Terlalu lama stay at home karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat banyak orang mulai jenuh, lalu mulai tidak mematuhi protokol pencegahan. Ancaman pandemi virus Corona COVID-19 makin terasa biasa saja.
Celakanya, ketidakpatuhan seseorang tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri. Seseorang yang tidak patuh tersebut bisa saja menjadi media penularan bagi orang lain yang sudah berusaha untuk tidak keluar rumah atau membatasi diri dalam berinteraksi.
Perlukah menegur, dengan risiko dikatakan belagu?
Psikolog klinis dewasa, Arrundina Puspita Dewi, MPsi, mengatakan ada perlunya untuk menegur orang-orang yang menyepelekan aturan seperti PSBB tersebut.
"Ini juga perlu tanamkan pola pikir paling tidak kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari penyebaran virus dengan mengendalikan perilaku kita. Sadly but true, ada aja orang-orang yg menyepelekan, tapi paling tidak kita sudah berusaha menegur," ujar Arrundina.
Menurutnya, jika memang sudah menegur dan malah mengganggu kita, sebaiknya sementara waktu ia menyarankan untuk tidak berinteraksi terlebih dahulu dengan orang tersebut.
"Memang kesal ketika berinteraksi dengan orang-orang seperti ini, tapi tidak ada yang bisa kita lakukan selain menegur. Kalau memang benar-benar mengganggu kamu, usahakan untuk mengurangi interaksi dahulu dengan mereka," lanjut Arrundina.
Ia juga menjelaskan hal ini dilakukan agar mempunyai mental lebih sehat dalam menghadapi pandemi Corona. Karena kalau kita merasa stres, hal yang bisa terjadi malah berisiko menurunkan imunitas tubuh. Setidaknya diri sendiri sudah menjaga diri dengan baik.
Jadi, lebih baik ditegur atau didiamkan saja?
7 Cara Menjaga Mata Tetap Sehat Saat Terlalu Lama Menggunakan Gawai
Selama masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berlaku, sebagian aktivitas berpindah ke rumah yang membuat penggunaan gawai seperti laptop dan ponsel semakin meningkat. Tak cuma bekerja, anak sekolah pun sekarang harus belajar daring sehingga menatap layar gawai bisa lebih lama dari biasanya.
Menatap layar laptop atau ponsel terlalu lama akan memicu permasalahan pada mata. Penggunaan gawai berlebihan akan memicu computer vision syndrome (CVS).
"Imbauan untuk tetap di rumah selama pandemi korona membuat intensitas menatap monitor elektronik semakin tinggi dengan durasi yang kian lama. Secara terus menerus, itu bisa berdampak timbulnya computer vision syndrome (CVS), yaitu gangguan pada mata akibat penggunaan piranti berbasis komputer," jelas dr Anna Nur Utami, SpM Spesialis Mata JEC dari Layanan Infeksi dan Imunologi, melalui rilis yang diterima detikcom, Selasa (21/4/2020).
Gejala yang paling sering muncul dari CVS adalah terjadinya mata kering karena berkurangnya refleks berkedip dan kontras pencahayaan dari monitor yang kerap menyebabkan mata lelah. Untuk itu berikut cara menjaga mata tetap sehat saat harus beraktivitas dengan gawai terus menerus.
1. Atur Jarak Pandang
"Saat menatap layar, kita cenderung mendekatkan mata ke monitor, atau sebaliknya. Upayakan mempertahankan jarak pandang yang sehat, yakni minimal 33 cm ketika menggunakan ponsel, dan 60 cm untuk komputer," jelas dr. Anna.
2. Pakai Kaca Mata
Jika memiliki kelainan refraksi, baik minus, plus, ataupun silinder, sebaiknya gunakan kacamata selama melakukan pekerjaan di depan layar komputer.
3. Beri Durasi Tatap Layar
Batasi waktu Anda melihat layar secara disiplin. Ketika fokus melihat monitor dalam waktu yang lama, refleks mata untuk berkedip berkurang. Mata bisa kering dan lelah. Karenanya, maksimal setiap 2 jam, jauhkan mata dari layar selama 15 menit.
"Bahkan, bagi anak di bawah usia 16 tahun, mengingat mata mereka sedang dalam masa perkembangan, termin maksimal yang sehat untuk menatap layar hanyalah 2 jam sehari. Itupun durasi akumulasi, tidak 2 jam secara terus menerus," tegas dr Anna.
4. Alihkan Pandangan Sejenak
Selain durasi yang displin, pengalihan pandang juga krusial untuk menjaga mata tetap sehat. Terapkan rumus 20-20-20! Setiap 20 menit menatap gawai, palingkan mata Anda selama 20 detik untuk melihat objek berjarak 20 meter.
"Fokuskan mata pada target pandang yang jauh dan warna yang lebih segar, seperti hijau dan biru. Di rumah aja juga bisa kok. Lihat saja pohon atau rumput di halaman, atau pandang birunya langit lewat jendela," ujar dr. Anna.
5. Setel Pencahayaan
Perhatikan pencahayaan ruangan saat Anda menggunakan gawai. Jangan sampai terlalu redup, apalagi menatap ponsel sebelum tidur ketika lampu sudah dimatikan. Mata akan bekerja lebih keras dalam kondisi demikian. Setel pula tingkat kekontrasan layar pada piranti agar mata Anda nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar