Selasa, 24 Desember 2019

Kisah Batu yang Berpindah-pindah, dari Maluku Sampai ke Rote

Selalu ada cerita di suatu destinasi wisata. Seperti Batu Termanu di Pulau Rote, yang konon berpindah-pindah di zaman dulu.

Kabupaten Rote Ndao di NTT dengan Pulau Rote yang merupakan pulau terbesar dan paling banyak penduduknya, memiliki banyak destinasi wisata. Salah satunya adalah Batu Termanu.

Tim Tapal Batas detikcom bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendatangi Batu Termanu baru-baru ini. Lokasinya berada di Desa Onatali, tak jauh dari pusat Kota Ba'a, Kecamatan Lobalain.

Batu Termanu punya lanskap yang aduhai. Ada padang savana membentang luas, garis pantai yang landai, lautan biru luas dan bebatuan besar.

Soal bebatuan besar, ada dua batu di sana yang disebut Batu Hun dan Batu Suelai. Batu Hun lokasinya berada di lepas pantai, sekitar 300 meter dari bibir pantai dan bagaikan pulau kecil. Sedangkan Batu Suelai, berada di tepian pantai dan menjulang tinggi.

"Masyarakat Rote percaya, Batu Hun disebut batu lelaki dan Batu Suelai adalah batu perempuan. Mereka pun asalnya bukan dari Pulau Rote," kata Frengky, sang pemandu kami.

Maksudnya bukan dari Pulau Rote?

"Konon di zaman dulu, kedua batu ini berasal dari Ambon, Maluku. Mereka hidup berpasangan dan berpindah-pindah untuk mencari tempat yang nyaman untuk ditempati," jawab Frengky.

Lantas setelah dari Maluku, Batu Hun dan Batu Suelai berpindah ke selatan. Sempat ke Timor, Alor dan kemudian sampailah di Pulau Rote.

"Di beberapa tempat, kedua batunya tidak disukai masyarakat atau kehidupan masyarakatnya tidak harmonis. Begitu tiba di Pulau Rote, masyarakat di sini hidup dengan damai dan menyambut Batu Hun dan Batu Suelai dengan suka cita," papar Frengky.

Bahkan menurut informasi, kedua batu tersebut juga dipuja. Bahkan disebut sebagai Batu Rezeki, karena dipercaya dapat menurunkan hujan.

"Namun begitu Kristen masuk, ritual seperti itu (kepada kedua batunya) tidak dilanjutkan," terang frengky.

Kini, Batu Hun dan Batu Suelai menjadi destinasi wisata bernama Batu Termanu. Asyik buat foto-foto, bersantai dan trekking menjelajahinya. Kalau liburan ke Pulau Rote wajib datang ke sini ya!

Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com

Karnaval Pesona Danau Toba 2019 Pukau Wisatawan Asal Prancis

Karnaval Pesona Danau Toba 2019 telah dimulai pekan ini. Bahkan, tak sedikit wisman yang dibuat terpukau.

Ribuan orang menggunakan pakaian adat memadati Jalan Sisingamangaraja, Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut). Mereka hadir untuk memeriahkan Karnaval Pesona Danau Toba 2019 yang akan di buka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Selain diramaikan oleh masyarakat, siswa sekolah yang menggunakan pakaian adat, kegiatan itu juga diramaikan oleh delapan mobil hias.

Dari pantauan di lokasi, masyarakat terlihat sangat antusias menunggu dimulainya kegiatan yang dilakukan setiap tahun sekali ini. Bahkan, wisatawan asing asal Prancis pun terkesima.

"Very Beautiful," ujar Daniel (55) yang terkagum melihat kegiatan yang digelar, Sabtu (14/9/2019) di Balige.

Daniel yang datang bersama dua temannya pun tak mau kehilangan momen. Mereka langsung mengabadikannya dengan berfoto dengan muda mudi yang berpakaian hias.

Sementara itu, Yuni Naibaho Guide yang mendampingi Daniel dan teman-temannya menyatakan, Karnaval Pesona Danau Toba 2019 merupakan even yang cukup menarik.

Menurutnya, event ini dapat menjadi daya tarik untuk memikat wisatawan asing. "Maunya di infokan juga ke travel agent ada kegiatan ini. Jadi turis-turis asing bisa bisa tau," bebernya.

Lebih lanjut, dirinya bersama tiga wisatawan asing asal Prancis sebelumny tidak mengetahui ada kegiatan Karnaval Pesona Danau Toba 2019. "Ini karena kebetulan saja lewat sini," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar