Kota-kota besar di Jepang punya ragam wisata metropolitan yang populer. Tapi, inilah Ehime yang punya wisata petik stoberi khas yang segar.
Liburan ke Jepang rasanya sangat dekat dengan kehidupan metropolitan yang mewah. Masih sedikit yang tahu, bahwa Jepang juga punya tempat wisata pelepas penat di Prefektur Ehime.
Prefektur Ehime jadi provinsi anti mainstream yang masih lekat dengan suasana desa. Dari sinilah buah jeruk yuzu dan stroberi di pasarkan ke seluruh Jepang.
detikTravel bersama rombongan media dari Indonesia, atas undangan Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO), berkunjung ke Prefektur Ehime. Cara terbaik untuk menikmati hasil bumi Ehime adalah berkunjung langsung ke kebunnya.
Ehime sendiri memiliki banyak perkebunan yang bisa traveler kunjungi. Salah satunya adalah wisata petik stroberi di Akamatsu Farm.
Perkebunan ini dikelola oleh Takuya Akamatsu berserta istri. Akamatsu farm sendiri telah berdiri 45 tahun. Perkebunan ini mulai bisnis wisata petik stroberi sejak 7 tahun lalu.
Untuk bisa menikmati petik stoberi sampai puas, wisatawan akan dikenakan biaya JPY 1500 atau sekitar 189.634 per orang. Kebun ini membuka wisata petik sendiri mulai bulan Januari-Mei, tiap tahunnya.
Akamatsu Farm memiliki 8 bangunan yang berisi ladang stroberi. Pada awal-awal bulan February, sudah ada 3 bangunan yang berisi stroberi siap panen.
"Yang perlu diketahui saat petik stroberi adalah cara memetiknya. Caranya jangan di tarik ke bawah, tapi stroberi dibalik dan ditarik sedikit. Sangat mudah," ujar Takuya.
Jenis pertama yang dicicipi oleh rombongan media dari Indonesia adalah amaotome. Jenis ini berwarna setengah merah dan putih. Memiliki rasa yang manis dan sedikit wangi susu, amaotome adalah stroberi asli Ehime.
Bentuk dari amaotome memiliki bentuk yang cenderung besar. Hampir mirip dengan jenis Red Cheek, bedanya tidak ada warna putih di bagian atasnya.
Selain amaotome dan red cheek, Akamatsu Farm juga punya jenis red pearl. Stroberi dengan jenis ini berbentuk lebih kecil dan merah. Ini adalah jenis yang paling favort di Ehime dan Jepang.
"Sehari-hari, saya dibantu oleh 11 karyawan part time dan 4 orang karyawan tetap," jelas Takuya.
Di kebun ini, traveler bisa makan stroberi sampai puas. Pengunjung akan diberi kotak plastik untuk meletakkan stoberi. Sampahnya bisa dibuang langsung di kota tersebut juga.
Selain dipetik sendiri, stroberi ini juga bisa kamu bawa pulang. Tentu saja, ada biaya tambahan sebesar JPY 160 per 100 gram, atau sekitar Rp 20.227.
Wisatawan akan dibiarkan untuk memetik stroberi sampai puas. Mau petik langsung makan atau mau dikumpulkan dulu, juga boleh. Di dalan bangunan disediakan kursi dan meja untuk wisatawan yang mau makan sambil bersantai.
Setiap harinya, para karyawan akan mengecek suhu kamar bangunan dan membantai gulma. Namun tidak akan mengganggu jam kunjung wisatawan.
Perkebunan ini juga menjual langsung buah stoberi dengan harga yang lebih murah. Wisatawan bisa pilih petik sendiri atau mau yang sudah dipacking.
Makan stroberi sampai puas bisa kamu nikmati mulai pukul 07.00-12 waktu setempat. Kamu kapan ke sini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar