Keadaan berbalik saat ini. Orang-orang terkurung di rumah dan hewan liar pun bebas mengadakan pesta di tempatnya tanpa gangguan.
Diberitakan CNN, Sabtu (18/4/2020), kejadian kali ini ada di Taman Nasional Yosemite, California. Sebelumnya ada kambing hingga monyet turun gunung, kini giliran beruang dilaporkan mengadakan pesta.
"Beruang-beruang itu berjalan menyusuri jalan menuju ke tempat yang mereka inginkan," kata salah satu ranger, Katie Patrick. Dia adalah ahli biologi yang telah bekerja mengamati beruang hitam di Yosemite sejak 2007.
"Saya pikir mereka mengadakan pesta," jawabnya menanggapi pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan hewan-hewan itu sejak Yosemite ditutup pada 20 Maret lalu.
Biasanya, hewan-hewan liar ini mengalami kesulitan di Yosemite karena lalu lintas yang padat. Banyak mobil berdesakan di dalam taman, terutama di kawasan Lembah Yosemite yang jadi lokasi favorit beruang.
Ranger Katie bekerja dalam Program Manajemen Beruang Manusia. Tujuannya mengurangi konflik manusia dan beruang berada dalam jarak begitu dekat.
"Pekerjaan saya adalah menjaga sebanyak mungkin agar beruang tetap liar di taman ini," katanya. Artinya, pengunjung harus menyimpan makanan dengan benar dan berada di jarak lebih dari 50 meter.
Yosemite merupakan salah taman nasional terpopuler di AS, di posisi kelima dari 62 taman. Sekitar 4,4 juta orang mengunjungi taman itu pada 2019.
Yosemite adalah rumah bagi sekitar 500 beruang hitam. Belum ada peningkatan populasi semenjak penutupan, namun lebih mudah melihat beruang.
Kurang dari 1% beruang yang telah ditandai. Sampai saat ini belum pernah ada laporan kematian pengunjung akibat serangan beruang.
"Ada gigitan dan cakaran oleh beruang ke pengunjung. Sebagian besar kasus ini karena manusia terlalu dekat dan mereka bereaksi untuk melindungi diri," katanya.
Selamat Tinggal Majalah Pesawat...
Gara-gara wabah virus Corona, sejumlah maskapai kini mulai meniadakan majalah pesawat. Majalah dihilangkan agar tidak jadi media penyebaran virus Corona.
In-flight magazine alias majalah yang biasa kita baca di pesawat akan mulai dihilangkan dari kantong kursi beberapa maskapai. Edisi bulan April dari majalah pesawat ini sudah tidak akan bisa kita temui di beberapa maskapai.
Majalah pesawat dihilangkan agar tidak jadi media penyebaran virus Corona. Seperti kita tahu, virus tersebut bisa menempel di benda mati dan bisa bertahan sampai beberapa hari.
"Kami sudah menghilangkan majalah Kia Ora dari semua pesawat kami. Kami akan bekerja untuk langkah berikutnya bagi majalah setelah wabah Corona selesai," ujar juru bicara maskapai Air New Zealand seperti dikutip dari The Washington Post, Sabtu (17/4/2020).
Majalah pesawat dihilangkan juga dalam rangka agar pesawat lebih mudah untuk dibersihkan menggunakan cairan disinfektan. Semua majalah yang sudah disingkirkan dari pesawat, tidak akan diganti dengan yang baru.
Pun demikian dengan majalah edisi baru bulan-bulan berikutnya. Mereka tidak akan ditaruh lagi di kantong kursi pesawat.
"Sekarang ini, semua publikasi yang berhubungan dengan dunia travel butuh untuk mengatur diri dulu. Tapi saya pikir, kita tidak akan melihat majalah pesawat akan pergi begitu saja," kata Linda Ruth, CEO sebuah percetakan di New Hampshire, AS.
Selain Air New Zealand, maskapai Delta Airlines juga sudah mulai menghilangkan majalah pesawatnya. Alasannya sama, agar pesawat lebih mudah disinfeksi.
"Delta mempercepat proses pembersihan pesawat dengan cara menghilangkan barang-barang non esensial dari kantong belakang kursi, termasuk Sky Magazine sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Anthony Black, juru bicara Delta.
Langkah yang sama juga dilakukan maskapai United Airlines. Penyesuaian ini dilakukan agar membuat pelanggan merasa lebih aman dan nyaman.
"Kami melakukan beberapa penyesuaian untuk meminimalisasi operasional yang tidak penting. Salah satunya adalah mengurangi majalah pesawat, sehingga kami bisa fokus kepada keamanan pelanggan dan karyawan kami," pungkas perwakilan United Airlines.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar