Para traveler pergi ke sebuah destinasi karena tempat itu menarik hati. Namun, traveler milenial butuh lebih dari itu, mereka mau tahu bisa melakukan apa di sana.
Hal ini diungkapkan dalam diskusi 'Engage Millenial Travellers in South East Asia' oleh Wego dan tiket.com di Hote Morrissey, Jakarta, Selasa (19/2/2019). James Huang, Head APAC & Marketing Technology Wego mengatakan karakter traveler milenial saat browsing untuk traveling adalah mencari penawaran terbaik untuk tiket pesawat, waktu terbaik, tanggal terbaik.
"Mereka lalu mencari hal-hal penting untuk dilakukan dan hotel terbaik. Mereka suka promosi penawaran ekslusif. Belakangan mereka juga mencari akomodasi alternatif selain hotel, seperti rumah atau villa," kata Huang.
Oleh karena itu Wego misalnya, mencoba mempromosikan destinasi kepada traveler milenial melalui kegiatan apa yang bisa dilakukan di sana. Contohnya Wego dan badan pariwisata Inggris, Visit Britain menggelar Lalalafest 2019 di Bandung, tujuannya mengenalkan Inggris sebagai destinasi melalui musik.
"Destinasi dilihat lagi dari sisi sesuai minat wisatawan. Misalnya yang suka musik, yang suka film atau seni," imbuhnya.
Hal senada dikatakan VP Performance Marketing tiket.com, Dyah Wulandari. Traveler milenial sangat melek teknologi, peduli dengan media sosial. Hal ini mempengaruhi gaya travelingnya, mereka butuh alasan lebih untuk pergi ke sebuah destinasi.
"Mereka suka inspirasi untuk ke sebuah destinasi, sehingga kita mesti memberi mereka konten, apa yang bisa dilakukan di sebuah destinasi," kata Dyah.
Informasi wisata yang menarik bagi mereka adalah yang memiliki bahasa sederhana. Destinasi wisata akan menarik di mata mereka ketika itu memiliki banyak pilihan kemungkinan kegiatan untuk dilakukan sesuai minat mereka. Ketika aktivitasnya menarik, barulah mereka yakin mau pergi ke sana.
"Misalnya antara mau ke tempat wisata atau mau makan, itu imbang sih proporsinya. Tinggal alurnya kemana dulu. Ada yang sudah tahu mau kemana, mau tahu pergi kemana dan bisa apa saja di sana," jelas Dyah.
Cap Go Meh, Ribuan Warga Padati Bogor Street Festival 2019
Ada acara spesial untuk puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Inilah Bogor Street Festival 2019 yang meriah!
Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) 2019 digelar sebagai puncak perayaan Tahun Baru Imlek mulai digelar di Surya Kencana, Bogor Tengah, Kota Bogor. Ribuan warga nampak memadati sepanjang ruas jalan Surya Kencana.
Pantauan detikcom ribuan warga dari berbagai usia sudah memadati ruas jalan Surya Kencana, Kota Bogor. Mereka nampak berdesakan agar berada di posisi terdepan pagar pembatas dan bisa melihat lebih dekat iring-iringan peserta Bogor Street Festival. Rata-rata, mereka yang berada di posisi depan pagar pembatas adalah anak-anak.
Sementara itu, peserta Bogor Street Festival sudah mulai berkumpul untuk menampilkan seni budayanya masing-masing. Ratusan petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub Kota Bogor nampak bersiaga mengamankan jalannya perayaan Cap Go Meh.
Ketua Panitia BSF 2019, Arifin Himawan mengatakan, Bogor Street Festival tahun ini akan menghadirkan berbagai budaya tradisional dari berbagai Provinsi. Tidak hanya dari Indonesia, kesenian budaya dari mancanegara juga akan tampil memeriahkan BSF 2019. Iring-iringan seni budaya tersebut akan dilaksanakan setelah matahari tenggelam atau tepatnya pukul 18.30 WIB. Tak ayal, tema BSF tahun ini mengusung tema Katumbiri Lighting Festival 2019. Makna Katumbiri ini sendiri mengandung nilai keindahan dalam keberagaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar