Pemerintah pada hari Jumat (17/4/2020) mengumumkan total kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia menjadi 5.516 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 520 di antaranya meninggal dunia sementara 607 orang lain dinyatakan sembuh.
"Total yang meninggal 520," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Jumat (17/4/2020).
Dengan data tersebut artinya tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) virus Corona di Indonesia saat ini ada di angka 8,77 persen. Terjadi penurunan dari hari Kamis kemarin yang angkanya 8,99 persen.
Data yang dihimpun oleh Research Center Johns Hopkins University menunjukkan rata-rata CFR wabah Corona di dunia saat ini ada di angka 6,62 persen.
Amerika Serikat (AS) masih ada di urutan pertama sebagai negara dengan jumlah kasus Corona terbanyak yaitu 667.801 kasus. Berikutnya diikuti Spanyol sebanyak 184.948 kasus dan Italia 168.941 kasus.
Sebagai perbandingan AS memiliki CFR Corona 4,9 persen, Spanyol 10,4 persen, dan Italia 13,1 persen.
Sebaran 407 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 17 April
Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Total hingga Jumat (17/4/2020) pukul 12:00 WIB jumlahnya 5.923 kasus, 607 sembuh, dan 520 meninggal.
"Kalau kita perhatikan sebaran pasien sembuh paling banyak berada di Jakarta," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Jumat (17/4/2020).
Sebaran 407 kasus baru positif virus Corona COVID-19 adalah sebagai berikut:
Bali 11
Banten 11
DI Yogyakarta 1
DKI Jakarta 154
Jambi 1
Jawa Barat 58
Jawa Tengah 5
Jawa Timur 8
Kalimantan Tengah 1
Kalimantan Selatan 15
Kalimantan Utara 19
Kepulauan Riau 19
Nusa Tenggara Barat 6
Sumatera Selatan 17
Sumatera Barat 7
Sulawesi Selatan 62
Sulawesi Tengah 2
Riau 1
Papua 9
Ada Militer AS di Balik Perusahaan yang Bikin Vaksin Corona
Perusahaan Inovio yang sedang membuat vaksin virus Corona punya banyak keunikan. Pendananya selain Bill Gates adalah militer AS yang perhatian soal senjata biologi. Siapa sangka...
Inovio Pharmaceuticals menarik perhatian publik di tengah pandemi virus Corona. Mereka mengumumkan siap melakukan uji vaksin Corona pada manusia pada bulan April. Sahamnya pun melambung tinggi.
Menurut Crunchbase, Inovio didirikan tahun 1983 oleh J Joseph Kim di Pennsylvania, Amerika Serikat. Perusahaan ini bergerak di bidang bioteknologi, farmasi, layanan kesehatan dan therapeutic.
Inovio punya 5 pendana besar yang menggelontorkan uang supaya mereka bisa melakukan riset terkait virus. Uniknya, di antara mereka ada 2 pendana dari pihak militer AS yang perhatian dengan senjata biologi.
Dihimpun detikInet dari berbagai sumber, Jumat (17/4/2020) inilah 5 pendana Inovio:
1. Bill and Mellinda Gates Foundation
Inovio diketahui memiliki sejumlah pendana besar yang menggelontorkan uang supaya mereka membuat penelitian soal virus Corona. Pada 12 Maret 2020, Inovio mengumumkan mendapat dana USD 5 juta (Rp 77,4 miliar) dari Bill and Mellinda Gates Foundation.
Bill and Melinda Gates Foundation adalah yayasan milik Co-founder Microsoft, Bill Gates dan istrinya yang mendukung program terkait pendidikan, kesehatan dunia dan komunitas. San Diego Union Tribune pada 12 Maret 2020 memberitakan kalau Inovio dapat gelontoran dana ini untuk melakukan uji dan produksi vaksin virus Corona.
2. Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI)
Inovio mendapatkan dana USD 9 juta (Rp 139,4 miliar) dari Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) pada 25 Januari 2020. Dilihat detikInet dari situs resminya, CEPI adalah LSM internasional di bidang kesehatan, khususnya epidemi yang didirikan pemerintah Norwegia, India, Bill & Melinda Gates Foundation, Wellcome Trust, dan World Economic Forum.
Jadi Bill Gates membantu Inovio dengan 2 pintu, lewat yayasannya sendiri dan lewat CEPI. Pada 30 Januari 2020, San Diego Bussines Journal memberitakan CEPI mendanai Inovio untuk mengembangkan vaksin virus Corona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar