Sebuah rumah sakit besar di New York menguji kombinasi obat maag dengan obat anti-malaria atau hydrochloroquine, untuk mengobati pasien virus Corona COVID-19. Penelitian ini dilakukan oleh Institut Penelitian Medis Feinstein, dari Northwell Health.
Para peneliti sedang berusaha mencari tahu apakah senyawa aktif yang ada di dalam obat maag yaitu famotidine dan Pepcid yang berfungsi menghambat COVID-19, bisa menghentikan replikasi pada HIV/AIDS.
Dalam melakukan penelitian ini, pasien diberikan obat maag bersamaan dengan hydrochloroquine secara intravena. Wakil kepala petugas medis Northwell mengatakan penelitian ini dilakukan di beberapa tempat, seperti Rumah Sakit North Shore University Northwell, Long Island Jewish Medical Center dan Lenox Hill Hospital.
Awalnya, para peneliti ingin menguji penggunaan famotidine saja. Tetapi, karena banyak pasien yang sudah dirawat dengan hydrochloroquine, akhirnya mereka mengkombinasikannya.
Dikutip dari New York Post, jika hasilnya sudah ada, mereka akan membandingkannya dengan pasien yang hanya dirawat dengan hydrochloroquine saja. Tetapi, hingga saat ini belum diketahui kapan selesainya penelitian ini.
Cerita Viral Pasien Corona di AS yang Harus Bayar Biaya RS Rp 500 Juta
Saat itu Danni Askini mulai merasakan nyeri dada, sesak napas, dan migrain pada Sabtu di akhir Februari lalu. Setelahnya ia mengontak ahli onkologi yang saat itu merawat limfomanya. Dokternya menyebut Askini bisa jadi alergi obat sehingga ia pun dikirim ke UGD di salah satu rumah sakit di daerah Boston.
Di rumah sakit, dokter mengatakan ia kemungkinan mengidap pneumonia dan mengirimnya pulang ke rumah. Namun beberapa hari setelahnya Askini demam yang naik-turun dan demam. Selang dua minggu setelah ke UGD, Askini ke dokter dan mengobati flu dan pneumonia yang dialaminya.
Pada 6 Maret, ia kembali mengunjungi dokter karena gejala yang dialaminya tak kunjung membaik. Dokter akhirnya mengirim sampelnya ke laboratorium dan hasil menunjukkan bahwa dirinya positif COVID-19. Beberapa hari kemudian, Askini mendapat tagihan rumah sakit untuk tes coronavirus dan perawatannya.
"Saya sangat terkejut. Tagihan rumah sakit saya mencapai US$34.927 (sekitar Rp 543 juta). Saya sampai tak tahu siapa orang yang punya uang sebanyak itu," kata Askini kepada Time.
Askini mengatakan biaya tes virus Corona COVID-19 saja mencapai Rp 14 juta
"Jika orang bertanya-tanya berapa biaya perawatan COVID-19? Ini tagihan saya. Tes COVID-19 saja mencapai US$907 (Rp 14 juta)!" tulis Askini dalam akun Twitter pribadinya.
Kaiser Family Fondation juga merilis studi yang memperkirakan rata-rata biaya perawatan COVID-19 untuk seseorang dengan asuransi dan tanpa komplikasi kesehatan yang kira-kira mencapai US$9.763 atau sekitar Rp 140 juta dan jika memiliki penyakit penyerta, biaya kesehatannya melambung hingga US$20.000 atau Rp 311 juta.
Banyak Pikiran Gegara Corona? Konsultasi Psikologi Bisa Dilakukan Online
Pandemi virus Corona COVID-19 mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, menimbulkan beban pikiran. Tidak heran bila kebutuhan layanan konsultasi kesehatan jiwa di masa sulit ini semakin meningkat.
Beberapa di antara kita mungkin merasakan perubahan akibat pandemi Corona menimbulkan rasa cemas, takut, gelisah, bosan, hingga marah. Dampaknya bisa membuat kita jadi sulit tidur hingga susah fokus terhadap pekerjaan.
Menanggapi hal tersebut, penyedia layanan konsultasi psikologi Personal Growth menawarkan konsultasi gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Layanan konsultasi ini dilakukan secara online selama hari Senin-Jumat pada pukul 15.00-16.00 WIB.
"Personal Growth paham bahwa kondisi sekarang ini bisa mengganggu kondisi kesehatan mental kita. Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian kami, Personal Growth menyediakan layanan konseling online gratis via chat yang akan dilayani oleh tim konselor profesional kami," kata Koordinator Counseling Center Personal Growth, Linda Setiawati, MPsi, dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (25/4/2020).
Metode konsultasi online dipilih sebagai cara untuk meminimalisir interaksi yang berisiko menularkan virus.
Bagi pembaca detikcom yang membutuhkan, bisa langsung mengisi formulir ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar