Gedung lama Arsip Nasional RI (ANRI) bisa jadi destinasi Anda selanjutnya. Tempatnya sangat fotogenik dan bersejarah.
Gedung yang terletak di Jl Gajah Mada, Jakarta ini sebelumnya merupakan tempat penyimpanan Arsip Nasional RI. Tapi, sekarang gedung ini menjadi tempat penyimpanan barang-barang peninggalan zaman Belanda dan tempat wisata di Jakarta yang bisa Anda kunjungi.
Pada Selasa, (20/8/2019), detikcom berkesempatan untuk datang ke gedung lama ANRI. Berdasarkan informasi dari staf yang berjaga, gedung ini dibangun oleh gubernur Belanda.
Dibangun pada tahun 1760, gedung bergaya Eropa ini merupakan rumah peninggalan Gubernur Jenderal VOC Reinier de Klerk. Kemudian pada tahun 1876 dia meninggal dunia dan diserahkan pada cucunya. Setelah berkali ganti-ganti kepemilikan, pada tahun 1925 gedung ini dibeli oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kantor pertambangan.
"Pada 1925 gedung ini dibeli oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kantor pertambangan, sekaligus renovasi yang pertama. Tahun 1943 dijadikan museum yang isinya 75% asli dari gedung ini 25% dari donatur, pecinta barang barang tua," ujar staf pemeliharaan gedung, Subagyo.
Setelah Indonesia merdeka, tahun 1951 tempat ini berubah menjadi Kantor Arsip Nasional RI. Tahun 1974, arsip nasional dipindahkan ke tempat yang lebih memadai di Jl Ampera, Jakarta Selatan dan tempat ini kembali dijadikan museum dan tempat wisata sejarah.
Memasuki gedung dari depan nuansa vintage terasa. Di dalamnya suasana rumah Belanda tidak berubah sama sekali. Traveler akan menemukan berbagai macam barang peninggalan zaman dahulu mulai dari senjata-senjata, furniture sampai surat-surat perjanjian dengan sejumlah pejabat yang dimiliki oleh sang gubernur.
Pada lantai kedua, ada ruangan untuk para tamu. Furniture-furniture tua serta lukisan-lukisan menghiasi ruangan. Di bagian kiri, Anda akan menemukan ruangan besar yang merupakan tempat untuk jamuan makan malam para tamu.
Ruangan ini terdiri dari meja kayu panjang beserta kursi kursi yang berjejer. Terdapat dua meja panjang, 1 meja panjangnya dikelilingi 6 kursi. Masih terdapat lampu-lampu bergaya vintage yang bergantungan.
Dari ruang makan, di sebelah kanan ada ruangan makan yang berukuran lebih kecil. Ini merupakan ruang makan keluarga, terdapat satu meja dan 6 kursi kursi kayu.
Melangkah ke depan ruang makan terlihat kamar besar yang memiliki ranjang kayu. Konon ini merupakan kamar tidur pemilik rumah. Ada kursi-kursi di dekat ranjang kayu, lukisan-lukisan menghiasi kamar ini.
Bergeser keluar kamar, ada ruangan cukup luas yang merupakan ruang keluarga, pada sudut sudut ruangan terdapat kursi dan lemari tua yang diterangi cahaya dari jendela. Jika berada di tempat ini Anda benar-benar akan merasakan berada di rumah peninggalan Belanda.
Menjadi tempat bersejarah, gedung ini sering didatangi wisatawan, mulai dari anak sekolah hingga wisatawan mancanegara. Selain itu, taman yang terletak di belakang gedung kerap dijadikan tempat untuk pesta pernikahan.
Di ujung belakang tampak sedang dikerjakan proses renovasi. Informasinya sedang dibangun museum kepresidenan yang rencananya dibuka akhir tahun 2019.
"Gedung ini akan dijadikan Museum Kepresidenan RI, konten visualnya seperti patung-patung presiden yang sedang orasi, nanti kalau sudah jadi akhir tahun ini lihat saja," ujar Subagyo.
Tahun 2001, museum ini sempat mendapat penghargaan Award of Excellent dari UNESCO loh traveler. Untuk Anda yang suka wisata sejarah bergaya vintage, Yuk datang ke Museum Arsip Nasional RI yang terletak di Jl Gajah Mada No 111, Jakarta Barat. Untuk ke sana tidak dipungut biaya, tempat ini buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar