Jumat, 21 Februari 2020

Banyuwangi, Contoh Sukses Penerapan Wisata Halal

Usul wisata halal di Bali dari Cawapres 02 Sandiaga Uno, mendapat penolakan. Yuk lihat dulu contoh penerapan wisata halal yang sukses dilakukan Banyuwangi.

Program wisata halal telah dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2017 lalu. Salah satu bentuk kongkritnya adalah wisata pantai syariah Pulau Santen, Karangrejo Banyuwangi.

Pantai ini disulap menjadi wisata syariah dengan membedakan pengunjung laki-laki dan perempuan. Tak hanya itu, fasilitas yang ada di Pantai tersebut juga mendukung adanya wisata halal. Seperti musala, tempat wudhu dan makanan yang halal. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, inovasi ini merupakan langkah segmentasi wisata.

"Wisata butuh segmentasi. Kawasan Pulau Santen merupakan destinasi wisata yang mengusung konsep halal tourism. Selama 3 tahun ini, Banyuwangi konsisten mengusung konsep wisata syariah atau halal," tambah Anas.

Tak hanya Pantai Syariah, konsep wisata halal diterapkan di seluruh destinasi wisata di Banyuwangi. Bedanya, di destinasi wisata lain pengunjung bisa membaur antara laki-laki dan perempuan. Namun seluruh fasilitas wisata berkonsep syariah atau halal juga terdapat di seluruh destinasi wisata di Banyuwangi.

"Wajib ada musala, tempat wudhu, pengumuman peringatan waktu salat (adzan) dan makanan yang halal. Bahkan konsep ini wajib dilakukan juga di hotel-hotel yang ada di Banyuwangi. Seperti hotel El Royal, mereka bangun masjid dulu baru bangun hotel," tambah Anas.

Bahkan Anas tak segan tidak mengeluarkan izin bila hotel tak menyediakan tempat salat. "Saya bahkan sudah memberikan warning jelas. Hotel, restoran dan rumah makan wajib punya musala. Karena saya yakin 99 persen wisata di Banyuwangi halal," tambahnya.

Tak hanya infrastruktur wisata halal yang disediakan oleh Banyuwangi, namun beberapa program kunjungan membidik negara muslim juga dilakukan. Salah satunya adalah membidik pasar Timur Tengah lewat promosi yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri, termasuk KBRI di Arab Saudi. Tak hanya itu, ditingkat Asean, bidikan untuk wisatawan dari Malaysia susah mulai sejak adanya penerbangan direct flight dari Banyuwangi ke Kuala Lumpur.

"Dari ikhtiar ini kami diundang di Festival Janadriyah di Arab Saudi awal Januari lalu. Kita promosikan wisata Banyuwangi di sana. Tentu dengan konsep halal tourism. Juga adanya direct flight Banyuwangi-Kuala Lumpur membuktikan keseriusan kami mewujudkan halal tourism di Banyuwangi," pungkasnya.

Riset Kemenpar mendata wisatawan Timur Tengah rata-rata mengeluarkan uang mencapai USD 1.918 (sekitar Rp28 juta) per wisatawan per kunjungan, melampaui wisatawan Eropa yang hanya USD 1.538 (sekitar Rp 23 juta) per wisatawan per kunjungan. Selain itu, rata-rata lama tinggal wisman Arab Saudi di Indonesia cukup lama, yaitu mencapai 10,14 hari.

Ini Cara Indonesia Tanggapi Bencana di Tempat Wisata

 Indonesia adalah negeri yang punya potensi bencana alam. Saat bencana terjadi, Kementerian Pariwisata juga melakukan mitigasi krisis pariwisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, memberi keterangan dalam diskusi dan sosialisasi mitigasi bencana dengan tema Be Aware, Prepare Before Traveling, Rabu (27/02/2017) di AONE Hotel, Jakarta.

"Ada tiga tahapan penting yang dilakukan oleh Kemenpar saat terjadi bencana, mulai dari tahap tanggap darurat dan tahap rehabilitasi," ujar Menpar.

Dalam tahap tanggap darurat, Kemenpar akan dengan segera mengaktifkan Tim TCC. Kemudian menunda promosi pariwisata dan melayani wisatawan yang terdampak bencana. Setelah itu Menpar akan memberikan layanan informasi terkait bencana.

"Kita juga mengambil kepercayaan industri untuk menjaga stabilitas, kemudian memberikan siaran pers berkala, diseminasi informasi melalui website dan layanan wisatawan," papar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo pun ikut memberikan keterangan terkait dengan mitigasi di daerah wisata rawan bencana.

"Alam tidak bisa kita lawan, sekarang bagaimana membuat wisata Indonesia yang tangguh bencana," ujar Sutopo.

Indonesia sendiri terdiri dari 2 bencana, yaitu hidrometeorologi dan geologi. Bencana Hidrometeorologi adalah musibah yang terjadi karena banjir, tanah longsor, puitng beliung, gelombang pasang/abrasi, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan bencana geologi meliputi tsunami dan gempa bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar