Senin, 24 Februari 2020

Aneka Destinasi Wajib di Nusa Penida (2)

Pertama saya mengunjungi Billabong Angels, dimana merupakan tebing karang yang berhadapan langsung dengan laut, pemandangan yang disuguhkan beruupa lautan lepas dan adanya kolam alami yang adanya genangan air laut dan wisatawan bisa berenang di kolam tersebut.

Tapi sayangnya pada saat saya datang, akses ke kolam tersebut sedang ditutup karna deburan ombak sangat besar. Setelah dari Billabong saya langsung ke destinasi berikutnya yaitu Broken Beach.

Namayan juga Broken ya, di sini traveler disuguhkan oleh Celah besar yang berbentuk lingkaran dimana satu sisinya berlubang dan berhadap langsung dengan lautan yang mengakibatkan lingkaran tersebut dasarnya berbentuk sebuah pantai.

Lagi-lagi saya tidak bisa turun langsung ke pantai tersebut. Dari Broken Beach saya langsung melanjutkan perjalanan ke Klingking Beach. Nah disini merupakan destinasi favorit.

Panorama yang disuguhkan berupa tebing tebing karang yang menjulang. Kalau dilihat sepintas klingking beach menyerupai bentuk dinosaurus berleher panjang. Di sini traveler bisa bermain ke pantainya asalkan traveler sanggup untuk naik turun tebingnya saja.

Setelah ke klingking beach saya menuju destinasi akhir di rute barat ini adalah Crystal Bay. Di sini traveler bisa bermain di hamparan pasir putih dan air pantai yang menawan. walaupun cerah tapi angin yang bertiup sangat kencang yang mengakibatkan arus ombak yang cukup tinggi.

Di Hari kedua saya melanjutkan kembali perjalanan saya kearah Timur di mana terdapat destinasi Rumah Pohon, Diamon Cliff, Atuh Beach dan Bukit Teletubis. Perjalanan saya ditempuh kurang lebih satu jam, dan rute pun lebih baik disbanding dengan jalanan menuju barat.

Di sini jalanan cukup bagus ya, semuanya sudah teraspal. Sehingga jarang ada jalanan yang berlubang, destinasi pertama saya mengunjungi rumah pohon. Aksesnya yang mesti dilewati cukup bikin jantung deg-degan dan keringat bercucuran.

Tapi sampainya di sana panorama yang disuguhkan sangat indah. Destinasi kedua saya langsung menuju ke Atuh Beach. Di sini traveler harus menuruni tangga yang super menguras tenaga belum lagi saat naiknya kembali bikin jantung berdebar, nafas terengah engah dan terkadang menimbulkan rasa pusing dan mual.

Di sini pantainya sangat bagus pasir putih nan lembut, ombak yang besar rasanya ingin sekali berenang. Di Atuh Beach banyak disediakan tempat makan khas bali beserta tempat duduk. Mirip di kuta beach saja, dengan suara gamelang yang menghipnotis saya supaya betrlama lama di sini.

Setelah dari Atuh Beach saya langsung ke Diamon Cliff karna letaknya hanya bersebelahan. Panorama yang disuguhkan sangat luar biasa indahnya, tapi saying saya tidak mau lagi untuk turun melihat keindahan pantainya, jadi cukup ambil foto dia atas saja.

Terakhir saya berkunjung ke Bukit Teletubis. Di sini traveler yang berkunjung tidak sebanyak di tempat destinasi lain atau mungkin ketika saya berkunjung mungkin dalam waktu yang kurang tepat. Saya datang ke sini sekitar pukul 15.00 WITA.

Cuaca kala itu sedang terik sekali. Panoramanya seperti di Sumba yaitu hamparan perbukitan. Di mana terdapat rumput hijau yang menyelimutinya bak di film teletubis saja ya.

Perjalanan saya disiapkan satu bulan sebelumnya bersama tiket.com. Satu aplikasi yang mudah diakses kapan pun dan dimanapun. Apalagi kebutuhan saya atas tiket pesawat, karna #semuaadatiketnya.

Dari pengalaman saya saat pembelian tiket di tiket.com, saya sangat terbantu karna harga yang kompetitif serta promo atau potongan harga yang ditawarkan sangat menarik jadi kalau dulu di handphone saya terdapat berbagai macam aplikasi travel sekarang saya hanya pakai tiket.com. Karena semuanya sudah tersedia apalagi promonya di semua maskapai penerbangan, dapet tiket murah dan promo yang menarik serta dapet pula poinnya. Pokoknya ada tiket.com semuanya terasa mudah.

Jadi mau kemana? Kemanapun ada tiketnya. Rencanakan perjalanan travelingmu bersama tiket.com yang membuat liburan menyenangkan. Karena pada awal dari perjalanan #semuaadatiketnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar