Senin, 30 Desember 2019

Liburan ke Dominika, Pasangan Turis Malah Keracunan Pestisida

Nasib sial menimpa pasangan turis yang liburan ke Republik Dominika. Mereka keracunan pestisida saat menginap di hotel.

Apes. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan liburan Kaylynn Knull (29) dan kekasihnya, Tom Schwander (33) di Republik Dominika di kawasan Karibia. Bukannya bersenang-senang, mereka malah keracunan pestisida saat menginap di Grand Bahia Principe Hotel La Romana.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Rabu (21/8/2019), Kaylynn dan Tom mulai merasakan sakit pada hari keenam dari total 13 hari liburannya di Republik Dominika. Mereka merasakan sakit kepala yang bertubi-tubi, mata berkunang-kunang, perut kram, dan juga kesulitan bernafas.

Sebelumnya, pasangan kekasih ini mengaku mencium bau zat kimia di dalam kamarnya. Tapi saat itu mereka berdua tidak begitu menghiraukan bau tersebut.

"Jam 4 pagi, badan kami penuh dengan keringat. Kami sedikit ketakutan. Kami langsung membooking penerbangan pulang sebelum matahari mulai terbit.

Kaylynn mendeskripsikan rasa sakit di perutnya seperti sedang digergaji. Selain itu, dia juga mengalami diare dan juga mata berair.

Setelah tiba di kampung halamannya di Colorado, Amerika Serikat, barulah diketahui Kaylynn dan pasangannya keracunan pestisida, serta terpapar langsung senyawa organofosfat.

Pasangan ini mencurigai senyawa tersebut menyebar melalui sistem AC di hotel tempat mereka menginap. Kemungkinan berasal dari obat penyemprot nyamuk atau serangga.

Setelah momen keracunan tersebut, pasangan Kylynn dan Tom harus beristirahat selama kurang lebih 6 pekan. Kylynn pun mengajukan tuntutan hukum terhadap hotel yang mereka inapi. Tapi pihak hotel menyangkal tuduhan tersebut.

Sementara itu, Fransisco Garcia Menteri Pariwisata Republik Dominika menyatakan bahwa tuduhan turis tersebut mengada-ada. Dia kemudian meyakinkan bahwa Republik Dominika adalah destinasi yang sangat aman.

"Dalam 5 tahun terakhir, Republik Dominika dikunjungi lebih dari 30 juta turis. Tapi ini baru pertama kalinya ada turis yang melaporkan situasi seperti itu. Kejadian itu hanya insiden saja dan Republik Dominika adalah destinasi yang aman," kata Garcia.

Tarian Pemikat Turis dari Kebumen

Berbagai upaya dilakukan Pemkab Kebumen, Jawa Tengah untuk mempromosikan geopark di sana. Salah satu cara adalah dengan menggunakan Tarian Cepetan.

Kebumen mempunyai kawasan geopark nasional yang meliputi 12 kecamatan dan 117 desa. Dari wilayah tersebut, terdapat 41 situs geosite (geodiversity), 8 situs biologi (biodiversity) dan 11 situs budaya (culturediversity).

Untuk meningkatkan daya tarik wisata, kesenian tradisional pun dipergunakan. Tarian yang dipilih yakni Tari Cepetan yang berasal dari kawasan geopark tersebut dan terus digelar dalam berbagai event.

"Justru ini lah geoculture, Tarian Cepetan sengaja dipertunjukkan pada berbagai kesempatan sekaligus untuk mempromosikan wisata khususnya kawasan Geopark Nasional. Hari ini kita tampilkan secara kolosal pada peringatan hari jadi Kebumen yang ke-390. Tari Cepetan ini berasal dari Kecamatan Karanggayam salah satu kecamatan di kawasan geopark," papar Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata, Azam Fatoni ketika ditemui detikcom di alun-alun kota Kebumen, Rabu (21/8/2018/9).

Dalam acara peringatan hari jadi Kebumen ke-390 tersebut, sedikitnya 1.000-an penari dari kalangan pelajar maupun warga lain membawakan Tari Cepetan dengan apik. Dengan diiringi musik gamelan serta musik tardisional lainnya, mereka berlenggak-lenggok secara dinamis dan kompak di tengah alun-alun.

"Harapannya dengan berbagai penampilan tarian di berbagai kegiatan nantinya bisa meningkatkan daya tarik wisata. Ke depan akan kita kemas dengan berbagai event yang lebih dahsyat," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Karanggayam Wikan Tris Junanto menuturkan bahwa Tari Cepeten sudah ada sejak zaman dahulu. Menurut sejarah, tarian ini menceritakan peristiwa pembukaan lahan permukiman di Karanggayam dengan penuh kesengsaraan karena ketika itu penjajah Jepang tengah berkuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar