Jumat, 24 April 2020

Pakar AS Sebut Virus Corona Bisa Menular Bahkan Saat Berbicara dan Bernapas

Sebuah panel ilmiah bergengsi menyebut bahwa virus corona dapat menyebar tidak hanya melalui bersin atau batuk, tetapi juga saat berbicara bahkan bernapas sekalipun.
"Walau penelitian spesifik (virus corona) saat ini terbatas, hasil penelitian yang tertera menunjukkan adanya aerosolisasi virus dari pernapasan normal," menurut Ketua Komite Akademi Ilmu Pengetahuan (NAS) dan mantan dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard, Dr Harvey Fineberg, dalam surat yang ditujukan ke Gedung Putih AS, mengutip CNN.

Untuk itu, karena adanya kelangkaan masker medis, peneliti lebih menyarankan masyarakat menggunakan masker kain buatan rumah. Ditegaskan pula bahwa masker medis dan N95 saat ini diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

Seperti kebanyakan penyakit pernapasan lainnya, virus corona dapat menyebar melalui tetesan droplet dalam butiran kecil air yang membawa virus. Melihat perkembangan penularan virus yang sangat masif, Dr Fineberg juga mengatakan bahkan napas dari pasien virus corona bisa berbahaya.

Surat dari NAS ke Gedung Putih mencatat penelitian yang dilakukan di sebuah rumah sakit China yang menemukan virus dapat tinggal lama di udara saat dokter dan perawat melepas APD mereka atau ketika lantai rumah sakit dibersihkan atau saat staf rumah sakit bergerak.

Fineberg mengatakan ada kemungkinan bahwa tetesan aerosol virus corona dapat menggantung di udara dan berpotensi menginfeksi seseorang yang lewat. Berapa lama virus corona bertahan di udara tergantung pada beberapa faktor, termasuk berapa banyak virus yang dikeluarkan seseorang saat bernafas atau berbicara, dan juga pada sirkulasi di udara.

"Jika Anda menghasilkan aerosol virus tanpa sirkulasi di suatu ruangan, dapat dibayangkan bahwa saat berjalan nanti, Anda bisa menghirup virus. Tapi jika kamu di luar, angin sepoi-sepoi mungkin akan membubarkan (virusnya)," pungkas Dr Fineberg.

Ini Tenaga Medis atau Teletubbies? Kreatif, APD Dibikin Warna-warni

Perawat sekaligus desainer asal Filipina, Adrian Pe, membuat alat pelindung diri (APD) bertema Teletubbies. APD tersebut dia bagikan kepada rekannya yaitu para petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di Kota Iloilo, Filipina.
Hal ini berawal dari seorang teman Adrian yang memberinya kain berwarna ungu untuk membuat APD. Sayangnya, kain tersebut tidak cukup untuk membuat APD. Lalu, ia membeli kain untuk tambahan pembuatannya, berwarna biru dan putih. Namun, warna yang dicarinya tidak ada. Pada akhirnya, memilih warna hijau dan kuning sebagai tambahan untuk membuat APD.

"Saya menyadari, hanya kekurangan warna merah untuk melengkapi karakter Teletubbies," ujar Adrian seperti dikutip dari GMA News Online.

Adrian adalah seorang perawat yang bekerja di The Medical City, dia dan rekan-rekannya menjadi pahlawan di garis depan. Penanganan di lokasi tersebut sudah lelah dengan berita negatif tentang COVID-19.

APD berwarna-warna itu bisa diharapkan untuk bisa mendatangkan kehangatan di tengah kesedihan COVID-19. Ia pun mengunggah foto dia dan rekan-rekan mengenakan APB berwarna ungu, hijau, kuning, dan merah itu.

Pada akun Instagram nya, ia mengatakan pekerjaannya saat ini di rumah sakit cukup melelahkan. Meski demikian, dia memotivasi diri dan rekan-rekan seprofesinya untuk mencari keindahan di dalam situasi tersebut, juga dari wajah pasien-pasiennya.

"Saya kewalahan melihat umpan balik positif dan saya lebih termotivasi. Mereka sangat mendukung, saya benar-benar percaya bahwa kita adalah tim yang baik," kata dia.

APD hasil karyanya itu diberikan ke rumah sakit tempat ia bekerja. Selain itu ia juga memberikan APD ke rumah sakit yang menangani corona dan rumah sakit di daerah yang diisolasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar