Singapura, Malaysia dan Thailand jaraknya cukup berdekatan. Inilah traveling hemat ke tiga negara tersebut.
"Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan berada diantara bintang-bintang," Ir. Soekarno.
Sepenggal kalimat motivasi dari sang Proklamator bangsa yang menjadi pendobrak semangatku mengelilingi dunia. Aku panjatkan setiap hari penuh dengan harap mimpiku akan terwujud. Aku adalah pemuda yang terlahir dari seorang petani di pelosok desa di pulau Jawa yang memilki sejuta mimpi mengelilingi dunia.
Berbagai lomba mulai dari lomba blog, essay, artikel dan lainnya aku ikuti agar mimpiku mengelilingi dunia terwujud. Sejak 2 tahun yang lalu, keinginanku mengelilingi dunia telah mengakar dalam dada dan ingin segera terwujudkan. Tepat 20 kali aku gagal dalam mengikuti berbagai lomba agar mimpi terbesarku terwujud.
Tapi entah mengapa meskipun sudah 20 kali aku gagal untuk bisa ke luar negeri dengan gratis, hati ini selalu berkata, "Ayo coba lagi, coba lagi, tak ada salahnya kamu mencoba selagi kamu masih muda." Thomas Alva Edison saja gagal 999 kali hingga ia berhasil menemukan lampu pijar pada percobaan ke 1000-nya.
Never ever give up on your dreams, you are the creator of your future. Memang benar, untuk menggapai sebuah mimpi tak semudah membalikkan telapak tangan, butuh proses panjang dan perjuangan yang mungkin orang lain tidak mengetahui perjuangan yang telah kamu lakukan.
Berkat kegigihan dan semangatku dalam meraih mimpi mengelilingi dunia, akhirnya Tuhan kabulkan mimpiku untuk bisa menginjakkan kaki ke Malaysia, Singapura dan Thailand dalam program pertukaran pelajar dengan gratis. Selama 1 minggu aku mengelilingi 3 negara sambil belajar sistem pendidikan, kebudayaan dan pastinya tempat wisata yang wajib dikunjungi. Dan inilah awal ceritaku mengelilingi Malaysia, Singapura, Thailand.
Tepat jam 12 malam pada tanggal 22 Juli 2019, aku berangkat seorang diri menggunakan travel dari Pare ke Bandara Juanda, Surabaya yang membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Saat itu aku tak sedang berada di rumah karena aku sedang belajar di Kampung Inggris, Pare, sehingga aku pergi tanpa diantar orang tua.
Aku seorang diri memberanikan diri untuk mewujudkan mimpi. Sekitar pukul 03.00 wib aku sampai di bandara, ini kali pertamaku ke luar negeri, tanpa diantar siapapun. Aku bingung bagaimana alur check in pesawat? cara menimbang bagasi? aku tak tau apa-apa.
Akhirnya aku meminta bantuan satpam untuk membantuku untuk check in. Saat berada di pemeriksaan barang, aku tidak diperbolehkan membawa air minum dan tidak diperbolehkan membawa pasta gigi yang beratnya lebih dari 100 gram. Aku memaksa petugas untuk mengizinkanku membawa pasta gigi yang sudah berkurang setengahnya sehingga beratnya pasti sudah tidak 100 gram, tapi usahaku gagal. Aku tak diizinkan membawa pasta gigi.
Sesampainya di pemeriksaan imigrasi, aku ditanya beberapa pertanyaan mengapa aku ingin ke luar negeri seorang diri. Aku menjawab dengan tegas bahwa aku akan mengikuti student exchange. Tepat pukul 05.05 pesawatku terbang menuju bandara Kuala Lumpur. Pukul 9 pagi, kali pertamanya bagiku menginjakkan kaki di negeri orang. Hatiterasa melayang, jantungku berdegup kencang dan rasanya bibirku ingin berteriak, "Finally I'm Here...I'm so Delightful."
Bandara KLIA 2 sangatlah luas, banyak turis mancanegara yang berbondong-bondong mengunjungi Malaysia, banyak toko oleh-oleh yang menawarkan jajanan khas negeri jiran. Luasnya bandara membuatku menjadi bingung dan tersesat mencari tempat pengambilan bagasi.
Aku bertanya pada petugas bandara yang berasal dari India, ternyata dia tidak paham bahasa inggris, aku sangat bingung menemukan tempat bagasi. Akhirnya aku bertemu dengan seorang ibu dari Indonesia yang sangat baik hati menujukkan arah pengambilan bagasi dan alur imigrasi. Aku ditemani ibu itu mengurus segala proses imigrasi, kemudian aku janjian dengan peserta student exchange yang lainnya. Aku bertemu banyak pemuda hebat yang berasal dari seluruh penjuru negeri. Tepat pukul 5 sore waktu Malaysia, 20 pemuda dari seluruh penjuru Indonesia memulai perjalanan hebat menggunakan bus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar