Minggu, 16 Februari 2020

Ini Alasan Pembukaan Jalur Gunung Rinjani Pada April 2019

Jalur pendakian Gunung Rinjani dibuka lebih cepat dari rencana awalnya. Kenapa demikian dan apa alasannya?

Kembali ke bulan Oktober 2018, Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB masih ditutup bagi pendaki karena gempa. Dalam kondisi normal kembali, pembukaan jalurnya diperkirakan hingga tahun 2020.

"Ini tidak boleh terlalu lama ditutup karena menyangkut urusan perut," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Sudiyono dalam sambungan telepon dengan detikcom, Selasa (12/3/2019).

Menurut data terbaru, ribuan orang bergantung pada Gunung Rinjani. Destinasi ini masih jadi pilar utama dalam dunia wisata Pulau Lombok.

"Pelaku wisata sudah didata, yang boleh naik nanti yang punya kartu anggota. Jumlahnya 1400 guide dan porter, lalu TO (travel operator) 90. Semua harus berizin dengan kita dan mereka juga akan punya forum yang akan kita bentuk di Kota Mataram," jelas Sudiyono.

Pendakian Gunung Rinjani memang menjadi wisata utama di sana. Pendakian biasa menghabiskan waktu selama 2 malam 3 hari dan ada pula wisatawan yang datang dalam jangka waktu pendek biasanya di luar jalur pendakian, yakni ke air terjun. 

Duh! Warga di Paris Kesal Kompleknya Jadi Spot Foto Turis

 Spot foto saat ini bisa jadi destinasi wisata. Apapun tempatnya, asal menarik dan instagenic malah dapat jadi spot traveling masa kini.

Hal itulah yang dialami oleh penduduk Rue Cremieux, sebuah pemukiman yang letaknya berada di Paris, Ibukota Prancis. Memang sih, kawasan ini seperti sebuah gang komplek perumahan dengan warna-warni, ditambah aksen yang 'Paris banget'.

Ditelusuri detikcom dari berbagai sumber, Selasa (12/3/2019) sikap ini dilakukan warga Rue Cremieux yang (mungkin) sudah gerah banget sama turis pencari spot foto instagrammable. Bahkan, mereka meminta bahwa wilayah tempat tinggalnya ditutup untuk publik saat malam dan akhir pekan.

Menurut warga, turis yang datang tidak hanya sekadar mengambil foto dengan latar keindahan Rue Cremieux. Tetapi, ada yang menari, atau melakukan hal lainnya. Tentu saja, bisa menganggu ketrentaman penduduk.

"Saat kami duduk di teras untuk bersantap makanan, beberapa orang malah sibuk berfoto. Bahkan ada rapper yang sedang melakukan syuting video klip, atau orang-orang yang melakukan pesta lajang. Jujur, hal itu sangat meresahkan," ujar Antonie, salah satu penduduk kepada French Info.

Bahkan, saking meresahkannya aksi orang-orang yang berkunjung ke sini, ada salah satu akun 'troll' di Instagram yang mengunggah aksi mereka saat berkunjung ke Rue Cremieux. Akun tersebut bernama @clubcremieux.

Karena aksi ini, warga sekitar tidak hanya minta ditutup pada saat malam dan akhir pekan. Tetapi juga diberikan pagar khusus di ujung jalan untuk membatasi penuhnya orang-orang yang berdatangan.

Wajar saja, Rue Cremieux memang dipenuhi warna-warni rumah unik. Suasananya juga asyik dan menarik untuk dikunjungi. Tetap saja, itu adalah pemukiman warga yang harus dijaga ketentramannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar