Berbagai cara dilakukan orang-orang di berbagai negara untuk melindungi diri dari virus corona COVID-19, seperti yang dilakukan pria Malaysia ini. Pria bernama Zamakhyari Khairiri ini akhirnya berani keluar rumah setelah 8 hari bertahan di rumah sesuai anjuran pemerintahnya.
Di hari pertamanya keluar ini, pria berusia 41 tahun ini menggunakan perlengkapan keamanan diri yang tidak biasa untuk pergi ke supermarket. Ia mengenakan jas hazmat yang terbuat dari kantong plastik sampah, yang dilengkapi dengan masker, kacamata ski, dan sepatu boot karet.
"Dalam situasi seperti ini, saya tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain tentang penampilan saya. Pada kenyataannya, ini adalah cara saya mengingatkan orang lain terkait langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah penyebaran virus ini," jelasnya yang dikutip dari The Star.
"Di tempat seperti ini (supermarket), berisiko tinggi terhadap penyebaran infeksi. Dan, ini adalah cara sederhana saya untuk menjaga keselamatan keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar saya," imbuhnya.
Zamakhyari mengatakan, butuh waktu sekitar 10 menit untuk memakai alat perlindungan dirinya itu. Saat memakainya pun, ia dibantu oleh anak-anaknya karena cukup sulit agar tubuhnya tertutup dengan sempurna.
Sementara itu, di beberapa supermarket yang ada di sana memang masih didatangi banyak orang untuk membeli makanan atau barang-barang lainnya. Sebagai upaya pencegahan, pihak supermarket juga telah menyediakan hand sanitizer di pintu masuk dan keluar toko tersebut.
Tak Dapat Prioritas Perawatan, Ibu 3 Anak Ini Meninggal Diduga Karena Corona
Seorang Ibu dari tiga anak yang tinggal di London meninggal dunia diduga karena virus corona COVID-19. Sebelumnya suami dari wanita itu menghubungi 'panggilan darurat 999' untuk mendapatkan penanganan medis karena sang istri menunjukkan gejala virus corona COVID-19.
Namun saat pihak medis datang, ia tak dibawa ke rumah sakit karena dinilai bukan prioritas. Meskipun sang istri memiliki gejala virus corona COVID-19.
Ibu yang bernama Kayla Williams ini meninggal di apartemennya di Peckham, London, sehari setelah ia diimbau untuk melanjutkan perawatan sendiri di rumah. Namun sayangnya wanita 34 tahun ini dikabarkan meninggal pada hari Sabtu lalu.
Suaminya, Fabian Williams, menjelaskan gejala yang dialami sang istri kepada The Guardian. Sebelumnya, sang istri disebut mengalami batuk, demam tinggi, dan nyeri dada disertai sakit perut yang parah pada hari Jumat.
"Saya menelepon 999 karena istri saya sesak napas, dia muntah dan perutnya sakit. Namun dia (pihak medis) mengatakan kepada saya bahwa rumah sakit tidak akan membawanya, dia bukan prioritas. Dia tidak tinggal terlalu lama dan langsung pergi ke luar saat menulis laporannya," jelasnya.
Ketika kondisi istrinya memburuk pada hari berikutnya, sang suami memandikan istrinya tersebut dan membantunya berpakaian. Lalu ia meninggalkannya untuk beristirahat di ruang tunggu.
Namun sayangnya saat kembali ia menemukan istrinya sudah dalam kondisi tak bernyawa. "Dia sudah mati," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar