Jumat, 24 April 2020

Viral Lukisan Petugas Kebersihan Seorang Diri Bersimpuh di Depan Ka'bah

Sebuah lukisan viral di media sosial. Lukisan itu terinspirasi dari kisah nyata seorang petugas kebersihan di Masjidil Haram.

Nabila Abduljadayel, seorang seniman dan duta untuk bantuan kemanusiaan dari Arab Saudi, yang melukisnya. Nabila dengan apik menggambarkan situasi terkini di masjid yang didatangi ribuan umat Islam itu.
Dia berhasil menangkap kekosongan, keheningan, dan kontemplasi di Masjidil Haram selama lockdown karena virus Corona. Lukisan itu betul-betul mencerminkan keputusan bersejarah yang diambil oleh otoritas Arab Saudi untuk menutup Masjidil Haram dengan melarang salat di area itu untuk melindungi orang dari infeksi.

Nabila memberi judul lukisan itu dengan "Isjod wa Iqtareb". Seorang petugas kebersihan yang berlutut di depan Ka'bah. Dia menjadi satu-satunya jamaah di sana.

"Inspirasi karya ini didasarkan pada momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tiada bandingnya ketika saya sadar bahwa untuk pertama kalinya dalam hidup saya tidak dapat mengunjungi Masjidil Haram," ujar Nabila seperti dikutip Siasat.

"Itu membuat saya menyadari betapa suatu kehormatan, hak istimewa, dan berkah untuk bisa bisa berada di sana," dia menambahkan.

Dan, ternyata justru sosok-sosok yang sebelumnya, bisa jadi, disepelekan yang tetap bisa mengunjungi Ka'bah saat virus Corona mewabah. Mereka adalah petugas kebersihan masjid.

"Para pekerja anonim tak bernama dan tak berwajah yang sama itu, yang cenderung kita anggap remeh, memiliki peluang terbaik di dunia," dia menambahkan.

Nabila bilang lukisan itu terinspirasi dari sesebuah foto yang viral lebih dulu. Dalam foto tersebut seorang petugas kebersihan yang tak diketahui namanya bersimpuh di depan ka'bah. Sendirian. Foto itu kian dramatis dengan sudut pandang dari atas sehingga betul-betul menampakkan Masjidil Haram yang nyaris kosong dengan hanya satu pengunjung, petugas kebersihan itu. Situasi itu bertolak belakang dengan hari-hari sebelumnya, dengan ribuan orang beribadah.

"Para pekerja yang tak diketahui namanya itu dan tak terkenal yang kita remehkan justru yang memiliki peluang terbaik di dunia," kata Nabila.

"Peristiwa ini mewujudkan iman kita. Ini menegaskan kembali betapa pentingnya kerendahan hati. Itulah yang menunjukkan bagaimana kita semua sama di mata Tuhan," dia menambahkan.

Donald Trump Usul Suntik Disinfektan untuk Libas Corona

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengemukakan usul kontroversial untuk mencegah virus corona, yaitu dengan menyuntikkan disinfektan. Apa yang melatarbelakangi Trump punya gagasan itu?
Gagasan ini terlontar setelah Bill Bryan, kepala divisi sains dan teknologi di Department of Homeland Security memberi presentasi soal riset yang dilakukan timnya bahwa virus corona tidak hidup lama di temperatur yang lebih hangat dan lebih lembab.

"Virus ini mati paling cepat di sinar Matahari," cetus Brian. Trump kemudian menanggapi temuan itu dengan rasa penasaran apakah bisa 'sinar' dipancarkan ke dalam badan manusia untuk melibas COVID-19.

"Coba kalian membawa sinar ke dalam tubuh, yang bisa kalian lakukan apakah dengan kulit atau beberapa cara lain dan saya pikir kalian mengatakan akan menguji hal itu juga," cetusnya.

Menariknya, Trump juga mengutarakan ide suntik disinfektan untuk membersihkan corona yang bersarang di dalam tubuh. "Saya lihat disinfektan menghancurkannya dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkannya ke dalam?" tanya dia.

"Seperti kalian lihat, (virus ini) menuju ke paru-paru, jumlahnya dahsyat ke paru-paru, jadi akan menarik untuk mengeceknya," tambah Trump.

Pernyataan Trump tersebut langsung memantik kontroversi. Dr Vin Gupta, ahli paru-paru di AS, mengkritiknya. "Gagasan menginjeksi tipe apapun produk kebersihan ke dalam tubuh adalah tidak bertanggungjawab dan berbahaya," kata dia.

"Malah hal itu adalah metode umum yang digunakan oleh orang-orang jika mereka ingin membunuh dirinya sendiri," tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar