Rabu, 22 April 2020

Sudah 55 Ribu Spesimen Diperiksa, Total 193.571 ODP dan 17.754 PDP

Hingga Rabu (22/4/2020) tercatat 55.732 spesimen virus Corona COVID-19 telah diperiksa di seluruh Indonesia. Didapatkan hasil positif sebanyak 7.418 dan hasil negatif sebanyak 39.943.
"Spesimen yang kita periksa jumlahnya sudah mencapai 55 ribu lebih," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Rabu (22/4/2020).

Berikut data lengkap pemeriksaan virus Corona COVID-19 pada Kamis (22/4/2020).

UJI PCR
Jumlah lab: 38 lab
Jumlah spesimen diperiksa: 55.732 spesimen
Jumlah kasus yang diperiksa spesimen: 47.361 pasien
Hasil positif: 7.418 orang
Hasil negatif: 39.943 orang
PASIEN
ODP (Orang dalam Pemantauan): 193.571 orang
PDP (Pasien dalam Pengawasan): 17.754 orang
Konfirmasi COVID-19: 7.418 orang
Kasus sembuh: 913 orang
Kasus meninggal: 635 orang
Provinsi terdampak: 34 provinsi
Kabupaten/kota terdampak: 263 kab/kota.

635 Meninggal dari 7.418 Kasus, Tingkat Kematian Corona RI 8,56 Persen

Pemerintah pada hari Rabu (22/4/2020) mengumumkan total kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia menjadi 7.418 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 635 di antaranya meninggal dunia sementara 913 orang lain dinyatakan sembuh.
"Konfirmasi positif sebanyak 283, sehingga jumlahnya menjadi 7.418. Kasus sembuh bertambah 71 orang, sehingga akumulasinya menjadi 913 orang. Kasus meninggal bertambah 19 orang, sehingga akumulasinya menjadi 635," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Rabu (22/4/2020).

Dengan data tersebut artinya tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus Corona di Indonesia saat ini ada di angka 8,56 persen. Terjadi sedikit penurunan dari hari Senin kemarin yang angkanya 8,72 persen.

Data yang dihimpun oleh Research Center Johns Hopkins University menunjukkan rata-rata CFR wabah Corona di dunia saat ini ada di angka 6,91 persen.

Amerika Serikat (AS) masih ada di urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kasus Corona terbanyak yaitu 823.786 kasus. Berikutnya adalah Spanyol sebanyak 204.178 kasus dan Italia 183.957 kasus.

Sebagai perbandingan AS memiliki CFR Corona 5,44 persen, Spanyol 10,42 persen, dan Italia 13,39 persen.

7 Alasan Bersyukur Tinggal di Planet Bumi

Hari ini 22 April adalah hari Bumi, planet yang sungguh sempurna untuk makhluk hidup termasuk manusia. NASA pun menyebutkan beberapa alasan kenapa manusia harus tak henti bersyukur tinggal di planet ini.
Dihimpun detikInet, Rabu (22/4/2020) berikut daftarnya.

1. Bisa Bernapas Leluasa

Bernapas dengan oksigen di Bumi tampak seperti peristiwa biasa saja. Akan tetapi planet ini satu-satunya yang memungkinkan makhluk hidup menghirup udara bersih dengan bebas. Coba lihat seperti apa kondisinya di Planet Mars.

"Tanpa kostum antariksa yang menyediakan dukungan untuk hidup, manusia harus menghirup karbondioksida di sana, gas beracun yang biasanya kita keluarkan sebagai buangan. Selain itu, atmosfer tipis di Mars (100 kali lebih tipis dari Bumi), dan tiadanya medan magnet global akan membuat kita rentan terhadap radiasi berbahaya yang merusak sel dan DNA, gravitasi rendahnya pun akan memperlemah tulang kita," tulis Stacy Tiedeken dari Goddard Space Flight Center.

2. Tanah Solid untuk Berpijak

Bumi diberkati dengan permukaan solid. Ilmuwan NASA pun membandingkan dengan Matahari. Jika mencoba berdiri di permukaan Matahari yang terlihat, disebut sebagai photosphere, Anda akan langsung jatuh 330 ribu kilometer menuju lapisan plasma sangat terkompresi. Belum lagi tekanan di sana 4,5 juta kali lebih kuat dari titik terdalam samudera di Bumi.

"Bersiaplah untuk jatuh dengan cepat, karena gravitasi Matahari 28 kali lebih kuat dari Bumi," sebut Miles Hatfield, penulis sains di NASA. Jangan lupakan pula betapa panasnya Matahari. Temperatur di photosphere mencapai 5.500 derajat Celcius, 10 kali lebih panas dari lava dan itu pun bukan area terpanas di bintang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar