Selasa, 24 Desember 2019

Mengenal Bandara Legendaris di Jakarta

 Sebagai bandara bersejarah, Halim Perdanakusuma menyimpan berbagai kisah sejarah menarik. Temukan selengkapnya saat traveler tiba di terminal kedatangan.

Halim Perdanakusuma merupakan bandar udara yang berlokasi di Jakarta Timur. Dahulu bandara ini bernama pangkalan udara Cililitan. Jika tiba saatnya musim haji, bandara Halim Perdanakusuma juga digunakan sebagai pemberangkatan jamaah haji asal Indonesia. Bahkan jika ada tamu negara datang ke Indonesia, juga tidak jarang mendarat di bandara ini.

Sosok Halim Perdanakusuma merupakan figur pahlawan nasional yang berperan penting pada masa mempertahankan kemerdekaan. Beliau gugur dalam tugas pada tahun 1947 dalam usia yang cukup muda, 25 tahun. Pada saat itu, beliau sedang menerbangkan persenjataan yang baru di beli dari Thailand, namun saat sedang berada di wilayah Malaysia pesawat itu terjatuh dan menewaskan Marsekal Muda Halim Perdanakusuma dan Marsekal Muda Iswahyudi yang juga diabadikan namanya menjadi landasan udara di Madiun, Jawa Timur.

Sejarah perjuangan Halim Perdanakusuma beserta sejarah penerbangan di masa lalu ternyata tidak hanya bisa kita temukan di internet atau buku sejarah, sebab saat traveller mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, saat memasuki terminal kedatangan akan disambut dengan deretan foto di masa lalu yang menceritakan sejarah penerbangan RI, berbagai pesawat yang pernah mendarat di bandara Halim Perdanakusuma, sampai kisah kepahlawanan dari Halim Perdanakusuma.

Tak ubahnya dengan sebuah museum, berbagai foto masa lalu ini tersaji secara apik dan menarik layaknya sebuah galeri. Di setiap foto pun terdapat penjelasan mengenai kisah sejarah yang ada di dalam foto. Sehingga suasana bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara yang bersejarah semakin terasa saat menyaksikan deretan foto dan gambar yang ditampilkan.

Tidak hanya itu traveler, terdapat counter informasi yang menjelaskan berbagai spot wisata menarik yang ada di Jakarta dan sekitarnya, tentu saja hal ini akan memudahkan bagi wisatawan domestic maupun asing yang mendarat di bandara ini. Bahkan saat saya mampir ke counter ini, anak saya di beri gift pembatas buku dan gantungan kunci dengan motif khas Jakarta lho.

Oleh karena itu, saat mendarat di bandara Halim, jika tidak terlalu tergesa-gesa, kamu bisa menyempatkan untuk menikmati sejarah dari bandara yang legendaris di Indonesia ini. Selepas ambil bagasi pun, kita masih bisa kembali lagi ke gallery foto, sebab letaknya tidak jauh dari conveyor belt bagasi.

Tangga yang Jadi Saksi Bisu BJ Habibie Membangun Batam

Semasa hidupnya, Batam jadi tempat spesial bagi mendiang BJ Habibie. Di Kelurahan Tanjungpinggir malah ada deretan tangga yang jadi saksi bisu kerja kerasnya.

Sebelum menjadi Presiden Ketiga Indonesia, mendiang BJ Habibie pernah ditugaskan oleh Presiden Kedua Soeharto untuk membangun Batam akhir tahun 70-an. Dalam periode hidupnya tersebut, BJ Habibie diketahui tinggal di sebuah villa di sekitar Bukit Dangas, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.

"Beliau tinggal di villa di sekitaran Bukit Dangas, yang sarana tersebut berupa tangga menuju bukit dan laut digunakan untuk rekreasi dan olahraga," ujar Kadisparprov Kepri, Buralimar saat dihubungi detikcom, Jumat (13/9/2019)

Tak hanya tinggal, BJ Habibie juga diketahui sering menyisihkan waktu untuk berolahraga santai seperti jogging dan berekreasi. Salah satunya di deretan tangga dekat villanya tersebut.

"Dibangun sekitar tahun 1980, tangga tersebut untuk Habibie berolahraga menyusuri pantai bukit," ujar Buralimar.

Selepas kepergian BJ Habibie, villa dan tangga itu pun disebut terbengkalai. Hanya atas inisiatif warga, tangga tersebut akhirnya dijadikan Taman Wisata Habibie Tangga 1000 untuk menghormati beliau.

"Terbiarkan selama ini, oleh masyarakat setempat diberdayakan sebagai destinasi wisata," pungkas Buralimar.

Apabila singgah ke sana, traveler pun masih bisa melihat tangga yang dahulu kerap dipakai oleh mendiang BJ Habibie berolahraga. Malah, masih dapat dijumpai reruntuhan villa BJ Habibie yang telah dipagari.

Masih di lokasi yang lama, traveler juga bisa berwisata ke pantai yang berada tak jauh. Tepat di seberangnya dapat ditemui Pulau Putra yang juga sempat jadi kediaman BJ Habibie dulu.

Untuk berwisata di Taman Wisata Habibie Tangga 1000, traveler cukup membayar biaya Rp 5 ribu per orang. Belum termasuk parkir motor Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu untuk mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar