Jepang memang terkenal dengan kereta pelurunya atau Shinkansen. Terbaru, meraka akan bikin kereta peluru dengan dekorasi gerbong seperti ruang tamu.
Dilansir CNN, Jumat (13/9/2019), kereta peluru dengan desain terbaru itu dirancang oleh arsitek pemenang penghargaan Pritzker Prize, Kazuyo Sejima. Bernama Seibu 001 series, kereta itu dikenal sebagai Laview.
Kereta itu masuk di armada komuter Seibu Railway mulai beroperasi di Tokyo pada bulan Maret lalu. Eksteriornya berwarna perak dan memang dirancang untuk menyatu dengan lanskap pegunungan.
Jendela-jendela Laview besar dan melengkung. Itu akan memberi penumpang pemandangan yang menakjubkan di sepanjang jalan.
Di dalam gerbong Laview dipasangi kursi kuning yang lembut dengan sandaran kepala dan sandaran tangan yang bisa disesuaikan. Di sini, Anda akan merasakan nuansa ruang tamu yang santai.
Pencahayaan dalam gerbong Laview pun terasa enak di mata dan menyesuaikan sepanjang hari. Arsitek telah merancangnya agar menghasilkan suasana yang menenangkan bagi penumpang.
Laview adalah desain kereta api pertama dari Sejima. Ia juga ditugaskan untuk membuat konsep kereta baru di masa depan.
"Perbedaan yang paling jelas adalah bahwa kereta dapat pindah ke tempat yang berbeda. Kereta ini bergerak melalui kota ke Pegunungan Chichibu dan saya pikir akan menyenangkan jika kereta itu mampu berbaur dengan lingkungan dengan cara yang lembut," kata Sejima dalam sebuah pernyataan.
"Juga, saya ingin membuat kereta terasa seperti ruangan di mana penumpang dapat bersantai dengan bebas dan merasa termotivasi untuk menumpanginya," imbuhnya.
Laview memiliki delapan gerbong dengan total 422 kursi. Pencipta telah memikirkan dengan cermat yang memungkinkan penumpang merasa nyaman saat kereta mencapai kecepatan hingga 120 km/j.
Namanya pun memiliki arti khusus, yakni l berarti hidup mewah, a berarti cepat seperti panah, dan view yang berarti pemandangan.
Cat aluminium yang digunakan pada eksterior kereta dikembangkan khusus untuk Seibu Railway. Perusahaan berencana untuk mengganti semua kereta di jalur antara Ikebukuro dan Seibu Chichibu dengan kereta Laview pada akhir tahun ini.
Mengenal Bandara Legendaris di Jakarta
Sebagai bandara bersejarah, Halim Perdanakusuma menyimpan berbagai kisah sejarah menarik. Temukan selengkapnya saat traveler tiba di terminal kedatangan.
Halim Perdanakusuma merupakan bandar udara yang berlokasi di Jakarta Timur. Dahulu bandara ini bernama pangkalan udara Cililitan. Jika tiba saatnya musim haji, bandara Halim Perdanakusuma juga digunakan sebagai pemberangkatan jamaah haji asal Indonesia. Bahkan jika ada tamu negara datang ke Indonesia, juga tidak jarang mendarat di bandara ini.
Sosok Halim Perdanakusuma merupakan figur pahlawan nasional yang berperan penting pada masa mempertahankan kemerdekaan. Beliau gugur dalam tugas pada tahun 1947 dalam usia yang cukup muda, 25 tahun. Pada saat itu, beliau sedang menerbangkan persenjataan yang baru di beli dari Thailand, namun saat sedang berada di wilayah Malaysia pesawat itu terjatuh dan menewaskan Marsekal Muda Halim Perdanakusuma dan Marsekal Muda Iswahyudi yang juga diabadikan namanya menjadi landasan udara di Madiun, Jawa Timur.
Sejarah perjuangan Halim Perdanakusuma beserta sejarah penerbangan di masa lalu ternyata tidak hanya bisa kita temukan di internet atau buku sejarah, sebab saat traveller mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, saat memasuki terminal kedatangan akan disambut dengan deretan foto di masa lalu yang menceritakan sejarah penerbangan RI, berbagai pesawat yang pernah mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, sampai kisah kepahlawanan dari Halim Perdanakusuma.
Tak ubahnya dengan sebuah museum, berbagai foto masa lalu ini tersaji secara apik dan menarik layaknya sebuah galeri. Di setiap foto pun terdapat penjelasan mengenai kisah sejarah yang ada di dalam foto. Sehingga suasana bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara yang bersejarah semakin terasa saat menyaksikan deretan foto dan gambar yang ditampilkan.
Tidak hanya itu traveler, terdapat counter informasi yang menjelaskan berbagai spot wisata menarik yang ada di Jakarta dan sekitarnya, tentu saja hal ini akan memudahkan bagi wisatawan domestic maupun asing yang mendarat di bandara ini. Bahkan saat saya mampir ke counter ini, anak saya di beri gift pembatas buku dan gantungan kunci dengan motif khas Jakarta lho.
Oleh karena itu, saat mendarat di bandara Halim, jika tidak terlalu tergesa-gesa, kamu bisa menyempatkan untuk menikmati sejarah dari bandara yang legendaris di Indonesia ini. Selepas ambil bagasi pun, kita masih bisa kembali lagi ke gallery foto, sebab letaknya tidak jauh dari conveyor belt bagasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar