Semasa hidupnya, Batam jadi tempat spesial bagi mendiang BJ Habibie. Di Kelurahan Tanjungpinggir malah ada deretan tangga yang jadi saksi bisu kerja kerasnya.
Sebelum menjadi Presiden Ketiga Indonesia, mendiang BJ Habibie pernah ditugaskan oleh Presiden Kedua Soeharto untuk membangun Batam akhir tahun 70-an. Dalam periode hidupnya tersebut, BJ Habibie diketahui tinggal di sebuah villa di sekitar Bukit Dangas, Kelurahan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.
"Beliau tinggal di villa di sekitaran Bukit Dangas, yang sarana tersebut berupa tangga menuju bukit dan laut digunakan untuk rekreasi dan olahraga," ujar Kadisparprov Kepri, Buralimar saat dihubungi detikcom, Jumat (13/9/2019)
Tak hanya tinggal, BJ Habibie juga diketahui sering menyisihkan waktu untuk berolahraga santai seperti jogging dan berekreasi. Salah satunya di deretan tangga dekat villanya tersebut.
"Dibangun sekitar tahun 1980, tangga tersebut untuk Habibie berolahraga menyusuri pantai bukit," ujar Buralimar.
Selepas kepergian BJ Habibie, villa dan tangga itu pun disebut terbengkalai. Hanya atas inisiatif warga, tangga tersebut akhirnya dijadikan Taman Wisata Habibie Tangga 1000 untuk menghormati beliau.
"Terbiarkan selama ini, oleh masyarakat setempat diberdayakan sebagai destinasi wisata," pungkas Buralimar.
Apabila singgah ke sana, traveler pun masih bisa melihat tangga yang dahulu kerap dipakai oleh mendiang BJ Habibie berolahraga. Malah, masih dapat dijumpai reruntuhan villa BJ Habibie yang telah dipagari.
Masih di lokasi yang lama, traveler juga bisa berwisata ke pantai yang berada tak jauh. Tepat di seberangnya dapat ditemui Pulau Putra yang juga sempat jadi kediaman BJ Habibie dulu.
Untuk berwisata di Taman Wisata Habibie Tangga 1000, traveler cukup membayar biaya Rp 5 ribu per orang. Belum termasuk parkir motor Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Pantai Unik di Indonesia: Tiang Bendera
Semua orang tahu apa itu tiang bendera. Tapi apa semua orang tahu, Pantai Tiang Bendera di titik selatan terdepan Indonesia ini?
Sesuai namanya, disebut Pantai Tiang Bendera karena terdapat suatu tiang bendera di pantai ini. Pantai Tiang Bendera berada di Kota Ba'a, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendatangi Batu Termanu baru-baru ini. Pantai Tiang Bendera memiliki kontur berupa bebatuan karang dan pasir putih yang banyak pecahan karang.
Tiang benderanya sendiri berada di atas batu karang yang besar. Terlihat, bendera Merah Putih berkibar di sana menghadap ke Laut Sawu.
"Menurut sejarahnya, tiang bendera di pantai ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Saat itu, bendera Belanda yang ada di sini," kata Frengky, pemandu kami.
Saya terpukau melihat bendera Merah Putih. Sang Saka di titik selatan terdepan negeri ini berkibar gagah.
Untuk menuju ke tiang benderanya, pengunjung dapat berjalan kaki menyeberangi perairan yang dangkal kemudian naik ke atas batunya. Hanya saja harap memakai alas kaki yang memadai, sebab tekstur karangnya cukup tajam.
Bentangan bebatuan karang terhampar di Pantai Tiang Bendera. Itu menjadi objek menarik untuk berfoto-foto.
"Pantai Tiang Bendera sudah menjadi objek wisata yang memadai. Di sini ada gazebo untuk bersantai, toilet, toko suvenir, tempat sampah dan tempat parkir," lanjut Frengky menjelaskan.
Kami, tim Tapal Batas menghabiskan senja di sini. Suasananya tenang, syahdu nian. Saat pelan-pelan matahari terbenam ke peraduannya, cahayanya makin elok dipandang. Menyinari pantainya, menghasilkan siluet sempurna pada tiang bendera di pantainya.
"Di sini memang paling nikmat untuk melihat sunset," kata Frengky di sebelah saya.
Saya meresapi tiap detiknya, memandangi tiap sudut Pantai Tiang Bendera. Rote, titik paling selatan Indonesia ini punya banyak potensi wisata yang luar biasa. Sungguh luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar