Senin, 17 Februari 2020

Kurangi Emisi, Ini Maskapai Paling Ramah Lingkungan di Bumi

Maskapai manakah yang terbaik untuk mengurangi emisi karbon? Ada satu maskapai dari Inggris yang mencapainya.

Melansir BBC, Rabu (6/3/2019), adalah easyJet maskapainya. Perusahaan ini yang berusaha mengurangi emisi karbon untuk mengatasi perubahan iklim dan telah berada di puncak.

Sebuah laporan menunjukkan bahwa pada tahun 2020 emisi per kilometernya berkurang setengah dari beberapa saingan. Fokus kerja perusahaan kini lebih ke armada modern yang lebih efisien serta tak memaksa mengisi setiap kursinya.

Perusahaan yang disebut memiliki rencana terlemah untuk mengurangi emisi karbon adalah Air China China Southern, Korean Air, Singapore Airlines dan Turkish Airlines. Pesawat easyJet diperkirakan hanya mengeluarkan 75 g CO2 per penumpang km pada tahun 2020, dibandingkan Korean Air sebanyak 172 g.

International Airlines Group (IAG), termasuk British Airways sebagai anggotanya, diperkirakan mengeluarkan 112g. Industri penerbangan secara sukarela membekukan emisi keseluruhannya pada tahun 2020 dan mengurangi separuh emisi pada tahun 2050.

Ini adalah target yang lebih murah daripada yang diberikan kepada sektor industri lainnya, tetapi laporan itu mengatakan hanya EasyJet yang memenuhi target penerbangan sejauh ini. Laporan siapakah itu?

Adalah laporan dari London School of Economics (LSE) yang didukung oleh sekelompok investor institusi, Environment Agency Pension Fund (Dana Pensiun Badan Lingkungan). Dana mereka hanya ditujukan untuk mendukung perusahaan yang berkomitmen untuk mengurangi emisi.

"Investor memiliki pesan yang jelas untuk sektor penerbangan. Untuk kerja mengurangi emisi karbon, itu harus untuk jangka panjang," kata salah satu perwakilan Faith Ward.

"Itu berarti penetapan target pengurangan emisi hingga 2030 dan seterusnya. Jelas ini bukan masalahnya," imbuh dia.

Para investor juga mengeluh bahwa maskapai penerbangan berusaha untuk mencapai target mereka sendiri. Dan, mereka mengimbanginya dengan hal yang kontroversial, di mana perusahaan itu menanam pohon untuk mengkompensasi emisi CO2 mereka sendiri.

Sisi penerbangan menciptakan 12% emisi dalam hal transportasi. Badan industri ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional/International Civil Aviation Organization) mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengomentari maskapai secara individu, tetapi ada rencana pengurangan karbon industri itu dan sudah sesuai jalur.

Penerbangan telah diberikan target yang lebih mudah daripada sektor industri lainnya. Meski pesawat terbang menjadi lebih efisien, tren ini terkendala peningkatan penumpang.

Beberapa peringatan harus diterapkan pada penelitian LSE. Pertama, itu tidak memperhitungkan bahwa beberapa maskapai penerbangan memberikan bagasi lebih banyak daripada maskapai yang lain, yang mengubah berat badan per penumpang dan demikian penghitungan CO2 mereka.

Ada alasan untuk berhati-hati terhadap kebijakan karbon easyJet. Ingat bahwa angka-angka didasarkan pada CO2-nya per kilometer per penumpang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar