Empat gadis remaja membunuh driver taksi online di Bandung. Mayat korban dibuang di pinggir Jurang di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan, menyebut belum lama saling kenal. Keempatnya bertemu di aplikasi kencan, lalu berkomunikasi dan menjalin hubungan.
"Mereka punya hubungan 'khusus'," kata Hendra.
Apakah ada kaitannya dengan perilaku sadis yang mereka lakukan?
Soal perilaku sadis yang dilakukan, Veronica Adesla, psikolog dari Personal Growth, lebih menyoroti hubungan antara pelaku dengan korban. Kemungkinan pemicu perbuatan sadis bisa dipengaruhi oleh hal tersebut.
"Kalau (saling) kenal ada kemungkinan dendam, atau bisa juga ada riwayat hubungan kemudian terpicu menjadi sumbu pendek lalu 'habisin' gitu saja. Tapi nggak semua orang yang punya sejarah kaya gitu terus terpicu marah dan ngabisin orang, tentu tidak," kata Veronica kepada detikcom, Selasa (28/4/2020).
"Tentu ada karakter pada orang ini, kenapa sampai bisa melakukan tindakan antisosial seperti itu, mungkin ada perilaku riwayat-riwayat dia juga yang melanggar hukum," lanjutnya.
Sementara itu, Veronica mengatakan jika yang terjadi adalah tidak adanya hubungan antara pelaku dan korban, kemungkinan yang terjadi yaitu orang tersebut hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Kalau misalnya dia nggak kenal, ada kemungkinan dia mencari keuntungan atau menghindari kerugian pada diri dia, yang kemungkinan karena emang dasarnya orangnya tempramen kemudian terpicu dengan sesuatu hal yang merasa mengancam eksistensi atau egonya yang kemudian jadi reaktif gitu," pungkasnya.
Indonesia Masih Puncaki Daftar Kematian Virus Corona Terbanyak di ASEAN
Angka infeksi kasus virus Corona di Indonesia terus meningkat setiap hari. Penambahan harian diperkirakan berada di kisaran 200-400 kasus. Hingga hari ini tercatat terdapat penambahan 415 kasus baru sehingga total infeksi COVID-19 di Indonesia pada Selasa (28/4/2020) menjadi 9.096 orang.
Disebutkan oleh Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr Ede Surya Darmawan, SKM, MDM, melihat peningkatan kasus dari awal April ke akhir April, setiap 7 hari terjadi kenaikan kasus baru sebanyak 4 kali lipat. Sebagai perbandingan, di wilayah ASEAN, Indonesia menempati urutan kedua kasus terbanyak virus Corona.
"Di ASEAN, data Indonesia di bawah Singapura tapi lihat angka kematiannya. Singapura itu yang meninggal hanya 14 dari 14 ribu artinya 0,01. Kemampuan testing kita hanya 275 dari 1 juta penduduk, Singapura jauh lebih banyak. Negara lain, Vietnam saja testing-nya jauh, yang lebih miskin lagi misalnya Kamboja, tes 701 per 1 juta penduduk," jelasnya dalam webinar yang diselenggarakan pada Selasa (28/4/2020).
Berikut jumlah kasus virus Corona di beberapa negara ASEAN per Selasa (28/4/2020):
Singapura 14.423 kasus, sembuh 1.095, meninggal 14
Indonesia 9.511 kasus, sembuh 1.254, meninggal 773
Filipina 7.777 kasus, sembuh 932, meninggal 511
Malaysia 5.820 kasus, sembuh 3.957, meninggal 99
Thailand 2.931 kasus, sembuh 2.609, meninggal 52
Vietnam 270 kasus, sembuh 225, meninggal 0
Brunei Darussalam 138 kasus, sembuh 124, meninggal 1
Kamboja 122 kasus, sembuh 119, meninggal 0
Myanmar 146 kasus, sembuh 16, meninggal 5
Laos 19 kasus, sembuh 7, meninggal 0
Timor Leste 24 kasus, sembuh 2, meninggal 0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar