Senin, 30 Desember 2019

Mengenal Greenland yang Mau Dibeli Donald Trump

Presiden AS, Donald Trump berencana mau membeli Greenland. Mari mengenal pulau terbesar sedunia ini yang punya fenomena matahari tidak tenggelam.

Dilaporkan dari media-media AS, Donald Trump berencana membeli Greenland untuk penelitian ilmiah sampai untuk dijadikan pangkalan tentara. Nyatanya sebelum Donald Trump, presiden-presiden AS sebelumnya seperti Harry Truman hingga Abraham Lincoln sudah melakukan hal serupa.

Yang pasti, Greenland sudah dari dulu pula menolak wacana tersebut. Sebenarnya, Greenland itu apa dan di mana sih?

Dirangkum detikcom dari laman resmi Visit Greenland, Senin (19/8/2019) Greenland berada di Lingkar Arktik, dekat Kutub Utara dan di bagian utara AS. Meski begitu, Greenland masuk dalam wilayah kekuasaan Denmark sejak tahun 1953.

Greenland merupakan pulau terbesar sedunia. Luasnya mencapai 2,16 juta kilometer persegi!

Meski begitu, hanya sekitar 50 ribuan penduduk yang tinggal di sana. Tak ayal, 80 persen kawasan Greenland tertutup es.

Kalau tertutup es, lantas mengapa namanya Greenland?

Usut punya usut, Greenland (yang diterjemahkan tanah hijau) diyakini para peneliti dulunya memang hijau dengan banyak pepohonan. Tapi itu benar-benar di zaman dulu, pada 2,5 juta tahun lalu.

Versi lain menyebut, penamaan Greenland diberikan oleh seseorang bernama 'Erik The Red'. Dia merupakan penjahat di Islandia pada zaman dulu dan diasingkan ke sana. Dia memberi kabar bahwa pulau yang ditempati sangat hijau dan menarik untuk dikunjungi, lalu disebutlah dengan nama Greenland.

Menurut para sejarawan, manusia sudah menempati Greenland pada sekitar tahun 2500 SM (Sebelum Masehi). Penduduk asli Greenland disebut suku Inuit yang merupakan suku Eskimo. Suku Inuit berasal dari kawasan Amerika Utara, bangsa Viking dari Eropa dan juga dari Asia.

Penduduk Greenland paling banyak menempati Nuuk, ibukotanya dengan jumlah 14 ribu orang. Diikuti Kota Sisimiut sebanyak 5 ribu orang, Ilulissat 4 ribu orang dan Qaqortoq 3 ribu orang. Total ada 18 kota dan 120 desa di sana. Rata-rata satu desa dihuni 50 sampai 500 orang.

Menariknya, kawasan pemukiman di Greenland berada di bagian selatan pulau. Bagian utaranya, benar-benar tertutup es dan sangat ekstrem untuk ditempati.

Moda transportasi di Greenland adalah pesawat, kapal, helikopter dan kereta salju. Tidak ada jalanan mulus di sana, karena medannya yang masih dilapisi es tebal.

Kalau naik kapal pun gampang-gampang susah. Kota Ittoqqoortoormiit misalnya, lautan di sana membeku selama 9 bulan!

Memancing adalah industri utama di Greenland. Selain memancing ikan, setiap wilayah di Greenland punya kuota tertentu untuk berburu paus dan anjing laut. Namun tentu, hewan-hewan buruan itu tidak untuk diekspor melainkan hanya untuk dikonsumsi penduduk lokal. Tapi beberapa hewan laut dilindungi dan tidak boleh diburu, seperti paus biru misalnya.

Namun kini, Greenland pelan-pelan menghidupkan pariwisatanya. Meski angka kunjungan turis masih sedikit, namun mereka sangat bahagia jika ada turis yang datang dan sangat terbuka untuk mengenalkan kebudayaanya.

Beberapa operator tur dari Eropa sudah banyak yang menawarkan perjalanan ke Greenland. Perjalanan ke sana ditempuh dengan naik pesawat dari Islandia.

Salah satu keunikan Greenland selain Aurora, adalah fenomena Midnight Sun. Suatu fenomena alam di mana matahari tidak tenggelam!

Setiap tahun di Greenland, matahari tidak terbenam dari tanggal 25 Mei sampai 25 Juli. Fenomena yang sulit ditemui di tempat lain, yang mungkin kamu tertarik merasakannya seumur hidup sekali?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar