Gunung Luhur di Banten menjadi viral karena panoramanya yang disebut bak Negeri di Atas Awan. Akibatnya, kunjungan wisatawan pun kini membludak di sana.
Wisata negeri di atas awan Gunung Luhur di Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Lebak, Banten mendadak viral sehingga dikunjungi ribuan wisatawan sampai macet akhir pekan lalu. Hal itu pun membuat heboh sosial media.
Rizki Ramadan, salah seorang travel blogger d'Traveler detikTravel, menceritakan pengalaman mengunjungi Gunung Luhur pada Sabtu (21/9/2019) kemarin. Rizki menuturkan, dia berangkat dari Jakarta pada Jumat malam sehari sebelumnya dan sampai di Gunung Luhur pada Sabtu pukul 20.00 WIB.
"Di sana ada tenda dan rumah semi permanen yang memang bisa disewakan. Akhirnya, saya bermalam di sana karena mau lihat panorama Negeri di Atas Awan saat sunrise," katanya.
Menurut Rizki, Gunung Luhur lebih cocok disebut bukit. Panorama Negeri di Atas Awan berupa lautan awan yang menyelimuti Kampung Ciusul pun hanya bisa dilihat saat waktu matahari terbit.
"Jadi Kampung Ciusul itu ada di lembah dan dikelilingi perbukitan, sehingga ada panorama seperti itu," katanya.
Saat pukul 03.00 dinihari, suasana di Gunung Luhur mulai ramai. Rizki yang tidur sampai terbangun dan alangkah kagetnya sudah banyak pengunjung yang begitu banyak.
Setelah bangun, Rizki bergegas menuju ke puncak Gunung Luhur. Di sana ada tangga yang sudah disiapkan, dengan tiket masuk Rp 5 ribu.
"Masuknya harus antre terus jalan tak sampai 5 menit. Tapi banyak orang yang naiknya dari sisi bukit. Itu sangat berbahaya, apalagi bawa keluarga dan anak kecil, bisa terpeleset dan lainnya," terang Rizki.
Saat Sabtu pekan kemarin itulah pengunjung di Gunung Luhur membludak. Kendaraan seperti mobil dan motor mengalami stuck, macet parah tidak bergerak!
"Jadi ada dua jalur kendaraan untuk naik ke Gunung Luhur. Nah kemarin itu, karena saking banyaknya maka yang mau naik dan yang mau turun saling berhadapan," terang Rizki.
Dalam pengamatan Rizki, objek wisata Gunung Luhur ini masih lebih banyak dikelola oleh masyarakat setempat. Ia menduga mereka pun cukup kewalahan mengurus banyaknya wisatawan.
Ditambah, jalanan di sana pun masih berdebu dan penuh krikil. Sehingga, motor-motor dan mobil-mobil sampai bermandikan debu.
"Kemarin kendaraannya itu banyak yang plat B, F dan A. Banyak sih dari Jakarta ke sini," ungkap Rizki.
Rizki berharap, ke depannya objek wisata Gunung Luhur ini bisa dikelola dengan lebih baik lagi supaya dapat memberikan rasa nyaman dan aman. Hal itu untuk mengantisipasi animo pengunjung yang memang tidak dapat dihindari.
"Sebenarnya, Gunung Luhur ini baru 8 bulan diurus sebagai tempat wisata. Namun karena viral, sehingga banyak yang penasaran dan datang," tutupnya.
Langka Nih! Bisa Nginap di Igloo, Nikmati Aurora Kutub Utara
Pernah penasaran merasakan menginap di sebuah igloo di Kutub Utara dan menikmati cantiknya aurora borealis? Untuk satu bulan, para traveler berkesempatan melakukannya.
Dilansir dari CNN Travel oleh detikcom, sebuah hotel temporer di wilayah paling utara Bumi itu menawarkan pengalaman petualangan sekali seumur hidup. Hotel bernama North Pole Igloos akan di buka pada April 2020 selama satu bulan saja.
North Pole Igloos, demikian nama hotel tersebut. Hotel ini akan berisikan 10 iglo-iglo dengan penghangat, membuat para tamu bisa menikmati taburan bintang langit di tengah-tengah Samudra Arktik yang membeku.
"Saya ingin menciptakan pengalaman apa adanya berada di kutub utara dengan membawa fasilitas nyaman dan kondisi ekstrem," kata Janne Honkanen, pendiri Luxury Action selaku biro perjalanan di balik proyek tersebut.
Untuk bisa menikmati pengalaman tersebut, para traveler harus menyiapkan dana paling tidak USD 100 ribu, atau sekitar Rp 1,4 miliar jika dikonversi, per paket. Tak murah, tapi sekali lagi kesempatan itu pun terbilang amat langka.
Disebutkan bahwa Kutub utara tidak dapat diakses hampir sepanjang tahun, walaupun pada bulan April dapat diakses dengan helikopter, dan oleh kapal pada Juni dan Juli.
Setiap tahunnya, cuma sekitar seribu orang yang berkunjung dan itu pun harus membawa tenda dan perlengkapan lain sendiri. Padahal di sana traveler di antaranya bisa melihat aurora borealis, cahaya cantik di langit bagian utara, khususnya di bulan April.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar