Pemerintah RI telah mewajibkan penggunaan masker bagi mereka yang harus bepergian meski tidak sedang sakit. Masker kain lebih disarankan sebab masker bedah dan N95 diperuntukkan bagi tenaga medis.
Selain itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan masker di ruang publik di mana langkah-langkah jaga jarak sosial sulit diterapkan, misalnya supermarket atau apotek, juga di wilayah transmisi lokal virus corona yang signifikan.
Masker wajah bisa terbuat dari bahan-bahan rumah tangga atau material yang mudah diperoleh. Mengutip laman resmi CDC, penting untuk diingat bahwa masker kain tidak boleh digunakan oleh anak di bawah usia 2 tahun atau siapapun yang mengalami kesulitan bernapas atau sesak saat menggunakan masker kain.
Selain itu, masker kain juga harus:
- Pas di wajah tapi tetap nyaman
- Terdapat tali atau pengait telinga
- Memiliki beberapa lapisan
- Tetap memungkinkan untuk bernapas tanpa halangan
- Bisa dicuci dan dikeringkan tanpa mengubah bentuknya
Saat menggunakan masker kain, masyarakat juga harus berhati-hati untuk TIDAK menyentuh mata, hidung, dan mulut saat melepasnya. Segera cuci tangan setelah melepas masker kain dan rajin mencuci masker kain.
Kisah Pria yang Donorkan Plasma Darahnya Usai Sembuh dari Corona
Belum ada satu pun obat atau vaksin yang diresmikan untuk mengatasi virus corona COVID-19 di seluruh dunia. Selain menggunakan obat, metode lain yang digunakan adalah menggunakan plasma darah seseorang yang sudah sembuh dari virus corona COVID-19.
Mengutip World of Buzz, metode ini menurut Harvard telah digunakan untuk mengobati penyakit seperti polio dan SARS. Plasma yang mengandung antibodi dari pasien yang pulih diberikan kepada pasien. Antibodi yang terdapat pada pasien yang sembuh membantu pasien melawan penyakit atau mengurangi keparahan penyakit.
Di Malaysia, saat ini hanya ada satu orang yang menyumbangkan plasma darah mereka dan itu adalah Reza Huzairi Zainudin berusia 41 tahun. Reza yang merupakan kasus ke 46 di Malaysia mengatakan bahwa ia merasa sangat bersyukur dapat menyumbangkan plasma darahnya, menurut laporan berita Bernama.
"Tuhan mengganti kesedihan saya dengan kesenangan dan kebanggaan karena dapat menyumbangkan plasma darah saya kepada pasien COVID-19," ujarnya.
Ternyata tidak semua orang dapat menyumbangkan plasma darah dan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu tidak ada riwayat penyakit kronis, tidak minum obat untuk waktu yang lama, secara umum sehat dan tidak ada penyakit apapun.
Karena berat Reza sekitar 65kg, dia hanya bisa menyumbangkan hingga 500ml plasma darah sekaligus, tetapi jumlah tersebut dapat digunakan pada beberapa pasien. Dia pun berencana untuk kembali 2 minggu kemudian dan menyumbangkan lebih banyak plasma darah jika dokter menginginkannya.
Dokter juga memberitahu dia bahwa dengan menyuntikkan plasma ke dalam darah seseorang yang memiliki golongan darah yang sama akan memberikan hasil terbaik. Karena itu, Reza berharap bahwa lebih banyak orang dapat melangkah maju untuk menyumbangkan plasma darah mereka sehingga lebih banyak pasien dapat dirawat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar