Senin, 23 Desember 2019

Hadirkan Ratusan Pelompat Batu, Sail Nias Sukses Pukau Pengunjung

Perhelatan event nasional Sail Nias 2019 kini mencapai puncaknya. Rangkaian demi rangkaian acara sukses digelar di tiap kabupaten dan kota di Kepulauan Nias, termasuk di Kabupaten Nias Selatan yang ditunjuk sebagai tuan rumah gelaran acara puncak pada 14 September 2019.

Pada acara puncak Sail Nias 2019, para menteri di antara lain Menkum HAM Yasonna H Laoly yang juga merupakan Ketua Panitia Pusat Sail Nias 2019; Menteri Pariwisata Arief Yahya; Mendes PDDT Eko Putro Sandjojo yang juga merupakan Wakil Ketua Sail Nias 2019; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti; Menko Maritim Luhut Panjaitan turut hadir ditugaskan khusus untuk mewakili Presiden yang berhalangan; serta Gubernur Sumut Edi Rahmayadi.

Pada gelaran acara puncak di Pelabuhan Baru-Teluk dalam tersebut, atraksi-atraksi yang ditujukan turut memukau setiap pengunjung, di antaranya gelaran tari kolosal eksotika budaya Nias yang diikuti 500 penari, festival lompat batu dengan 100 orang pelompat dan berhasil memecahkan rekor MURI, festival kesenian dengan menyanyikan lagu-lagu daerah Nias, serta atraksi terjun payung dan paramotor oleh TNI AU.

Selain gelaran acara puncaknya, sejak 10-15 September 2019 digelar kontes surfing bertaraf internasional yang disebut Nias Pro 2019 di Pantai Sorakr, Luahagundre. Nias Pro 2019 juga merupakan kegiatan dari rangkaian Sail Nias 2019 yang tidak kalah menarik perhatian pengunjung, terlebih acara penutupannya pada 15 September 2019, Pantai Sorake dipadati pengunjung yang ingin menyaksikan Grand Final Nias Pro 2019 dan menikmati hiburan rakyat.

Festival Pesona Kepulauan Batu di Pulau Tello menutup semua rangkaian Sail Nias 2019 dengan menampilkan berbagai atraksi budaya dan keindahan Kepulauan Batu. Pemerintah dan masyarakat pun berharap Sail Nias 2019 berdampak positif terutama dalam pembangunan dan perekonomian masyarakat.

Kisah Klenteng di Cirebon yang Dulunya Masjid

Dulunya, klenteng di Cirebon ini adalah masjid untuk Muslim Tionghoa. Terdapat sejarah yang membuatnya berubah menjadi klenteng.

Klenteng Talang salah satu bangunan bersejarah di Kota Cirebon. Klenteng yang berada di Jalan Talang Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jabar ini menjadi simbol toleransi keberagaman.

Bagian depan Klenteng Talang berbentuk paduraksa. Bangunannya di keliling tembok. Warna merah dan putih mendominasi bangunan tua bersejarah itu. Di halaman Klenteng terdapat patung Nabi Guan Panglima Sejati serta sumur keramat, yang disebut juga Sumur Kahuripan. Sementara, pada bangunan utamanya serupa dengan Klenteng pada umumnya.

Klenteng yang usianya lebih dari lima abad itu rupanya pernah menjadi tempat ibadah bagi Muslim Tionghoa. Penjaga Klenteng Talang Yohanes mengatakan Klenteng Talang dibangun sekitar 1450 oleh Tan Sam Cay. Tan Sam Cay juga dikenal sebagai Mohammad Syafei.

"Tan Sam Cay adalah salah seorang etnis Tionghoa yang mendapatkan gelar Tumenggung Aria Diap Wiracula dari Kesultanan Cirebon," kata Yoyo sapaan akrab Yohanes saat berbincang dengan detikcom di Klenteng Talang, Rabu (18/9/2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar