Minggu, 16 Februari 2020

Ini Lokasi Syuting Film Captain Marvel yang Berlatar Tahun 90-an

 Mungkin di antara traveler ada yang sudah menonton film Captain Marvel yang dibintangi Brie Larson. Buat kamu yang penasaran, ini lokasi syutingnya.

Bersetting di tahun 1995, Carol Denvers (Brie Larson) yang adalah mantan pilot Angkatan Udara Amerika Serikat harus mengambil persan sebagai Captain Marvel sang pelindung galaksi.

Melihat profesi Carol sebagai pilot di Negeri Paman Sam, menyimpulkan lokasi pengambilan film yang berlatar di Amerika Serikat. Diketahui, film ini juga sebisa mungkin mengurangi pemakaian efek CGI dan memperbanyak lokasi di dunia nyata.

Oleh sebab itu, traveler bisa menjumpai sejumlah lokasi di Amerika Serikat yang dipakai untuk pengambilan film Captain Marvel. Dikumpulkan detikcom yang telah menonton filmnya, Selasa (12/3/2019), berikut beberapa lokasi:

1. Edwards Air Force Base

Berprofesi sebagai pilot, adegan terkait hanggar dan pesawat mendominasi banyak porsi dalam film Captain Marvel. Diketahui, adegan itu banyak diambil di Edwards Air Force Base yang berada di Kern Country, South Carolina.

2. Shaver Lake

Dalam adegan kejar-kejaran antara Yon-Rogg dan Carol Denvers serta Mar-Vell, pesawat keduanya harus jatuh di dekat danau akibat tembakan pesawat. Shaver Lake yang merupakan bagian dari Taman Nasional Sierra diketahui jadi lokasinya.

3. Metro Center Station Los Angeles

Tak lama setelah Carol Denvers jatuh ke Bumi, ia mendapati bahwa dirinya tengah dikejar-kejar oleh bangsa Skrull. Adegan kejar-kejaran antar keduanya diketahui berlokasi di Metro Center Station Los Angeles.

4. Los Angeles Metro Douglas Station

Masih dari Los Angeles, Carol Denvers juga diketahui mampir ke Los Angeles Metro Douglas station untuk mengejar bangsa Skrull yang menyamar sebagai warga biasa.

5. Simi Valley

Dalam sebuah interview film, produser Jonathan Schwartz mengatakan kalau setting untuk adegan Blockbuster Video dibuat di mall Simi Valley, California. Kota tersebut juga jadi setting untuk adegan penembakan Planet Torfa.

Pasuruan Punya Kampung Janda, India Punya Kota Janda

Pasuruan di Jawa Timur punya Kampung Janda, yang khusus untuk para janda. India juga sama, malah namanya Kota Janda!

Di Pasuruan, ada sebuah komplek Perumahan Arbain yang khusus dihuni para janda. Masyarakat sekitar lebih sering menyebut komplek 'Kampung Janda'. Nama Arbain sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti empat puluh, merujuk jumlah unit rumah.

Saat detikcom berkunjung ke komplek perumahan tersebut, Selasa (12/3/2019) secara administratif masuk RT 7/RW 1 Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Perumahan ini memiliki 40 bangunan rumah berderet memanjang saling berhadapan. Jalan paving selebar 3 meter memisahkan dua deret bangunan yang saling berhadapan.

Saat ini perumahan ini dihuni 37 janda. Mereka berasal Bangil, beberapa kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo, bahkan dari luar Jawa. Janda dari wilayah Bangil lebih diprioritaskan untuk tinggal di perumahan ini.

Hal serupa juga ada di India. Melansir dari BBC Travel, Selasa (12/3/2019) adalah Vrindavan suatu kota di India yang disebut sebagai Kota Janda.

Dalam ajaran masyarakat Hindu setempat, seorang janda tidak diperbolehkan menikah lagi dan diwajibkan untuk tinggal di rumah. Sang janda pun diharuskan mengenakan pakaian warna putih yang menjadi simbol duka atas kepergian sang suami.

Konon seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya dianggap telah kehilangan makna untuk hidup. Bahkan prosesi pemakaman India konservatif yang bernama sati menyarankan para janda untuk bunuh diri dan menyusul suaminya di alam sana.

Bagi yang menolak, seorang janda akan dikucilkan oleh keluarga dan kehilangan hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan agama. Oleh sebab itu, tak sedikit yang pergi dari rumah.

Maka itu, Vrindavan adalah tempat pelarian janda-janda. Secara lokasi, Vrindavan merupakan sebuah kota dari provinsi Uttar Pradesh. Di kalangan masyarakat Hindu, Vrindavan juga dipercaya sebagai tempat masa kecil Dewa Krishna yang dianggap suci.

Tak sedikit janda yang berziarah dan tinggal di Vrindavan hingga akhir hidupnya. Di Vrindavan, para janda memang diperlakukan baik oleh para janda yang tergabung di dalam komunitas. Setidaknya ada sekitar 20 ribu janda yang tinggal di sana.

Sehari-harinya para janda biasa bangun pagi dan melakukan ibadah. Tak sedikit juga yang pergi ke Sungai Yamuna untuk mandi dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.

Para janda pun merasa nyaman dan terbantu ketika bertemu dengan wanita lain yang senasib. Persaudaraan dan persamaan nasib itulah yang membantu para janda untuk hidup di Vrindavan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar