Cristiano Ronaldo punya cara jitu supaya turis menginap di hotelnya, Pestana CR7. Dia menyiapkan bola yang diberi tanda tangannya.
Pestana CR7 merupakan hotel milik Ronaldo dan grup hotel asal Portugal, Pestana. Ronaldo memulai bisnis perhotelannya di tahun 2015, yang kini sudah ada 2 hotel Pestana CR7 di Lisbon dan Funchal (Portugal).
Nantinya, Ronaldo juga akan membuka hotelnya di Madrid dan New York, serta di Maroko (Afrika) pada tahun 2020. Hotel bintang 4 miliknya pun disertai fasilitas berkelas dan pelayanan yang lengkap.
Dirangkum detikcom dari website resmi Pestana CR7, Selasa (12/3/2019) demi mendatangkan banyak turis, hotelnya punya cara khusus. Terutama buat fans Cristiano Ronaldo, yang bermalam di Pestana CR7 di Lisbon dan Funchal bakal dapat bola yang dibubuhi tanda tangan CR7.
Cara untuk mendapatkannya adalah dengan memesan di website hotelnya selama 2 malam. Tentu, fans CR7 pasti tergoda untuk dapat tanda tangan langsung idolanya!
Untuk harga per malam di Pestana CR7 sendiri mulai dari EURO 111 atau setara Rp 1,7 juta. Berminat?
Menengok Sisa Kejayaan Inggris di Pulau Formosa
Sebagai pulau yang dulunya dijadikan koloni dan mengalami masa penjajahan yang panjang, Taiwan memiliki sejumlah tempat bersejarah yang bisa dikunjungi. Bekas Gedung Konsulat Inggris salah satu di antaranya.
Bangunan ini dibangun Inggris pada tahun 1865 dan menjadi gedung bergaya Eropa pertama yang dibangun di pulau tersebut. Inggris yang datang ke China untuk berdagang, diberikan izin oleh Dinasti Qing untuk mendirikan benteng sekaligus kantor konsulat di sisi selatan Pulau Formosa yang banyak dilintasi kapal dagang menuju China maupun sebaliknya.
Bangunan tersebut kemudian beralih fungsi saat Jepang menjajah Taiwan, sebelum kemudian diubah menjadi museum hingga saat ini. Tak jauh dari gedung konsulat, terdapat sebuah mercusuar yang dibangun di atas tebing.
Letaknya berada tepat di atas perbukitan yang menghadap langsung ke arah pelabuhan lama di distrik Gushan, sebelah barat Kota Kaohsiung. Untuk mencapai ke bangunan konsulat, wisatawan perlu mendaki ratusan anak tangga berbentuk zigzag yang cukup melelahkan.
Gedung tua ini sangat ikonik lantaran dibangun dari susunan bata-bata merah. Di sekelilingnya, tembok dari sisa-sisa benteng masih sangat terawat. Sebagai kantor sekaligus kediaman konsulat Inggris, bangunan ini terbagi dalam beberapa ruangan. Di ruang bawah tanah, Inggris juga membangun sebuah penjara untuk mengurung gerombolan bajak laut yang ditangkap pada saat itu.
Sementara di beberapa sudut ruangan, benda-benda dan foto masa lalu yang terkait dengan sejarah bangunan tua ini dipajang. Gedung Konsulat Inggris ini sempat mengalami dua kali perbaikan, pertama karena terkena bom saat perang dunia kedua, kemudian kembali mengalami kerusakan saat diterjang topan tahun 1977.
Letaknya yang berada di atas bukit, membuat wisatawan bisa menikmati pemandangan ke laut lepas, mercusuar, tebing, dan Kota Kaohsiung di belakangnya. Sore hari jadi waktu terbaik berkunjung ke bekas Gedung Konsulat Inggris. Banyak wisatawan lokal datang secara khusus pada sore hari untuk menikmati senja dari atas bukit.
Untuk masuk ke gedung konsulat, pengunjung harus membeli tiket seharga 99 dolar Taiwan atau sekitar Rp 45.000. Akses transportasi menuju ke sana juga sangat mudah karena dilewati jaringan bus yang terhubung ke stasiun MRT dan kereta api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar