Minggu, 19 April 2020

Sabtu Ini, Kenali Situs Warisan Dunia dari Indonesia

 Tepat hari Sabtu ini merupakan peringatan Hari Warisan Dunia. Walau dari rumah, mari kita kenali situs warisan dunia dari Indonesia yang diakui UNESCO.
Mungkin tak tak banyak yang tahu, kalau 18 April 2020 ini dimaknai sebagai Hari Warisan Dunia. Untuk itu, pihak UNESCO Jakarta pun mengajak traveler untuk lebih menghargai peninggalan bersejarah dunia dari tanah air.

Lewat unggahan di laman Instagram resminya, pihak UNESCO Jakarta menghadirkan kelas whatsapp dengan tema "Mengenal Situs Warisan Dunia: Kisah Para Pengelola" pada 18 - 22 April 2020 atau akhir pekan ini.

Di kelas tersebut traveler bisa langsung bertemu dengan para beberapa pengelola Situs Warisan Dunia, sehingga dapat memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengunjungi Situs Warisan Dunia.⁣

Termasuk juga mempelajari aspek-aspek filosofis Situs Warisan Dunia yang dapat dimanfaatkan untuk edukasi. ⁣Tak hanya itu, traveler juga bisa langsung bertanya dan berinteraksi dengan mereka. Seru!

Tak ketinggalan, traveler bisa mengetahui apa dampak pandemi COVID-19 pada kegiatan pengelolaan Situs Warisan Dunia, serta materi daring apa saja yang bisa diakses publik untuk belajar atau bahkan berkunjung secara virtual ke Situs Warisan Dunia selama kita #dirumahsaja⁣⁣.

Adapun jadwalnya antara lain:
Situs Manusia Purba Sangiran oleh Iwan Setiawan Bimas⁣⁣
(Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran)⁣⁣

Sabtu, 18 April 2020⁣⁣
Jam 16:00 - 18:00 WIB⁣⁣
⁣⁣


Situs Warisan Dunia Borobudur oleh Hari Setyawan
(Balai Konservasi Borobudur)⁣⁣

Minggu, 19 April 2020⁣⁣
Jam 19:00 - 21:00 WIB⁣⁣


⁣⁣
Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto oleh Rahmat Gino Sea Games
(Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto)⁣⁣
Senin, 20 April 2020⁣⁣
Jam 09:00 - 11:00 WIB⁣⁣

Situs Warisan Dunia Prambanan oleh Manggar Sari Ayuati dan Wahyu Kristanto
(Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta)⁣⁣
(Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah)⁣⁣

Selasa, 21 April 2020⁣⁣
Jam 10:00 - 12:00 WIB⁣⁣
⁣⁣


Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana oleh Ni Komang Aniek Purniti⁣⁣
(Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali)⁣⁣

Rabu, 22 April 2020⁣⁣
Jam 09:00 - 11:00 WIB⁣⁣
⁣⁣
Kelas ini terbuka untuk umum dan gratis. ⁣⁣Traveler yang telah terdaftar akan mendapat pulsa gratis dan jika beruntung menjadi penanya terpilih akan menerima hadiah buku tentang Situs Warisan Dunia dari narasumber terkait.

Namun, peserta dari kelas ini dibatasi hanya untuk 70 peserta saja. Mari kita mengenal Situs Warisan Dunia dari Indonesia di rumah saja. Tentunya sebelum datang ke lokasinya langsung usai pandemi corona.

Hewan Liar Kini Bisa Berpesta Pora, Beruang Salah Satunya

 Keadaan berbalik saat ini. Orang-orang terkurung di rumah dan hewan liar pun bebas mengadakan pesta di tempatnya tanpa gangguan.
Diberitakan CNN, Sabtu (18/4/2020), kejadian kali ini ada di Taman Nasional Yosemite, California. Sebelumnya ada kambing hingga monyet turun gunung, kini giliran beruang dilaporkan mengadakan pesta.

"Beruang-beruang itu berjalan menyusuri jalan menuju ke tempat yang mereka inginkan," kata salah satu ranger, Katie Patrick. Dia adalah ahli biologi yang telah bekerja mengamati beruang hitam di Yosemite sejak 2007.

"Saya pikir mereka mengadakan pesta," jawabnya menanggapi pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan hewan-hewan itu sejak Yosemite ditutup pada 20 Maret lalu.

Biasanya, hewan-hewan liar ini mengalami kesulitan di Yosemite karena lalu lintas yang padat. Banyak mobil berdesakan di dalam taman, terutama di kawasan Lembah Yosemite yang jadi lokasi favorit beruang.

Ranger Katie bekerja dalam Program Manajemen Beruang Manusia. Tujuannya mengurangi konflik manusia dan beruang berada dalam jarak begitu dekat.

"Pekerjaan saya adalah menjaga sebanyak mungkin agar beruang tetap liar di taman ini," katanya. Artinya, pengunjung harus menyimpan makanan dengan benar dan berada di jarak lebih dari 50 meter.

Yosemite merupakan salah taman nasional terpopuler di AS, di posisi kelima dari 62 taman. Sekitar 4,4 juta orang mengunjungi taman itu pada 2019.

Yosemite adalah rumah bagi sekitar 500 beruang hitam. Belum ada peningkatan populasi semenjak penutupan, namun lebih mudah melihat beruang.

Kurang dari 1% beruang yang telah ditandai. Sampai saat ini belum pernah ada laporan kematian pengunjung akibat serangan beruang.

"Ada gigitan dan cakaran oleh beruang ke pengunjung. Sebagian besar kasus ini karena manusia terlalu dekat dan mereka bereaksi untuk melindungi diri," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar