita tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis menderita tiroiditis subakut yang mungkin disebabkan infeksi virus atau reaksi peradangan pasca terinfeksi.
"Kami melaporkan kasus tiroiditis subakut pertama setelah infeksi virus Corona terjadi. Para dokter harus lebih waspada tentang kemungkinan adanya manifestasi klinis tambahan ini yang berkaitan dengan virus Corona," kata Dr Francesco Latrofa, yang dikutip dari The Sun, Selasa (26/5/2020).
Dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, Dr Francesco mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 dianggap bisa memicu timbulnya tiroiditis subakut.
Kondisi ini juga bisa terjadi karena kelenjar tiroid, penghasil hormon tubuh dan metabolisme, terlalu banyak melepaskan hormonnya ke dalam darah (tirotoksikosis). Ini menyebabkan kelenjar tiroid terlalu aktif dan menyebabkan kecemasan, insomnia, dan jantung berdebar.
Belanda Laporkan Kasus Penularan COVID-19 dari Cerpelai ke Manusia
Belanda melaporkan kasus penularan virus Corona COVID-19 dari hewan ke manusia yang pertama kali terjadi di negaranya, selama epidemi berlangsung. Menurut otoritas kesehatan setempat, virus tersebut ditularkan dari hewan cerpelai pada dua peternak.
Cerpelai tersebut ditemukan di empat dari 155 peternakan. Menteri Pertanian Belanda, Carola Schouten, mengumumkan dua kasus tersebut melalui surat keterangan yang diberikan pada parlemen.
Carola mengatakan tiga dari empat peternakan sudah terinfeksi, dan sudah mengakibatkan manusia di sekitarnya sakit. Sementara di satu peternakan lainnya sedang dalam masa penyelidikan.
"Ini adalah kasus pertama yang baru ditemukan, setidaknya kami telah menunjukkan kemungkinan adanya penularan atau infeksi yang berpindah dari hewan ke manusia," kata Direktur Institute for Health (RIVM) Belanda, Jaap van Dissel, yang dikutip dari Reuters, Selasa (26/8/2020).
"Tentu saja sumber asli infeksi di China juga kemungkinan besar berasal dari hewan," lanjutnya.
Di Belanda hewan cerpelai memang sempat ramai diternakkan untuk diambil bulunya.
Relawan Medis Dukung Penerapan New Normal, Tolak Pelonggaran PSBB
Pemerintah berharap masyarakat segera menerapkan 'new normal' atau kenormalan baru di tengah pandemi Corona. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan telah mengecek kesiapan penerapan new normal di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat.
Seorang dokter relawan di RS Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, dr Muhamad Husen Ali, menyambut baik kebijakan new normal yang akan ditetapkan pemerintah. Meskipun istilah ini mungkin terdengar baru bagi masyarakat, tetapi new normal merupakan kehidupan yang menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau new normal sebenarnya itu imbauan untuk kita menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan itu," ujar dr Husen saat dihubungi detikcom, Selasa (26/5/2020).
"Memang sebenarnya bagus sih pelaksanaan new normal, cuma mungkin pada beberapa orang, terminologi atau istilah new normal itu agak menyeramkan," tambahnya.
Pada dasarnya new normal ini merupakan istilah agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, di antaranya pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
Meskipun setuju dengan penerapan new normal, dr Husen mengingatkan pemerintah untuk tidak melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Terlebih jumlah kasus positif Corona di Indonesia masih meningkat setiap hari.
"Kalau untuk pelonggaran PSBB, saya rasa masih terlalu cepat ya untuk dilonggarkan. Karena kalau kita lihat dari data yang ada juga kurva kita masih belum turun," tutupnya.
https://indomovie28.com/star/min-ho-hwang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar