Rabu, 25 Desember 2019

Tempat Wisata Baru di Jawa Tengah, Pendongkrak Ekonomi Desa

Bukit Seribu Besek di Purworejo, Jawa Tengah adalah salah satu destinasi wisata yang sedang naik daun. Seperti apa sih tempatnya dan mengapa namanya 'besek'?

Besek adalah sebuah tempat makanan berbentuk kotak dengan ukuran sekitar 20 cm x 20 cm yang terbuat dari anyaman bambu. Oleh warga desa, besek sering digunakan sebagai wadah untuk menaruh berbagai makanan misalnya dalam sebuah acara hajatan.

Pengelola wisata sekaligus sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa setempat, Miftakhu Khafid (23) menuturkan bahwa nama Bukit Seribu Besek sendiri disematkan oleh warga setempat bukan karena adanya besek berjumlah 1.000 buah dalam obyek wisata tersebut, melainkan memiliki makna bahwa angka 1.000 dianggap sebagai jumlah yang banyak sekaligus untuk mengangkat nama desa sebagai sentra pembuatan besek terbesar di Purworejo. Kini, desa wisata yang terbentuk karena ikon besek tersebut terus berbenah dan terus dikembangkan demi memanjakan pengunjung dengan berbagai spot selfi yang instagramable.

"Jadi bukan karena ada seribu besek di bukit ini, tapi jumlah seribu itu melambangkan jumlah yang banyak sekaligus untuk mengangkat potensi desa karena sini ikonnya adalah besek dan merupakan sentra pembuatan besek terbesar di Purworejo," kata Miftakhu Khafid ketika ditemui detikcom di Bukit Seribu Besek, Minggu (8/9/2019).

Bukit cantik nan mempesona ini terletak di Dusun Kalipancer, Desa Guntur, Kecamatan Bener, Purworejo. Meski baru diresmikan pada awal Mei 2019 lalu, setiap hari obyek wisata ini selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan terutama saat akhir pekan tiba. Tak hanya kawula muda, anak-anak hingga orang tua juga tak mau kalah berebut pemandangan elok dengan angin sepoi-sepoi nan sejuk dan membius mata.

Obwis ini sangat mudah dijangkau karena letaknya tepat berada di samping jalan desa beraspal yang halus dan bisa dilintasi mobil hingga bus. Bukit yang terletak sekitar 18 KM dari pusat kota Purworejo ke arah barat laut ini bisa dikunjungi melalui jalan raya Purworejo - Magelang. Setelah belok dari jalan raya utama ke arah barat menuju Desa Guntur, pengunjung akan disuguhi pemandangan indah di kanan kiri jalan yang berkelok sebelum akhirnya tiba bukit yang dipayungi oleh rimbunnya pepohonan pinus.

Sebelum masuk ke lokasi, pegunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 5.000 per orang. Gapura dari ikatan batang-batang bambu yang diikat sedemikian rupa di sudut kanan kiri akan menyambut langkah kita. Setapak demi setapak, kaki kita akan merasakan jalan masuk yang terbuat dari susunan batu kali. Meski disebut bukit, namun pengunjung tidak perlu berjalan menanjak terlalu tinggi, bahkan belum sempat peluh keringat keluar, kaki sudah sampai di puncak bukit.

Besek-besek raksasa warna warni yang bergelantungan di atas kepala pengunjung seakan mengajak pengunjung untuk segera masuk dan menikmati keindahan bukit dengan berbagai spot foto yang apik dan fasilitas yang lengkap bahkan unik. Spot selfi seperti sayap bidadari, kupu-kupu hingga motor gede yang terbuat dari barang bekas disajikan di atas bukit itu.

"Fasilitas yang lain ada toilet, musala, gashebo, hammock, area camping plus tenda dan arena outbond untuk anak-anak. Rencana kedepan akan terus kami kembangan dengan membuat spot selfi lain seperti sepeda terbang, flying fox, karpet terbang dan lain-lain," papar Khafid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar