Ada acara spesial untuk puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Inilah Bogor Street Festival 2019 yang meriah!
Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) 2019 digelar sebagai puncak perayaan Tahun Baru Imlek mulai digelar di Surya Kencana, Bogor Tengah, Kota Bogor. Ribuan warga nampak memadati sepanjang ruas jalan Surya Kencana.
Pantauan detikcom ribuan warga dari berbagai usia sudah memadati ruas jalan Surya Kencana, Kota Bogor. Mereka nampak berdesakan agar berada di posisi terdepan pagar pembatas dan bisa melihat lebih dekat iring-iringan peserta Bogor Street Festival. Rata-rata, mereka yang berada di posisi depan pagar pembatas adalah anak-anak.
Sementara itu, peserta Bogor Street Festival sudah mulai berkumpul untuk menampilkan seni budayanya masing-masing. Ratusan petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub Kota Bogor nampak bersiaga mengamankan jalannya perayaan Cap Go Meh.
Ketua Panitia BSF 2019, Arifin Himawan mengatakan, Bogor Street Festival tahun ini akan menghadirkan berbagai budaya tradisional dari berbagai Provinsi. Tidak hanya dari Indonesia, kesenian budaya dari mancanegara juga akan tampil memeriahkan BSF 2019. Iring-iringan seni budaya tersebut akan dilaksanakan setelah matahari tenggelam atau tepatnya pukul 18.30 WIB. Tak ayal, tema BSF tahun ini mengusung tema Katumbiri Lighting Festival 2019. Makna Katumbiri ini sendiri mengandung nilai keindahan dalam keberagaman.
Lebih dari 45 pengisi acara dari sanggar, komunitas dan organisasi kemasyarakatan ikut andil dalam memeriahkan helaran budaya BSF 2019 ini. Dari Jawa Barat sendiri akan hadir pertunjukan kesenian dari Ciamis, Indramayu, Sumedang dan Kabupaten Bandung. Sementara kesenian lainnya akan mempertunjukan kekayaan budaya dari Papua, Bali, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.
Selain dari dalam negeri, peserta karnaval juga akan dimeriahkan oleh suguhan budaya dari mancanegara. Antara lain kesenian dari India melalui perwakilan dari Jawaharlal Nehru Indian Cultural Centre (JNICC) dan partisipasi kesenian dari Tainan City.
"Nanti akan ditampilkan beragam budaya, tidak hanya dari berbagai provinsi di Indonesia, kesenian dan budaya dari luar negeri juga akan tampil," kata Arifin.
Butuh 20 Tahun Lebih untuk Selami Indahnya Selat Lembeh
Selat Lembeh sangat terkenal di kalangan para penyelam. Setidaknya butuh lebih dari 20 tahun untuk bisa menyelami semua keindahan Lembeh.
Nama Selat Lembeh di Kota Bitung, Sulawesi Utara sudah demikian masyhur di antara kalangan traveler pehobi diving. Itu karena di bawah laut Lembeh tersimpan keindaham misterius yang jarang dilihat orang awam, yaitu makhluk-makhluk laut cantik dengan ukuran yang sangat mungil.
Di sepanjang Selat Lembeh sendiri, ada kurang lebih 95 spot diving yang bisa diselami traveler. Masing-masing spot punya keunikannya tersendiri. Ada yang berbentuk goa, ada yang taman, bahkan ada juga gunung bawah laut.
Jika 1 spot diving butuh 5-10 kali turun penyelaman, maka butuh waktu lebih dari 20 tahun untuk seorang traveler bisa mengeksplorasi semua diving spot itu.
"Saya pernah bertemu diver yang sudah 20 tahun menyelam di sini. Katanya, dia tidak akan bisa mengeksplorasi semua keindahan Lembeh. 20-30 Tahun nggak akan habis," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bitung, Audy RR Pangemanan, memulai pembicaraan dengan detikTravel di Bitung Creative Hub, Senin (18/2/2019) malam.
Karakteristik panorama bawah laut Lembeh sangat berbeda dengan saudaranya, yaitu Bunaken. Apalagi soal karakteristik penghuni lautnya, Lembeh disebut-sebut memiliki keanekaragaman yang lebih baik dibanding Bunaken.
"Bunaken itu kayak di taman laut yang sangat indah. Kayak di akuarium. Tapi itu sudah mainstream. Di Lembeh, kita akan mud diving untuk mengamati critters. Hewan-hewan laut endemik, yang aneh-aneh seperti Pygmy Seahorse cuma ada di Selat Lembeh," imbuh Audy.
Untuk bisa melihat makhluk-makhluk laut ajaib di Lembeh, traveler butuh kesabaran dan kejelian. Dibutuhkan juga skill dan pengalaman diving di atas rata-rata, karena traveler akan lebih banyak diam melakukan pengamatan daripada mengeksplorasi sekeliling.
Banyak penyelam pun menyebut Lembeh sebagai Best Diving Spot in The World. Tidak berlebihan memang. Jika tidak percaya silakan buktikan sendiri ke Bitung di Sulawesi Utara untuk menikmati eksotisnya Selat Lembeh beserta penghuni alam bawah lautnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar