Pemogokan kerja terjadi di Inggris, salah satunya adalah karyawan Maskapai British Airways. Email pembatalan pesawat dikirimkan ke orang yang salah.
Penumpang yang akan terbang dengan menggunakan Maskapai British Airways dibikin kelabakan. Diintip detikcom dari Twitter resminya, karyawan dari maskapai ini akan mengadakan pemogokan kerja, Kamis (29/8/2019).
Pemogokan kerja rencananya akan dilakukan 3 hari, yaitu pada tanggal 9,10 dan 27 September. Maskapai ini akhirnya melayangkan email ke penumpang terkait penerbangan di tanggal tersebut.
Penumpang diminta untuk me-refund atau re-booking penerbangan di tanggal tersebut. Yang jadi masalah, email-email tersebut juga dikirimkan ke penumpang lain yang tidak berangkat pada tanggal tersebut.
Hal ini membuat penumpang panik. Mereka mencoba untuk terus menghubungi pihak maskapai untuk menanyakan kejelasan penerbangan mereka. Tentunya sambil marah-marah.
Melihat situasi ini, pihak maskapai pun angkat bicara. Juru bicara British Airways meminta maaf dan menyalahkan email error. Juru bicara juga mengatakan bahwa pihak maskapai terus mencoba menghubungi para calon penumpang yang tidak terbang ditanggal tersebut dan memastikan mereka tetap terbang.
Pihak maskapai juga mengatakan bahwa pelanggan yang memesan penerbangan alternatif karena email error ini akan menerima ganti rugi. Wah semoga semoga kondisinya kondusif ya, traveler.
Hampir 20 Tahun Mati Suri, Maskapai Ini Mengudara Kembali
Maskapai ini mengudara kembali setelah mati suri hampir 20 tahun. Adalah Uganda Airlines yang sekali lagi naik ke langit di atas Afrika.
Dilansir CNN, Kamis (29/8/2019), maskapai itu memulihkan statusnya sebagai maskapai nasional Uganda. Layanan komersial diluncurkan kembali pada hari Selasa (27/8) lalu.
Penerbangan yang perdana lagi itu dari Entebbe ke tetangganya Nairobi, Kenya. Maskapai berharap peluncuran ini dapat menjadi era baru yang menguntungkan karena sebelumnya dililit hutang.
Uganda Airlines mengatakan punya armada Bombardier CRJ-900 bermesin ganda. Itu akan segera menghubungkan rute dengan berbagai tujuan termasuk Dar-es-Salaam di Tanzania, Mogadishu di Somalia dan Juba di Sudan Selatan.
Kata Jennifer Bamuturaki, Direktur Pemasaran dan Urusan Publik Uganda Airlines layanan terbaru akan mengakomodir lebih banyak penumpang. Layanan akan bertambah ke Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Rwanda, Zimbabwe, Ghana, Afrika Selatan, dan Rwanda mulai September.
Maskapai ini awalnya dijadwalkan melanjutkan operasinya pada bulan Juli lalu. Tapi Uganda Airlines harus mendapatkan sertifikasi yang membuktikan bahwa awaknya dapat terbang dengan aman ke seluruh dunia.
Menghidupkan kembali Uganda Airlines juga menghidupkan kembali perekonomian. Maskapai itu didirikan oleh diktator Idi Amin pada tahun 1977 tetapi dilarang terbang pada tahun 2001 karena kesulitan keuangan.
Lalu, perusahaan diarahkan untuk memanfaatkan peluang di sektor pertanian, mineral, pariwisata dan minyak dan gas. Hal itu dijelaskan oleh Menteri Ketenagakerjaan dan Transportasi Uganda Monica Ntege Azuba.
Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat minat besar wisatawan internasional yang ingin berlibur ke Uganda. Mereka akan disuguhi taman nasional yang indah, resor pantai hingga aneka margasatwa langka seperti gorila gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar