Harta karun bangsa Indonesia dalam bentuk dokumen, disimpan di ANRI. Wujudnya dari arsip, film, manuskrip sampai daun lontar dan batu.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjaga warisan bangsa ini dengan apik. Pada akhirnya, semua arsip yang dijaga itu dapat dinikmati semua orang.
Dijelaskan Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) M Taufik, lembaga ini memiliki nomenklatur LPNK (lembaga pemerintahan non kementerian) dipayungi oleh UU No 43/2009 dan PP No 28/2012 tentang Kearsipan. Tugasnya pertama yakni mengelola dan melakukan pembinaan kearsipan nasional.
"Kedua melakukan pembinaan secara nasional. Ketiga pengelolaan arsip dinamis dan statis. Dinamis itu ada di pencipta arsip. Kalau di pusat ada kementrian dan non kementrian, BUMN dan swasta. Jadi tidak hanya ke pemerintah hingga ke individu," jelas dia.
Arsip yang masuk ke ANRI akan masuk ke bagian restorasi terlebih dulu sebelum disimpan dalam deponya. Proses pengawetan arsip dengan metode masing-masing pun harus dilalui.
Arsip-arsip yang bernilai sejarah disimpan 4 lembaga kearsipan, yakni ANRI, dinas di provinsi kabupaten atau kota hingga perguruan tinggi. Kesadaran yang semakin tinggi memunculkan fenomena derasnya penyerahan arsip dan itu butuh ruang penyimpanan yang lebih besar.
Oleh karena itu, ANRI harus disokong untuk memelihara barang-barang tua itu. Dan pada akhirnya bisa dinikmati masyarakat dengan lebih mudah.
"Ada alih media berbasis elektronik sehingga papernya aman kalau diakses masyarakat. Lalu bagaimana memanfaatkan arsip, ada pameran atau deseminasi, pemutaran film-film dokumenter, membuat naskah sumber untuk bahan bacaan pelajar. Itulah tugas core bussiness kita dari lembaga," kata Taufik.
Arsip-arsip yang disimpan ANRI dan turunannya dimulai dari bangsa ini dibangun kerajaan-kerajaan, ada Majapahit, Mataram, Sriwijaya dan lain-lainnya yang dinamakan kerajaan Nusantara. Saat itu, bentuk arsipnya adalah lontar, manuskrip dan paper arsip atau batu.
Lalu, ada arsip Hindia-Belanda dan kemerdekaan dengan adanya sistem pemerintahan. Dengan Proklamasi Kemerdekaan, dimulailah periode arsip pemerintahan Republik Indonesia.
"Dimensi kedua ada di masa kini. Apa arsipnya, kita dan bangsa kita? Itu penting karena melalui tahap dan proses dilalui. Hari ini kita ada di dunia pembuktian yang harus dibuktikan secara hukum, yakni melalui akta hingga arsip Proklamasi," jelas dia.
"Ini bahan referensi kajian dan riset, supaya ke depan mau ngapain," imbuh dia.
Di dimensi ketiga, jelas Taufik, semua dokumen dari presiden pertama hingga sekarang masih ada. Itu dikaji sebagai referensi juga bahan riset dan kajian Indonesia ke depan.
Pengkajian dilakukan supaya tidak melakukan pengulangan-pengulangan apa yang telah dilakukan oleh pemimpin terdahulu. Sehingga pembangunan di masa depan lebih lengkap dan hebat.
"Lalu, muncullah konsep-konsep baru. Di situlah fungsi arsip sesungguhnya. Orang belum paham, umumnya menganggap barang tua dan di pojok, kayak informasi terkubur," tegas dia.
Ada beberapa tantangan dan tugas berat ANRI bagi anak muda Indonesia ke depan. Apa saja, itu semua terangkum dalam artikel selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar