Tanpa disadari kacamata bisa menjadi media penularan virus Corona. Terlebih menurut penelitian, virus ini bisa menetap di permukaan kaca hingga sembilan hari apabila tidak dibersihkan.
Bagi penggunanya, kacamata berpotensi memindahkan virus Corona ke tangan. Beberapa orang menggosok mata mereka setelah memegang kacamata atau memasukkan ujung bingkainya ke dalam mulut yang berpotensi menularkan virus Corona.
Karena itu ada baiknya untuk rutin membersihkan kacamata agar terhindar dari risiko infeksi virus Corona.
Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa cara untuk membersihkan kacamata agar bersih dari virus Corona.
1. Cuci tangan terlebih dahulu
Cuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik, sehingga berbagai sumber penyakit seperti kuman, bakteri, dan virus yang ada di tanganmu tidak berpindah ke kacamata.
2. Basuh dengan air hangat
Basuh kacamata dengan air hangat untuk menghilangkan debu pada kacamata. Setelah itu lap kacamata dengan kain microfiber agar tidak meninggalkan goresan pada lensa.
3. Gunakan sabun
Sabun yang digunakan bisa berupa sabun cuci piring. Teteskan sabun cuci piring di kedua sisi lensa dan bingkai, lalu gosok lembut seluruh bagian kacamata agar terhindar dari goresan.
4. Keringkan pakai kain microfiber
Setelah dibersihkan dan dibasuh kembali untuk menghilangkan sisa sabun yang menempel pada kacamata, maka keringkan dengan kain microfiber hingga kering seluruhnya.
Ahli Medis Sebut Keputusan Trump Tinggalkan WHO Ancam Kesehatan Global
Kelompok ahli yang mewakili dokter penyakit menular, dokter anak dan dokter umum di Amerika Serikat memprotes keputusan Presiden Donald Trump untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut mereka hal tersebut akan mempersulit untuk melawan pandemi Corona.
Hal ini juga bisa membahayakan kesehatan anak-anak. "Keputusan administrasi Trump untuk menarik diri dari WHO membawa risiko besar bagi anak-anak di dunia selama krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya," tutur Mark Del Monte, CEO American Academy of Pediatrics kepada CNN International.
"Akan ada risiko lonjakan kasus polio dan peningkatan kematian anak-anak akibat malaria, dan itu akan semakin menunda kampanye vaksinasi yang menyelamatkan jiwa," sambungnya.
Menarik dukungan dari WHO menurut beberapa ahli tdak hanya membahayakan respons global terhadap COVID-19 tetapi juga melemahkan respons terhadap ancaman kesehatan besar lainnya.
AS secara tradisional menjadi kontributor terbesar bagi WHO. Pada bulan April, Trump mengatakan AS akan menangguhkan seluruh kontribusi keuangan kepada WHO. Pengumuman penarikan diri ini mengakhiri kepemimpinan AS di WHO.
"Tindakan tidak masuk akal ini akan berdampak signifikan dan jauh lebih berbahaya terutama karena WHO memimpin pengembangan obat dan vaksin di seluruh dunia untuk memerangi pandemi," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris.
Salah satu alasan penarikan AS dari WHO adalah Trump menganggap China menekan WHO untuk menyesatkan dunia dalam kaitannya dengan penanganan virus Corona.
https://indomovie28.com/delivery-massage-owned-by-sexy-housewife-3/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar