Senin, 30 Desember 2019

Tertarik Beli Rumah Panggung Manado?

Jalan-jalan ke Manado, kamu jangan hanya melihat keindahan kota saja. Datang juga ke Tomohon dan lihat langsung seperti apa pembuatan rumah panggung Manado.

Beberapa waktu lalu detikcom bersama Kemenpar berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Kami pun berkunjung ke Desa Woloan, di Kabupaten Tomohon, desa yang dikenal sebagai pusat pembuatan rumah panggung Manado.

Desa Woloan berada di Kecamatan Tomohon Barat, tepatnya sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Kota Manado. Sebagian besar profesi warga ini adalah sebagai tukang atau pengrajin rumah panggung.

Saat memasuki desa, traveler akan melihat jajaran rumah panggung di sepanjang jalan. Rumah panggung yang berwarna kecoklatan ini berfungsi sebagai pajangan untuk para pembeli yang ingin beli rumah.

detikcom sempat berbincang dengan kepala tukang bernama Hendri Potoh. Dia pun berbagi cerita tentang pembangunan rumah panggung Manado ini.

"Rumah panggung ini terbuat dari kayu besi yang didatangkan dari Gorontalo. Nantinya kayu-kayu ini kita bangun menjadi rumah panggung sesuai permintaan dari konsumen," ungkap Hendri.

Hendri juga mengatakan bahwa harga rumah panggung beragam, tergantung dari luas rumah yang diinginkan. Serta pengerjaannya juga tergantung dari tipe rumah.

"Harganya bervariasi, kalau yang rumah 1 kamar harganya Rp 80 juta. Sedangkan yang paling mahal adalah yang memiliki 5 kamar yaitu Rp 400 juta. Begitu juga lama pembangunan rumahnya. Jika rumahnya kecil hanya butuh waktu 1 bulan, jika besar butuh waktu 3 bulan," jelasnya.

Uniknya, pembelian rumah panggung Manado seperti pembelian mainan bongkar pasang. Rumah yang dipilih pembeli nantinya akan dibongkar dan diantar ke rumah si konsumen.

"Kan di sini banyak rumah yang telah jadi. Nanti mereka akan datang dan melihat-lihat. Jika ada yang pas, nanti rumah itu kita bongkar dan kita antar ke rumahnya," tambahnya.

detikcom pun juga berkesempatan masuk ke dalam rumah yang menjadi pajangan. Seperti layaknya rumah panggung pada umumnya, derap langkah kaki terdengar jelas saat menginjakkan lantai. Suasana di dalam pun tenang dan aroma kayu merebak di sepanjang ruangan.

Hendri pun mengutarakan bahwa yang memesan rumah panggung tak hanya orang Manado dan sekitarnya saja. Ada juga pembeli yang berasal dari luar Manado.

"Kita juga punya pembeli dari luar Manado. Kami pernah mengantarkan rumah ke Jakarta dan Bogor. Nanti kita juga akan mengantarkan rumah ke Bali," katanya lagi.

Untuk pengantaran ke luar Jawa, Hendri menjelaskan bahwa rumah nantinya akan dibongkar dan dibawa dengan kapal. Sedangkan tukang nanti akan terbang dengan pesawat.

"Bagi konsumen yang berasal dari luar Manado, rumahnya kita kirim dengan kapal. Rumah kita bongkar dahulu, baru setelah itu dikirim dengan kapal. Sedangkan tukangnya naik pesawat. Semua biaya itu ditanggung oleh pembeli," ungkapnya.

Bagi orang Manado, rumah panggung ini dijadikan tempat tinggal alias identitas diri. Sedangkan bagi orang luar Manado, biasanya rumah panggung dijadikan villa atau penginapan.

"Biasanya orang Manado beli rumah panggung ini untuk ditempati. Sedangkan pembeli dari luar, biasanya menjadikannya villa atau penginapan," tambahnya.

Di Desa Woloan, traveler bisa melihat bagaimana tukang-tukang membangun rumah. Mulai dari memilah kayu, menjemur kayu, pemotongan, hingga pembangunan rumah dilakukan di desa ini.

Beragam tipe rumah yang telah dibangun terpajang dengan megah di pinggir jalan. Bagi rumah yang telah selesai, nantinya akan ada tulisan 'Dijual' di depannya, lengkap dengan kontak orang yang bisa dihubungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar