Kebun bintang Malaysia viral karena postingan orangutan makan plastik. Plastik diduga datang dari pemberian pengunjung.
Sebuah postingan di Zoo Negara, kebun bintang nasional di Selangor, Malaysia mendadak viral. Dalam postingan tersebut terlihat orangutan yang sedang makan, Jumat (6/9/2019).
Begitu di lihat lebih dekat, rupanya orangutan tersebut sedang mengunyah plastik berwarna merah. Pengunjung dengan nama Cmylia pun merekam kejadian tersebut.
Cmylia memposting video pendek tersebut ke dalam akun Twitternya. Tak lupa disertakan tag @zoonegara_malaysia.
Selain mengunggah, Cmylia pun juga mengirimi pihak kebun binatang sebuah pesan. Dalam pesannya, Cmylia meminta Zoo Negara untuk membuang semua platik yang ada di kandang binatang.
Pesan ini pun respon oleh Zoo Negara. Mereka mengatakan bahwa kejadian ini sedang dalam pengusutan. Terima kasih dan salam disertakan dalam pesan tersebut.
Kolom komentar pun berdatangan kepada Cmylia. Mereka mengatakan bahwa plastik kemungkinan datang dari pengunjung. Sebab, tak mungkin para penjaga kebun binatang secara sengaja melakukan hal tersebut.
Postingan ini telah di-retweet lebih dari 5.000 kali. Kebanyakan dari komentar meminta pihak kebun binatang untuk lebih ketat lagi dalam memonitoring hewan-hewan tersebut.
Istanbul yang Eksotis
Istanbul memang eksotis. Kota ini jadi pintu gerbang untuk menjelajahi Turki. Nikmatilah segala peninggalan sejarah yang ada di sini.
30 November 2018
Penerbangan kami pada perjalanan ini menggunakan Saudi Arabian Airlines (bertolak dari Jeddah usai umrah). Cukup menyenangkan. Tersedia musala di bagian belakang bagi yang kurang nyaman salat sambil duduk. Tidak banyak pesawat yang menyediakan musala seperti ini.
Menu makanan yang disediakan beragam (ala Arab dan Turki), alhamdulilah cocok di lidah saya. Selain flight entertainment(film, musik, permainan, dsb), majalah, dan airshop, tersedia juga fasilitas koneksi internet.
Ada yang berbayar cukup mahal, ada pula yang gratis (sebatas chat dengan iMessage, Whatsapp, dan Messenger). Bagi saya, opsi gratis sudah cukup memadai (untuk tidak mengatakan cekak).
Jeddah-Istanbul ditempuh sekitar empat jam penerbangan, melintasi Mesir dan Laut Mediterrania. Terbang petang usai magrib dari Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, tiba di Bandar Udara Internasional Istanbul Ataturk (Ataturk Havalimani) menjelang tengah malam.
Hembusan hawa dingin langsung menyergap kala pintu pesawat terbuka. Saat itu, adalah awal musim dingin di Eropa, termasuk di Istanbul. Setiba di bagian kedatangan, sembari menunggu bagasi, kami disambut pemandu lokal, Ismail, yang ternyata cukup fasih berbahasa Indonesia.
Katanya, dia pernah mengikuti pelatihan khusus di Jogjakarta sekitar tiga bulan. Usai urusan imigrasi, kami langsung menuju ke hotel Ramada, tempat kami menginap selama tiga malam nantinya.
1 Desember 2018
Usai sarapan di Hotel Ramada, kami langsung menuju ke kompleks Istana Topkapi. Topkapi merupakan istana tempat tinggal para sultan dan keluarga kesultanan Turki Utsmani selama hampir 400 tahun (1465-1860) sebelum akhirnya pindah ke istana Dolmabache. Sultan/Khalifah Usmani terakhir yang menempati istana ini adalah Sultan Abdul Majid I.
Istana kesultanan yang dibangun atas instruksi Muhammad Al-Fatih (Mehmed II) ini berada di atas bukit, dengan pemandangan laut Marmara dan selat penghubung Benua Asia dengan Eropa: Bosphorus. Luasnya sekitar 700 ribu meter persegi dengan benteng sepanjang sekitar 5 km yang mengelilinginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar