Langkah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk pembuatan kapal pariwisata mendapat apresiasi. Menhub dinilai tepat karena design dan pembangunannya kelak dikerjakan oleh para engineer dalam negeri.
"ITS memang layak dapat kepercayaan mendesign kapal wisata tersebut, karena memang ITS mempunyai Fakultas Teknik Perkapalan," kata Pengamat Transportasi Dion M dalam keterangannya, Jumat (16/8/2019).
Dion M yang juga Alumni ITS jurusan Ekektro menyayangkan, pemerintah masih minim dalam memberikan Anggaran Riset Nasional kepada ITS. Apalagi ITS yang berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) memiliki banyak program riset yang belum terlaksana.
"Harapan ke depan tentunya semoga Pemerintah lebih memperhaikan ITS yang juga telah banyak memenangkan lomba-lomba Internasional sebagai juara 1," kata Dion.
Diketahui, Menhub Budi mengatakan dirinya ditugaskan Presiden Jokowi membangun kapal yang dapat melihat pemandangan bawah laut, untuk di Labuan Bajo dan Bunaken.
Tetapi Budi ingin bahwa kapal ini jangan dibeli dari luar negeri melainkan dibuat di dalam negeri.
"Kita tahu ITS punya keunggulan dalam mendesain dan melakukan persiapan-persiapan kapal, oleh karenanya saya datang ke pak rektor untuk bekerjasama membangun kapal ini," jelas Menhub.
Menhub meminta desain kapal yang dibuat untuk mengadopsi kearifan lokal dan keunikan dari masing-masing daerah.
"Kita memang minta kepada ITS buat ini menjadi suatu desain yang mewah dan memiliki kearifan lokal. Misal kapal di Bunaken dengan gaya Manado, di Labuan Bajo dengan gaya NTT," ujar Menhub.
Rencananya, kapal pariwisata ini akan dirancang dengan desain eco glass bottom boat yang dibuat dengan kaca atau bahan lain yang tembus pandang di bagian bawah kapal.
Sehingga para penumpang dapat melihat ikan dan pemandangan bawah air di lautan dari perahu itu sendiri. Kapal ini dirancang untuk orang-orang yang menyukai keindahan panorama bawah laut tanpa perlu menyelam ke dalam air.
ITS akan memproduksi 2 (dua) buah kapal yang akan ditempatkan di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur serta Pulau Bunaken Manado guna mendukung sektor pariwisata. Kedepannya Menhub mengajak pihak swasta turut berinvestasi membangun kapal-kapal pariwisata.
Haru! Pria Ini Selamatkan Anjing Laut yang Terbelit Jaring
Saat asyik bermain kayak, pria ini melihat kelompok anjing laut. Ternyata dua di antaranya terbelit dan hampir mati karena jaring ikan.
Naude Dreyer adalah seorang pengusahan persewaan kayak di Pelican Point di Namibia. Saat selesai main kayak, sekelompok anjing laut terlihat berlari ke arah lautan.
Dreyer melihat ada seusuatu yang ganjil. Dua dari antara anjing laut tersebut terbelit jaring ikan satu sama lain, seperti yang diunggah dalam akun Instagram Dreyer, Kamis (15/8/2019).
Dreyer dan satu kawannya menarik dua anjing laut itu menjauhi laut. Mereka mencoba untuk membantu anjing laut yang kesakitan tersebut.
Mereka memotong jaring dengan menggunakan gunting besar. Anjing laut sendiri dikenal sebagai hewan liar yang tak seharusnya di dekati. Gigitannya cukup untuk melukai musuh.
Dua orang ini berusaha menahan anjing laut di kempitan kaki masing-masing. Sembari menghindari gigitan anjing laut, Dreyer terus berusaha untuk melepaskan belitan jaring.
Leher dua anjing laut ini saling terbelit. Mau tak mau, Dreyer dan temannya harus melepaskan ikatan sama cepat. Kalau tidak, salah satunya bisa menggigit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar