Sabtu, 15 Februari 2020

Hutan Romantis Ala Presiden Jokowi-Iriana, Tapi di Semarang

Presiden Jokowi dan Iriana sempat berfoto mesra di hutan karet Sumsel. Nah, Semarang juga punya hutan yang mirip dan tak kalah romantis.

Akhir pekan lalu netijen dibikin cemburu oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Jokowi melalui akun Media Sosialnya mengunggah foto romantis dengan Iriana saat berkunjung ke Sumatera Selatan.

Dalam foto tersebut tergambar Jokowi dan Iriana sedang berjalan berdua sembari bergandengan tangan di tengah hutan karet. Menjadi semakin romantis, keduanya kompak melempar senyum bahagia ke arah kamera para wartawan.

Nah, kali ini, detikTravel mencoba mengunjungi hutan karet yang tak kalah romantis dengan latar Pak Jokowi dan Iriana. Bahkan tempatnya juga tak begitu jauh dari Kota Semarang ibu kota Jawa Tengah.

Masyarakat setempat mengenal hutan karet ini dengan nama Alaska. Bukan Alaska yang berada di Amerika Serikat, tetapi Alaska merupakan akronim dari Alas Karet. Dalam bahasa Jawa Alas memiliki arti sebagai hutan, sehingga alaska berarti hutan karet.

Berada di Jl. Wringin Putih /Ptp Ngobo, Ngobo, Wringin Putih, Kabupaten Semarang, Hutan Karet yang dikelola PT Perhutani itu membentang di tiga kecamatan. Antara lain, Kecamatan Ungaran Timur, Kecamatan Bergas, dan Kecamatan Bawen.

Jika berkunjung ke Hutan Karet ini, jangan ada rasa takut dan ngeri. Sebab, keberadaanya tak begitu jauh dari jalan raya yang menjadi akses penghubung transportasi masyarakat setempat. Sehingga cukup ramai lalu lalang kendaraan yang melintas.

Akses menuju lokasi ini juga tak begitu sulit, sebab keberadaanya dekat dengan pabrik pengolahan karet PTPN IX Kebun Ngobo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Dari pusat Kabupaten Semarang hanya membutuhkan jarak tempuh sekitar 15 kilometer.

Silakan kunjungi Hutan Karet di Kabupaten Semarang ini. Selain gratis, pengunjung juga dapat berburu lokasi foto dimanapun dan dari sudut manapun. Selamat berkunjung!

Jangan Pakai Sandal Jepit di Kota Ini, Bisa Didenda Rp 39 Juta!

Tak dapat dipungkiri, kalau sandal menjadi teman akrab saat traveling. Hanya saja, kamu bisa didenda hingga Rp 39 juta kalau pakai sandal di tempat ini.

Nama besar Cinque Terre di Italia tentu sudah tak asing di telinga traveler. Dikenal akan lima desa cantik yang menjorok di tepi pantai, tak sedikit traveler yang rela datang jauh-jauh ke sana.

Hanya mungkin tak semua traveler tahu, kalau akses menuju desa ini cukup terjal dan tak kalah menantang dengan rute trekking di gunung. Oleh sebab itu, tak sedikit traveler bersandal yang mengalami kesulitan di jalan menuju Cinque Terre.

Di satu sisi, petugas penyelamat pegunungan atau tim sar setempat merasa kewalahan dengan banyaknya turis 'tak siap' di Cinque Terre. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2019), mereka pun membuat larangan bagi siapa pun untuk memakai sandal atau hak tinggi di Cinque Terre seperti diberitakan media The Telegraph.

"Masalahnya orang yang datang ke sini berpikir kalau mereka ada di tepi pantai, tapi jalan di atas desa itu seperti jalur trekking. Pertama kami akan memberi penyuluhan, setelah itu baru denda," ujar Kepala Taman Nasional Cinque Terre, Patrizio Scarpellini.

Barang siapa yang kedapatan memakai sandal atau sepatu hak tinggi saat menyeberang dari satu desa ke desa lain di Cinque Terre, akan dikenakan denda hingga USD 2.800 atau sekitar 39 juta seperti diberitakan media New York Post.

Faktanya, Cinque Terre telah menarik sekitar 2,8 juta pengunjung setiap tahunnya. Trend itu pun akan semakin meningkat dengan hadirnya dermaga baru di La Spezia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar