Hari ini 22 April adalah hari Bumi, planet yang sungguh sempurna untuk makhluk hidup termasuk manusia. NASA pun menyebutkan beberapa alasan kenapa manusia harus tak henti bersyukur tinggal di planet ini.
Dihimpun detikInet, Rabu (22/4/2020) berikut daftarnya.
1. Bisa Bernapas Leluasa
Bernapas dengan oksigen di Bumi tampak seperti peristiwa biasa saja. Akan tetapi planet ini satu-satunya yang memungkinkan makhluk hidup menghirup udara bersih dengan bebas. Coba lihat seperti apa kondisinya di Planet Mars.
"Tanpa kostum antariksa yang menyediakan dukungan untuk hidup, manusia harus menghirup karbondioksida di sana, gas beracun yang biasanya kita keluarkan sebagai buangan. Selain itu, atmosfer tipis di Mars (100 kali lebih tipis dari Bumi), dan tiadanya medan magnet global akan membuat kita rentan terhadap radiasi berbahaya yang merusak sel dan DNA, gravitasi rendahnya pun akan memperlemah tulang kita," tulis Stacy Tiedeken dari Goddard Space Flight Center.
2. Tanah Solid untuk Berpijak
Bumi diberkati dengan permukaan solid. Ilmuwan NASA pun membandingkan dengan Matahari. Jika mencoba berdiri di permukaan Matahari yang terlihat, disebut sebagai photosphere, Anda akan langsung jatuh 330 ribu kilometer menuju lapisan plasma sangat terkompresi. Belum lagi tekanan di sana 4,5 juta kali lebih kuat dari titik terdalam samudera di Bumi.
"Bersiaplah untuk jatuh dengan cepat, karena gravitasi Matahari 28 kali lebih kuat dari Bumi," sebut Miles Hatfield, penulis sains di NASA. Jangan lupakan pula betapa panasnya Matahari. Temperatur di photosphere mencapai 5.500 derajat Celcius, 10 kali lebih panas dari lava dan itu pun bukan area terpanas di bintang tersebut.
3. Musim-musim yang Rutin Berganti
Sejak permulaan sejarah, manusia merayakan pergantian musim di Bumi yang tidak pernah berhenti. Bandingkan dengan kondisi di planet Venus yang tidak punya musim dan begitu panasnya walaupun mungkin di masa silam, Venus pernah punya kondisi seperti di Bumi.
"Planet tetangga kita itu atmosfernya begitu tebal, 55 kali lebih padat dari Bumi, membuat Venus suhunya 465 derajat Celcius sepanjang tahun, lebih panas dari oven paling panas sekalipun. Atmosfer itu juga menghalangi langit, tidak mungkin melihat bintang dari permukaannya," tulis Lonnie Shekhtman, penulis sains NASA.
4. Gravitasi yang Pas
Kita beruntung karena Bumi memiliki gravitasi dalam kadar tepat, amat pas sehingga manusia tidak melayang-layang dan tidak cukup kuat sehingga kita bisa berdiri atau berlari. Bandingkan keadaannya dengan Lubang Hitam yang sungguh tidak ramah.
"Lubang hitam adalah obyek sangat padat yang tak membiarkan cahaya apapun lolos. Permukaan lubang hitam adalah area yang disebut event horizon, batas di mana apapun tak bisa kembali. Bahkan jika kita cukup beruntung punya pesawat menuju Lubang Hitam, gravitasinya begitu kuat sehingga mengarah terlalu dekat akan merentangkan dan mengompress pesawat dan siapapun di dalamnya jadi berbentuk seperti mie, disebut ilmuwan spaghettification," papar Elizabeth Landau dari kantor pusat NASA.
5. Bisa Menikmati Angin Sepoi-sepoi
Kita di Bumi dapat menikmati angin sepoi-sepoi yang menyenangkan. Hal itu sebenarnya merupakan kemewahan ketimbang kondisi di antariksa, contohnya saja di Planet Jupiter. Angin di sana begitu dahsyat dan mematikan. Seandainya ada manusia melakukan skydiver di sana, sambutannya sangat mengerikan.
"Ia akan disambar oleh angin berkecepatan antara 430 sampai 680 kilometer per jam. Angin di Jupiter membuat topan kategori tertinggi di Bumi terasa seperti angin sepoi-sepoi dan sambaran kilat di sana seribu kali lebih powerful dibandingkan di sini," cetus Staci Tiedeken, Planetary Science Outreach Coordinator NASA.
6. Langit yang Bersih dan Bisa Berenang
Melihat bintang atau Matahari adalah sesuatu yang biasa di Bumi demikian juga berenang di air. Marilah melihat situasi di Titan, satelit Saturnus yang sebenarnya cukup mirip planet ini. Atmosfernya tebal dan melindungi, juga punya awan, hujan, danau dan sungai bahkan lautan asin. Akan tetapi ada kelemahan sangat besar di sana.
"Tidak ada oksigen di atmosfernya. Dan sungai serta danau itu terbuat dari metana cair. Jadi jangan mandi di sana, tubuh kita lebih padat dari metana sehingga akan tenggelam seperti batu besar. Hal lain yang akan Anda rindukan adalah melihat Matahari di atas kepala. Tak hanya Titan sangat lebih jauh dari Matahari, atmosfernya yang padat memuramkan cahaya Matahari, membuat siang seperti senja di Bumi," tulis Lonnie Shekhtman, penulis sains NASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar