Beberapa waktu lalu, viral video warga Sulawesi Tenggara yang membawa pulang kerabatnya yang meninggal dengan status PDP (Pasien dalam Pengawasan) virus corona COVID-19. Dalam video yang beredar tersebut, keluarga tidak terima jika kerabat mereka harus menjalani penguburan layaknya pasien virus corona.
Selain itu, terlihat banyak masyarakat sekitar yang ikut melayat jenazah PDP. Apakah aman melayat jika status pasien belum positif virus corona?
"Sudah ada anjuran, kalau ada jenazah positif Covid-19 ataupun masih PDP, tetap saja kewaspadaan harus dilakukan. Sebaiknya yang melayat pun membatasi diri," ujar Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr Ede Surya Darmawan, SKM, MDM, di konferensi pers IAKMI, Kamis (2/4/2020).
Meski status pasien PDP bahkan ODP, menurut Ede, bisa saja hasil akhir pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif virus corona. Sehingga lebih baik menahan diri untuk tidak melayat untuk keselamatan bersama.
"Kalau sudah selesai semua kita bisa bertemu kembali. Jadi menahan diri lebih baik untuk keselamatan bersama. Sebab begitu kita melayat dan kita terkena, di rumah pun akan kena (Covid-19) semua," jelasnya.
Saat ini, penanganan jenazah bagi pasien PDP juga prosedurnya yang menangani tetap harus menggunakan alat pelindung diri (APD), memakai masker N95, dan topi. Jenazahnya dibungkus dengan plastik dan tidak boleh dibuka kembali kecuali untuk autopsi.
Cara Jaga Daya Tahan Tubuh Kuat untuk Hindari Infeksi Virus
Sampai saat ini belum ada vaksin maupun obat untuk penyembuhan penyakit akibat infeksi virus Covid-19. Memperkuat imun tubuh menjadi satu-satunya cara untuk menangkal dan mengobati penyakit akibat virus yang kali pertama muncul di Wuhan, China tersebut.
Kekuatan imun dapat ditingkatkan dengan menjaga pola hidup sehat. Caranya, yaitu dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang serta melakukan kegiatan fisik secara teratur.
Kekuatan sistem imun untuk melawan virus sangat dipengaruhi oleh asupan vitamin dan mineral yang mana sebagian besar vitamin dan semua mineral tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh. Asupan vitamin dan mineral dapat diperoleh dari asupan makanan. Dalam kondisi tertentu, beberapa kelompok (seperti Lansia, anak-anak, kasus kurang gizi, wanita masa subur, ibu hamil dan menyusui, sering terpapar polusi dan stress oksidatif, alkoholik, dalam kondisi darurat dan terpapar Infeksi) diperlukan tambahan suplementasi dari Vitamin dan mineral.
Berdasarkan keterangan organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1991, suplemen vitamin dan mineral sangat penting, terlebih untuk golongan rentan yang sistem imunnya tidak bekerja maksimal. Termasuk di dalamnya, yaitu orang lanjut usia, balita dan anak-anak, orang yang terpapar polusi tinggi, penderita masalah kesehatan tertentu serta penyakit infeksi virus.
Kumpulan vitamin dan mineral bisa didapatkan dengan mengkonsumsi Hbooster. Hbooster memiliki kandungan yang diperlukan untuk memelihara, juga meningkatkan respon imun tubuh dalam menghadapi infeksi virus, di antaranya:
Vitamin C (Sodium Ascorbat)
Almatsier S dalam studinya yang terbit tahun 2006 memaparkan, vitamin C merupakan antioksidan kuat yang membantu dalam menetralisir radikal bebas. Selain itu, menurut jurnal yang ditulis Maggini S tahun 2007, vitamin C berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi Virus dan bakteri. Vitamin C mampu secara konstan mereduksi radikal bebas yang meningkat saat infeksi berlangsung, serta meningkatkan kualitas imun tubuh dalam proses melawan dan menghilangkan sumber infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar